Monday, August 31, 2009

[ac-i] Redupnya Aroma Bali

 

Redupnya Aroma Bali
Oleh Henny Purnama Sari

...

Tahun ini, Sanur Village Festival diikuti oleh 35 negara. Aktivitasnya mulai dari Quadrathon, Golf Turnament berhadiah dua buah mobil dan Rp 100 juta, Asian Beach Games, lomba memancing profesional, Performing Art, Art Instalation, Cartoon Exhibition, Jazz Festival, Food Festival, Bazaar, Food Heritage, Culinary Challenge, Photo Rally & Photo Contest, Seawalker & Coral Plantation, Cultural Parade, Fun Games. Kegiatan kegiatan berbasis lingkungan juga ada di sini, seperti penanaman mangrove, pelepasan penyu, dan beach clean up campaign.

Betapa tidak mudah saya menghirup bau Bali pada serangkaian acara di atas. Dan betapa mudahnya aktivitas tersebut diselenggarakan di sembarang lokasi; hanya dengan melekatkan syarat punya pantai cukup indah dan area luas untuk menyelenggarakan serangkaian acara.

Selanjutnya klik http://wisataloka.com/kultur/redupnya-aroma-bali/



Salam,
TM. Dhani Iqbal

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[ac-i] Mata Ganda Samurai Pengasih [Ruang Baca Koran Tempo]

 

HTML clipboard


Resensi Buku The Compassionate Samurai (Brian Klemmer)

Ruang Baca | Edisi 64, Agustus 2009 | Oleh Dian R. Basuki*


 

HTML clipboard

Mata Ganda Samurai Pengasih

 

 

Apabila Anda diminta untuk memilih, manakah di antara kedua hal ini yang Anda pilih: kekayaan tanpa spiritualitas atau kemiskinan dan kerendahan hati yang diperkaya dengan nilai ilahiah.

 

Hati yang resah dan pikiran yang kalut sangat mungkin terperangkap di antara dua pilihan itu. Padahal, kita tak harus membuat pilihan, atau kita keluar dari perangkap itu dan membuat pilihan ketiga: memiliki keduanya--menjadi kaya (material) sekaligus spiritual, memiliki harta sekaligus murah hati.

 

Tapi, apakah itu mungkin?


Perihal dua jenis manusia, mengapa ada yang baik dan penuh perhatian tapi tak mampu mewujudkan apa pun; mengapa ada pula yang dapat mewujudkan segala sesuatu, namun acapkali mereka itu egosentris, tamak, dan tak berperasaan? Samurai Pengasih adalah perpaduan kedua jenis manusia tersebut, yang tegas, efektif, terhormat, dan baik budi.

 

Tapi, apakah itu mungkin?

 

[Dian R. Basuki | Ruang Baca Edisi 64, Agusut 2009]

 

 

Baca resensi selengkapnya, silakan klik di sini

 

 

 


==========================================
Pustaka Alvabet
Ciputat Mas Plaza Blok B/AD
Jl. Ir. H. Juanda No. 5A, Ciputat
Jakarta Selatan Indonesia 15411
Telp. +62 21 7494032,
Fax. +62 21 74704875
www.alvabet.co.id


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Ads on Yahoo!

Learn more now.

Reach customers

searching for you.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Discover auto groups

Support Group

Lose lbs together

Share your weight-

loss successes.

.

__,_._,___

[ac-i] Batik Fraktal Tidak Menggikuti aturan Batik.

 

Pak Kusmayanto yang terhormat, Membuat batik itu tidak mudah. Dari tiap motif punya cara yang berbeda untuk mencantingnya, dari situ aja kelihatan bapak kebingungan. ini yang saya protes dari bapak, mbak riana udah nyeletuk tentang batik asalan, batik itu punya tata caranya dalam membuatnya, bukan asal di pasang di kain aja, ada aturannya seperti yang diajarkan sama bapak saya. saya orangnya berpikiran terbuka dengan teknologi, cuma kalo tata cara mbatik nya asal comot dari gambar terus dijadikan sebagai motif tiga dimensi, lalu pada saat jadinya malah numpuk-numpuk engga jelas seperti yang saya liat di televisi saat bapak, pak budiono sama pak SBY pakai.itu bukan batik pak. apa kata orang luar yang udah capek-capek mempromosikan batik tradisional sebagai budaya yang memiliki nilai dan keunikkan yang tinggi sebagai warisan dunia ?

Bagi yang mampu menginovasi batik bila mampu melewati aturan-aturan yang ada dalam batik, untuk saya sih silahkan silahkan aja, misalnya batik cap. batik cap dalam pembuatannya capnya juga mengikuti aturan untuk membuat batik. ada nilai yang hendak diturunkan oleh para nenek moyang kita disaat hendak membatik. baik cap maupun tulis.

batik toh engga hanya ada di pulau jawa, tapi batik ada di nusantara. tiap daerah punya aturannya masing masing untuk membuatnya. jangan direndahkan dong, sebagai batik asalan hasil rumus matematika yang mungkin bapak juga ngga ngerti. udah motifnya ndak punya nilai, aturan pembuatan di kain juga ngasal. Teknologi macam apa itu ? malah membuat nama nusantara malu jika ketahuan di luar sana. bagaimana bapak bisa mengerti batik itu bagaimana jika proses pembuatannya juga tidak bapak ketahui. jadi pada batik itu ada nilai, proses dan aturannya dalam menaruhkannya dalam kain.

-emie
--- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, kkadiman@... wrote:
>
> Terima kasih Ibu Emie.
>
> Saya mohon izin meneruskan email Ibu ini pada rekan-rekan senirupa,
> khususnya seni batik. tentu mereka lebih paham. Saya akan ajak kawan-kawan
> yang pro dan kontra untuk memperkaya diskusi ini.
>
> Salam hangat,
> KK
>
>
>
> > Saya merasa menteri riset dan teknologi saat ini aneh, hal yang tidak
> > dimengerti malah didukung, jangan jangan benar bahwa bapak ini tidak
> > mengerti batik, sehingga dua hal yang tidak dimengerti malah didukung.
> > Dengan segala perandaian bapak menyebutkan bahwa teknologi tinggi jangan
> > ditentang dan tidak dipergunakan untuk mendukung kemajuan para pembatik,
> > toh kami sebagai para pembatik tidak merasakan apa gunanya batik fractal
> > dan tidak melihat apa keuntungannya batik fractal bagi kami karena batik
> > yang telah kami ciptakan dan sebarkan selama ini mempunyai nilai budaya
> > tinggi ketimbang batik fractal yang bapak dengung dengungkan (yang bapak
> > sendiri tidak mengerti apa itu batik dan fraktal). Kami sebagai agen
> > penerus budaya bangsa malah disebut kuno dan kaku karena tidak menghargai
> > teknologi. Ini khan penghinaan kepada budaya masa lampau dan budaya bangsa
> > secara tidak langsung. Masa mentri sikapnya demikian. Setahu saya seperti
> > yang diajarkan oleh guru saya di sekolah bahwa pengetahuan adalah alat
> > untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa bukan merendahkan kebudayaan
> > bangsa.
> > Jangan jauh jauh bicara soal motif baru deh, motif lama aja belum di
> > eksporasi secara maksimal, dari 1 juta motif batik yang memiliki nilai
> > filosofis belum diekplorasi dengan maksimal kok, dan saya yakin banyak
> > para pengrajin yang menjadi agen budaya bangsa seperti saya mencoba
> > melestarikannya di daerah masing masing walau batik yang terkenal itu ada
> > nya di daerah saya.
> > Bagaimana mungkin kami bisa menjalankan apa yang bapak kemukakan wong
> > bapak sendiri tidak mengerti batik kok, boro boro fractal batik aja ngga
> > ngerti. Tolong donk bapak lihat lihat lagi siapa anak muda yang
> > berprestasi untuk didukung jangan mendukung teknologi yang merusak nilai
> > budaya bangsa. Bagaimana kita bertanggung jawab pada anak cucu kitanya
> > nanti bila dia berkata, batik itu kan cuma gambar biasa yang bentuknya
> > indah dan dengan komposisi warna yang menawan.
> >
> > Ini sudah rusak, siapa yang hendak bertanggung jawab ?
> >
> >
> > Emie-
> >
> > ----------------------------------------------------------
> > It is just a tool ! -- Re: Teknologi Jangan Sampai Merusak Batik!!
> >
> > Terima kasih Ibu Riana Helmi,
> > Tidak perlu khawatir berlebihan.
> > Saya yakin Ibu tidak akan ikut latah mengharamkan Facebook ya Bu?
> >
> > Saya sadar bahwa setiap ada ide baru akan mendapatkan tantangan sampai
> > penolakan.
> >
> > Tengok saat komputer ditemukan. Banyak pro dan kontra.
> > Kala komputer diadu dengan pemain catur terbaik dunia dan pecatur kalah.
> > Apakah kemudian kita loncat pada kesimpulan bahwa komputer mematikan
> > olahraga catur ?
> > Ketika komputer mampu menghasilkan komposisi musik yang tidak kalah
> > indahnya dengan mahakarya musikus besar kita tidak mengatakan komputer
> > merendahkan dan merusak keindahan musik.
> >
> > Begitu juga dengan komputer yang menggunakan geometri fraktal dan
> > computer aided design dalam menghasilkan rancangan batik.
> >
> > Berikut kutipan diskusi saya dengan banyak kawan yang juga peduli
> > memberi masukan sampai kritik.
> >
> > Salam hangat,
> > KK
> >
> > --------------------
> > Email-1:
> >
> > Wah wah wah ...
> > Ada apa gerangan?
> >
> > Tiga tokoh di PixelPeople yang memproduksi jBatik sering saya temui dan
> > ajak diskusi. Tidak ada kesan sama sekali ada kesan atau upaya melakukan
> > tindakan semena-mena. Apalagi merendahkan orang lain dan kemampuannya.
> > Dengan rendah hati mereka mengatakan bahwa geometri fraktal dan Computer
> > Aided Design banyak membantu para perancang untuk menghasilkan karya
> > batik yang spektakuler. Kegigihan mereka luarbiasa.
> >
> > Niat mereka luhur dan saya tengok mereka tidak ingin terbelenggu dalam
> > pembatasan2 yang memenjarakan kebebasan berkreasi. Saya selalu menikmati
> > tulisan-tulisan mereka yang sering muncul di media, khusunya Kompas.
> > Saya bukan ahli geometri fraktal, bukan ahli CAD dan bukan pula ahli
> > merancang serta membuat batik. Saya pendukung setia dan pendorong
> > semangat anak-anak Indonesia dalam berkreasi dalam bidang iptek serta
> > berani menanggung risiko perlawanan dari upaya mendobrak tembok-tembok
> > kekerdilan.
> >
> > Perkenankan saya tutup email ini dengan mengacu pada pepatah pembakar
> > semangat perjuangan
> >
> > "Darkness can not drive out darkness. Only light can do that.
> > Hate can not drive out hate, only love can do that"
> > Martin Luther King
> >
> > Jabat erat,
> > KK
> >
> >
> > -------------------------
> > Email-2
> >
> > Mas AA yb,
> >
> > Offense is always welcome. I am brave enough to face it, each and
> > everyday. Though I am a lover not a fighter !
> >
> > Batik di media keramik sudah banyak, khususnya di Bali. Kami ada satu
> > unit riset di Bali yang menjadi mitra bagi seniman dalam mengekspresikan
> > kreativitasnya dalam memilih media, proses pembuatan, pewarnaan dll.
> > Bahkan sudah ada seni batik diatas media kulit telur.
> >
> > Kini ada jurang besar antara batik tulis halus yang merupakan mahakarya
> > maestro batik. Batik-batik ini hanya dapat dijangkau kaum darah biru dan
> > borju. Banyak juga batik yang pasaran bahkan datang dari Cina dengan
> > fabrik murah dan diproduksi cetak dengan kualitas rendah.
> >
> > Jurang pemisah ini kita upayakan menjadi kecil. Dengan teknologi (ilmu,
> > seni, ekonomi dan enjiniring), batik yang merupakan tradisi dan citra
> > Indonesia ini kita jadikan karya berkualitas, masal dan terjangkau.
> >
> > Jangan biarkan Xixo bingung dengan botol Cocacola,
> > KK
> >
> > ---------------
> > Email-3
> >
> > Kawan-kawan,
> >
> > Masih banyak jurang pemisah kita temui disekitar kita, termasuk tentunya
> > dalam seni dan kriya batik, diantaranya:
> > a. Maestro dengan pemula
> > b. Pabrik garmen dengan ATBM
> > c. Butik dengan PKL
> > d. Industri TPT dengan industri rumahan
> >
> > Teknologi adalah salah satu dan bukan satu-satunya faktor penentu dalam
> > upaya memperkecil jurang tersebut.
> >
> > Jangan biarkan the fortunate and the less fortunate people semakin jauh
> > satu dengan yang lainnya.
> >
> > Salam hangat,
> > KK
> >
> > --------------------
> >
> >
> > On Fri, 2009-08-14 at 01:37 +0000, Riana Helmi wrote:
> >>
> >> Batik Indonesia tengah duka cita! Di satu sisi kita berjuang
> >> mati-matian dengan promosi ke luar negeri agar batik Indonesia
> >> dikenal, dibeli, eksis — eh, kita kecolongan, karena yang
> >> mampu
> >> membuat hak paten atas batik ternyata justru Malaysia.
> >>
> >> Dan berita yang lebih mengejutkan saya adalah saat peringatan Hari
> >> Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Acara puncaknya
> >> diselenggarakan di Ruang Auditorium BPPT, 10 Agustus 2009. Pada acara
> >> tersebut Mennegristek, Kusmayanto Kadiman mendemonstrasikan batik
> >> fraktal: seni batik melalui pola yang dimodelkan dalam rumus
> >> matematika dengan menggunakan teknologi komputer.
> >>
> >> Batik dalam pandangan saya meliputi kesatuan antara motif dan proses.
> >> Kita tidak dapat melihat semata-mata motif. Kesatuan inilah yang
> >> membuat batik menjadi bernilai adiluhung. Walaupun metode berkembang:
> >> dari batik tulis, cap, hingga print, tetapi pakem-pakem batik yang ada
> >> tetap dipenuhi.
> >>
> >> Pak Menteri mengatakan batif fraktal sebagai solusi baru. Tetapi saya
> >> tidak mengerti apa maksudnya. Apa yang baru disana? Batik fraktal
> >> tidak menjadi teknik produksi batik yang lebih cepat dan murah. Yang
> >> mengatasi masalah ini adalah batik print, bukan batik fraktal.
> >>
> >> Dalam pandangan saya, batik fraktal hanyalah salah satu bentuk pola
> >> visual komputer. Dan ketika saya amati hasil karyanya satu persatu,
> >> saya tidak menemukan hal yang indah di sana. Saya tidak tahu apa yang
> >> salah. Masa sepotongan gambar yang melengkung-melengkung tidak jelas
> >> lalu di gambar di kain bisa kita sebut batik? Ini akan merusak
> >> nilai-nilai batik. Seni adalah rasa. Harus ada kreativitas. Masa
> >> pembatik disamakan seenak perut dengan robot yang membatik.
> >> Jangan-jangan pak Menteri emang ngak ngerti batik.
> >>
> >> Teknologi kok malah merusak budaya si Pak? Pakem-pakem pada batik
> >> adalah nilai adiluhung bangsa yang harus kita lestarikan. Bukan
> >> dirusak dengan gambar asal-asalan. Sudah kasus Blue Energi, Super Toy,
> >> eh sekarang Batik Asalan... Wajar saja negeri kita ngak maju-maju,
> >> wong menteri risetnya aja kayak gini.
> >>
> >> Salam Dari Pekalongan
> >> Riana Helmi
>

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Celebrity kids

and families

Surviving in

the spotlight

Group Charity

i-SAFE

Keep your kids

safer online

.

__,_._,___

Sunday, August 30, 2009

[ac-i] TELAT TERBIT EDISI PEREMPUAN - Majalah MATA JENDELA, Volume I Nomor 1/2009, Terbitan Taman Budaya Yogyakarta

 

TELAT TERBIT EDISI PEREMPUAN

Majalah MATA JENDELA Volume I Nomor 1/2009

Terbitan Taman Budaya Yogyakarta (TBY)

 

 

Emansipasi, Peran Perempuan?

 

Perempuan (pra)Indonesia terbiasa berjuang sendiri. Mitos perempuan Nusantara yang lemah lembut, penurut, dan tak mandiri sebenarnya sudah terbantahkan. Banyak ratu perempuan yang termasyur besikap sangat adil dan bijak, yaitu Putri Shima, penguasa kerajaan Kalingga. Ratu Tribuwana Tungga Dewi pernah memimpin Majapahit. Tidak heran bila di Jawa R.A. Kartini dan Dewi Sartika berani mempejuangkan emansipasi pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Perempuan juga berani berperang melawan kolonialisme Belanda dilakukan Cut Nya Dien  (Aceh), dan Nyi Ageng Serang (Jawa Tengah). Sejarah mencatat kiprah dan perjuangan kaum perempuan yang dapat memimpin kaum maskulin.  Femi-nitas yang melekat pada diri perempuan bukanlah kendala, tetapi mereka mampu menunjukkan jati dirinya sebagai perempuan perkasa.

Kehidupan nyata sehari-hari, banyak perempuan menjanda atau single parent mampu berperan aktif di keluarga maupun masyarakatnya. Banyak perempuan yang mampu hidup mandiri sebagai pedagang, petani, dokter, insinyur, perwira tinggi polisi, hingga presiden. Mereka banyak menopang kehidupan ekonomi keluarga. Perempuan yang difiksikan Linus Suryadi AG, sebagai Pariyem yang pasrah, nrima, dan sumarah atas kekuasaan feodal patriarki, tampaknya dengan pendidikan dan tantangan yang dihadapi kaum perempuan dengan berbagai ragam sektor maupun tuntutan profesi, pekerjaan modern yang nonagraris seperti tentara, pilot, operator alat berat, sopir, atau politik dan sejenisnya yang dahulu dianggap profesi kaum pria, kini juga dilakukan kaum Hawa.

Arus ekstrim dari emansipasi wanita di Indonesia adalah gerakan feminisme, yang sebagian orang meng­anggap, sebagai gerakan kesetaraan perempuan kaum sekuler, kebarat-baratan, oleh karennya bertentangan dengan budaya ketimuran. Indikasinya sejumlah perempuan yang belajar ke Eropa-Amerika dengan perjuangan kesetaraan gender menguat sebagai penggerak feminisme radikal, sosial maupun liberal. Pengamalannya kaum feminis dalam hidup keseharian dengan tidak dan kurang menghormati lawan jenisnya, lalu terjebak dalam hubungan sejenis, atau hidup bebas tanpa terkendali. Ins-titusi keluarga dinafikan. Fungsi reproduksi dihapus dari amanat dan kodrat perempuan. Tentu, feminisme sebagai wacana dapat dikritisi, dikembangkan, dan memperkaya wacana emansipasi wanita di Indonesia, dengan mewacanakan feminisme sosial-religius-humanis, atau emansipasi Pancasila?

Wacana feminisme Islam yang juga berkembang dengan media massa yang Islami, kadang juga berkabar sumbang karena mendukung poligami. Poligami yang keras ditentang kaum emansipasi dan para feminis, justru direspon baik oleh kaum feminis Islam.  Anehnya, kasus KH A'a Gym yang berpoligami, disambut reaksi keras dan kemudian terjadi gerakan sosial kaum perempuan  Islam yang memprotes, memboikot, dan menghukum secara cultural aktivitas kyai tersebut, merupakan bukti Islam, khusunya kaum muslimat menentang poligami. Islam, juga feminisme Islam sebenarnya tidak memberi kesempatan berpoligami, karena syarat poligami kaum muslim bersyarat harus bisa berbuat adil, sangat sulit diwujudkan dan dipenuhi oleh manusia biasa.

Emansipasi wanita, kini feminisme, atau kesetaraan gender hendaknya dipahami sebagai pemberdayaan peran perempuan dalam semua segi kehidupan agar sejahtera. Tanpa menanggalkan fungsi kodratinya, sebagai penjaga penerus kelahiran manusia. Selama kaum perempuan mampu dan mau, biarkan saja berkarya, beribadah, serta berkiparah. Begitu saja 'kan mestinya memahami perempuan dan gerakannya?

 

ARTIKEL ISI:

 

Kartini dalam Himpitan Feodal-Kolonial:

Membaca Ulang "Panggil Aku Kartini Saja" karya Pramoedya Ananta Toer

Oleh Choirotun Chisaan, Direktur Eksekutif Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perempuan, Fatayat Nahdlatul Ulama, Yogyakarta

 

Perempuan Jawa Kini, Tidak Ada Lagi Kanca Wingking

Oleh Mariana Amiruddin, Direktur Eksekutif Yayasan Jurnal Perempuan, Jakarta

 

Bingkai Identitas Perempuan 'Islami'

(Membandingkan Dua Majalah Perempuan Islam)

Oleh Arie Setyaningrum, staf pengajar di Jurusan Sosiologi, Fisipol UGM,sedang menempuh studi S3 bidang Jajian Media dan Budaya Masyarakat Muslim Kontemporer di Universitas Humbolt, Berlin, Jerman

 

Menjadi Bahagia:

Psikologi Positif dan Eudaemonia

Oleh Bagus Takwin, staf pengajar di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok

 

Gerakan Perempuan dan Kekuasaan:

Gerakan Perempuan yang Tersingkirkan di Indonesia

Oleh Anton Dwisunu Hanung Nugrahanto, bekerja di pasar modal Jakarta

 

Perempuan Jawa yang Berubah dan Mengubah Dunia

Oleh Damairia Pakpahan, aktivis perempuan, tinggal di Yogyakarta

 

Tatang S., Komikus dan Pemerhati Sosial

Oleh Fandy Hutari, penulis sejarah, penyuka seni

 

Tari Ditinjau Ulang:

Catatan Kecil dari 9th Indonesia Dance Festival Oktober 2008

Oleh Anastasia Melati, alumnus Fakultas Seni Pertunjukan Jurusan Tari, ISI Yogyakarta, dan Program Magister Ilmu Religi dan Budaya, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

 

Puisi-puisi

Oleh Dorothea Rosa Herliany, penyair, tinggal di Magelang

  

Anda ingin mendapatkan majalah MATA JENDELA? Hubungi ibu Munika Utun Wijayati (pada jam kerja) di Taman Budaya Yogyakarta, Jalan Sriwedani No. 1 Yogyakarta 55123, Telepon 0274-523512 dan 561914, atau lewat e-mail matajendela@yahoo.com

 

 


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Search Ads

Get new customers.

List your web site

in Yahoo! Search.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Group Charity

Loans that

change lives

Kiva.org

.

__,_._,___

Saturday, August 29, 2009

[ac-i] 7 Pantai Terindah di Pulau Bali

 

7 Pantai Terindah di Pulau Bali

Klik link untuk melihat keindahan Foto dan Artikel lengkap

http://alambudaya.blogspot.com/2009/08/7-pantai-terindah-di-pulau-bali.html

Photo & Text by Barry Kusuma

 

Bali merupakan Pariwisata yang diakui oleh Seluruh Dunia akan keindahan alam dan kekayaan budayanya yang sangat kental, pantai di Balipun merupakan salah satu dari 10 pantai terbaik di Dunia, dimana dan apa sajakah pantai terindah dibali ini?

Padang Bai

Pantai Padang Bai terletak di pelabuhan penyebrangan Bali – Lombok yaitu Padang Bai, pantainya cukup terjaga kebersihan dan keindahannya. Bagi pemancing dan para penyelam (diver) sangat suka dipantai ini. Karena biarpun bersebelahan dengan pelabuhan tetapi biota lautnya masih sangat terjaga dengan baik. Namun hati hati kalau mau menyelam disini, terkadang arusnya sangat kencang.

Pantai Legian dan Seminyak

Memang pantai yang terletak di utara pantai kuta mempunyai suasana yang sama dengan pantai Kuta, tetapi pantai di Legian dan Seminyak yang membedakan dengan pantai Kuta adalah kebersihan dan suasana yang tidak begitu ramai. Pantai legian dan seminyak ini merupakan tempat favorite memotret sunset saya, karena suasana sunset setiap harinya tidak pernah sama dan sangat unik.

Pantai Dreamland.

Pantai ini sangat disukai turis turis mancanegara, pasir putihnya membentang sangat luas. Dan karang karang besar memperindah pantai ini, salah satu pantai pasir putih di bali yang sangat indah dan eksotik. Hanya sayang akses ke tempat ini agak susah karena harus memasuki komplek perumahan mewah dan jalan yang sangat curam kebawah, agar berhati hati dikala musim hujan.

Pantai Sanur

Daerah sanur dan sekitarnya salah satu daerah wisata yang pertama berkembang di Bali, kita dapat merasakan suasana desa dengan kedamaian dibandingkan di daerah pantai yang lain. Semenjak direnovasi besar besaran Pantai sanur saat ini berubah menjadi pantai yang sangat cantik dan bersahabat. Banyaknya aktivitas dan resort2 yang berada didaerah sanur tersebut membuat Pantai Sanur salah satu pantai alternative yang layak dikunjungi.

Pantai Amed dan Tulamben

Pantai Amed dan Tulamben adalah pantai yang bersebelahan, hampir mirip karakter kedua pantai ini. Tetapi pantai amed masih sangat perawan dan tidak banyak turis domestic yang dating kesini. Pantai Tulamben sangat disenangi oleh para Diver yang ingin menyelam disini. Karena disini terdapat kapal perang US yang karam dan tidak terlalu dalam. Sehingga pantai ini adalah salah satu pantai yang eksotik dibali,

Pantai Lovina

Pantai yang terkenal yang terletak di utara pulau Bali, karakter pasir disini sedikit berbeda dipantai pantai bali lainnnya karena pasir hitamnya. Selain itu yang sangat terkenal di Pantai Lovina ini adalah setiap pagi kita bisa menyaksikan segerombolan Ikan Lumba – lumba yang bermain di pantai ini, untuk melihat lumba lumba ini kita bisa menyewa perahu nelayan yang bisa dipesan dihotel atau langsung ke nelayannya. Jangan lupa membawa lensa tele dan wide, karena bisa saja tiba tiba lumba lumba tersebut muncul disamping anda.

Pantai Candi Dasa

Disebelah timur Pulau Bali dan 2 perjalanan dari Denpasar anda akan menemui daerah wisata yang cukup dikenal yaitu candi Dasa, dan keindahan pantainya yang sangat memukau. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai ini, salah satunya adalah snorkeling dan diving bisa anda lakukan disini.

Photo & Text by Barry Kusuma

Add FB : http://www.facebook.com/barrykusuma

Add Twitter : @barrykusuma

Klik untuk melihat foto dan artikel lengkap

http://alambudaya.blogspot.com/2009/08/7-pantai-terindah-di-pulau-bali.html

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___