Sunday, October 31, 2010

[ac-i] Krakatau

 



Film tentang meletusnya Krakatau ini cukup menarik:
 
 
 
Facebook: Radityo Djadjoeri
YM: radityo_dj
Twitter: @mediacare
4sq: http://foursquare.com/user/mediacare

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

Friday, October 29, 2010

[ac-i] [KOMPETISI MENULIS] Jakartabeat Music Writing Contest I - Wajah Musik Indonesia

 

Jakartabeat Music Writing Contest I -
"Wajah Musik Indonesia"

Sejak era Bing Slamet membius para penggemar hingga gerakan indie menggebrak massa, musik Indonesia senantiasa menyajikan serpihan fenomena yang memikat untuk dicatat.

Jakartabeat.net mengundang mahasiswa di seluruh Indonesia untuk mengikuti kompetisi menulis musik yang baru pertama kali diadakan ini, berkontribusi pada peningkatan keragaman jurnalisme musik di Tanah Air, pun pada perkembangan musik Indonesia itu sendiri.

Apa yang bisa ditulis? Bisa tentang musisi, kelompok musik, perusahaan rekaman, album musik, produser, lirik lagu, radio yang mendedikasikan diri pada musik tertentu, komunitas fans genre tertentu, tentang toko musik/kaset/CD/piringan hitam legendaris di tempat Anda tinggal, komunitas indie di kota masing-masing, konser musik, hubungan politik dengan musik, dan apa saja, sejauh terkait dengan musik Indonesia, dari seluruh ragam genre dan lintas waktu.

Jakartabeat Music Writing Contest I juga bertujuan mengembangkan jurnalisme musik Indonesia pada teritori baru, melampaui pemahaman dan praktik jurnalisme musik yang hanya menyampaikan facts dan who's who.

Tulisan sedapat mungkin mengikuti gaya tulisan Jakartabeat.net yang menekankan pada esai/feature, mengekspresikan pengalaman dan kecintaan pada musik, serta segala aspeknya. Peserta dipersilakan mengeksplorasi tulisan, tidak terbatas di rubrik musik, di http://www.jakartabeat.net.

KETENTUAN LOMBA

Peserta mengirimkan dua file: file pertama ialah tulisan yang diikutkan dalam lomba, file kedua berisi curriculum vitae (CV).

PESERTA

Mahasiswa program Strata 1 atau Diploma di seluruh kampus Indonesia.

PENULISAN NASKAH

- Tulisan diketik rapi, 1,5 spasi pada halaman kwarto, font Times New Roman 11 point.
- Panjang tulisan minimal 5 halaman, maksimal 8 halaman.
- Di pojok kiri atas, tuliskan nama dan nama kampus Anda.
- Peserta hanya bisa mengirimkan satu naskah.

PENULISAN CV

- Panjang CV cukup 1 halaman.
- Tiga informasi utama yang harus dicantumkan: (1) nama lengkap, (2) data kelahiran, (3) alamat lengkap.
- Tulis informasi pengalaman organisasi mahasiswa dan pengalaman menulis di media apa pun (bila ada).
- Cantumkan alamat blog pribadi Anda (bila punya).
- Di bagian bawah CV, tulis komentar pendek Anda tentang perkembangan jurnalisme musik di Indonesia.

PENAMAAN DAN PENGIRIMAN FILE

File naskah dan CV ditulis dalam format rtf.

Nama file naskah: nama Anda-judul naskah. Contoh: Agus Lirboyo-Iwan Fals, Kelahiran Baru Setelah Kematian Sang Anak
Nama file CV: nama Anda-CV. Contoh: Agus Lirboyo-CV.

File dikirim ke e-mail:
nuran@jakartabeat.net <nuran[at]jakartabeat.net>
cc: fakhri@jakartabeat.net <fakhri[at]jakartabeat.net>

Subject: Jakartabeat Music Writing Contest I

DEADLINE

File paling lambat diterima pada Rabu, 5 Januari 2011, pukul 17.00 WIB.
 
PENGHARGAAN

Tiga pemenang terbaik akan diumumkan di Jakartabeat.net pada Senin, 31 Januari 2011.
* Pemenang I memperoleh Rp 3 juta.
* pemenang II memperoleh Rp 2 juta.
* Pemenang III memperoleh Rp 1 juta.
Ketiga pemenang ini juga akan bergabung menjadi kontributor Jakartabeat.net.

Seluruh naskah yang masuk jadi milik panitia dan mungkin dimuat di Jakartabeat.net (penulis akan diberi tahu via e-mail).

Informasi lebih jauh bisa diperoleh melalui dua e-mail di atas.

Keputusan dewan juri final dan tidak dapat diganggu-gugat.

TENTANG JAKARTABEAT MUSIC WRITING CONTEST I

Jakartabeat Music Writing Contest I diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun kedua Jakartabeat.net, online magazine tentang musik, buku, film, dan ide humaniora yang jatuh pada Selasa, 18 Januari 2011. Program ini direncanakan akan menjadi kegiatan rutin tahunan Jakartabeat.net.

Kompetisi ini diselenggarakan atas kerja sama Jakartabeat.net dengan Yayasan Interseksi. Hingga hari ini, Jakartabeat.net adalah media online volunteer, para kontributor menulis sukarela tanpa imbalan. Kecintaan pada musik dan music writing, minat pada ide-ide humaniora, dan dorongan berbagi menjadi motivasi para kontributor Jakartabeat.net.

Yayasan Interseksi merupakan yayasan non-profit yang fokus pada kajian kultural dan hak minoritas di Indonesia. Kegiatan Yayasan Interseksi di antaranya penelitian, penulisan buku, dan pembuatan film dokumenter bertema budaya.
Link: http://www.interseksi.org.

TENTANG DEWAN JURI

Dewan juri Jakartabeat Music Writing Contest I terdiri dari empat orang, merupakan representasi empat wilayah: praktisi musik, jurnalis, akademisi, dan penulis lepas. Seluruh anggota dewan juri adalah kontributor Jakartabeat.net sendiri.

Anwar Holid, penulis beberapa buku, di antaranya Keep Your Hand Moving: Panduan Menulis, Mengedit, dan Memolesnya (Gramedia Pustaka Utama, 2010). Ia bisa dijangkau di http://halamanganjil.blogspot.com.

Harlan Boer, manajer band Efek Rumah Kaca dan produser Jangan Marah Records yang menaungi band-band indie seperti Bangkutaman; ia juga mantan personil The Upstairs.

M. Taufiqurrahman, wartawan harian berbahasa Inggris The Jakarta Post, rutin menulis tentang musik. Taufiq ikut serta mendirikan Jakartabeat.net. Belum lama berlalu ia menyelesaikan studi pascasarjana di Department of Political Science, Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Roby Muhamad, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Semasa SMA menekuni musik blues. Ia menyelesaikan studi doktoral di Columbia University, New York, Amerika Serikat pada 2010. Bidang keahliannya ialah social network. Roby pernah menjadi anggota tim penelitian bertaraf global, The Small World Project, yang berpusat di Columbia University. Sila lihat Roby menjelaskan riset ini di CNN via http://www.youtube.com/watch?v=V2biPHBGm3c.

Ikuti kami di:
Facebook Page: jakartabeat.net | Twitter: jakartabeat

Copyright © 2009-2012 Jakartabeat.net

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] takut dan tahu - rekonstruksi baru atas iqbal dan lawan lawannya

 


Jurnal Sastratuhan Hudan


Jurnal Sastratuhan Hudan


(pesan undangan - bisa kita acukan gema yang berulang ulang ini sebagai tarikan atas suatu obsesi, bentuk langsung pula dari misal penulisan sastra yang haruslah dan semestinya dikerjakan berulang ulang, dengan cara memandangnya dari banyak sudut demi dan untuk kelengkapan itu sendiri. adakah demonstrasi ini ada gunanya untuk daerah penciptaan sastra, sebuah daerah yang berbahaya bagi jiwa dan tubuh manusia itu? kelak kita melihat dari kemajuan sastra yang kita terus tatapi setiap hari)


TAKUT DAN TAHU

 TAKUT DAN TAHU adalah sepasang pikiran yang kita jadikan titik-tolak, sebagai konsep dalam jiwa-kesadaran. Bahwa dunia terbentang ke dalam tiga waktu, waktu dari masa lalu kita, waktu dari masa depan dan masa kekinian kita manusia. Di tiga waktu itu, apakah yang kita ketahui dari pikiran yang melekat ke dalam dirinya suatu bawaan hendak logis. Misalnya takut dan tahu itu, adalah kelengkapan pikiran logis yang kelak akan kita acukan kepada persamaannya atas tiap kenyataan ada di dunia, sebagai adanya kita yang mengada di dunia, sebagai adanya benda-benda yang mengada di dunia pula.

Kita takut kepada sesuatu karena kita tahu akan sesuatu. Itulah logikanya: ia berputar, tapi ia juga memutar, kembali lagi ke induknya. Tahu berputar ke takut. Tahu bahwa dunia diciptakan oleh Tuhan membuat kita takut kepada tuhan. Darimana kita tahu bahwa dunia diciptakan oleh Tuhan?

Ilmu telah sedemikian jauh memecah diri, membatasi gerak dirinya ke suatu objek, dan semata hanya objek yang menjadi pandangannya. Ilmu membatasi dirinya karena logika paradigma di balik ilmu. Bahwa tugas ilmu menjelaskan, apakah isi benda-benda. Bukan apakah darimana dan hendak ke mana benda-benda. asal dan usul ini di luar jalur kawasan ilmu.

Tetapi siapakah yang hendak meneruskan daerah kosong keilmuan ini, dalam hubungan dengan rangkaian halus dan abstrak dunia dalam gerakan di tiga waktu itu? Hanya menjelaskan isi benda tanpa tahu ke mana dan hendak apa, terasa sebagai kemewahan pikiran seolah, sebagai juru masak yang selama hidupnya hanya memasak makanan, tanpa sekali pun pernah mencicipi kelezatan makanan yang dimasaknya. Bahwa makanan yang dimasaknya, misalnya, mendatangkan kesehatan atau racun bagi jiwa dan tubuh.

Maka kalau ilmu sudah membatasi diri seperti itu (tapi bukan tidak ada gunanya dalam hidup nyata sekat ilmu ini), haruslah ada yang mengambil ruang kosong yang telah ditinggalkan ilmu. Filsafat yang mengklaim dirinya sebagai jalur yang mencintai kebenaran, hendak merengkuh ke dalam dirinya suatu kearifan dari kebenaran dan kepastian yang ditatapinya, adakah ia kuat mengisi daerah kosong yang telah ditinggalkan oleh ilmu?

Dalam gerak mendugakan kebenaran dan kepastian yang hendak direngkuh oleh mata batinnya, filsafat mendayakan pikiran bebasnya. Untuk memasuki daerah daerah spekulasi yang telah dibatasi oleh ilmu. Tapi oleh filsafat diangkatnya kembali dengan jalan mencemplungkan dirinya ke medan dugaan atas tiap kemungkinan dunia, termasuk, kemungkinan akan masa lalu, masa depan dan masa kekinian itu sendiri.

Apakah sifat dan hakekat di tiga masa itu?

"Sudah adakah suatu unsur yang tetap dalam struktur alam semesta ini?"

Begitulah filsuf dan pujangga dari Timur, Iqbal, memulai diskusi dalam kehendaknya untuk melakukan rekonstruksi dunia dalam pandangan agama yang dianutnya. Pertanyaan yang diayunkan dan, seperti konsep takut dan tahu, meminta pula putaran lain sebagai keniscayaan logis dari pertanyaan serupa. Adalah rangkaian pertanyaan lain yang sebenarnya memang menjadi, bukan semata lalu lintas pertanyaan ilmu, filsafat, agama atau kesenian. Tapi rangkaian dari lalu lintas hidup manusia semuanya.

Kita hidup dalam dunia dan hanya dunia ini saja tempat kita hidup, bukan dunia lain dalam bentuk planet lain misalnya. Tapi hanya dunia ini. Sehingga keniscayaan dari pertanyaan Iqbal "sudah adakah" sangat masuk akal menempuh pertanyaan lanjutannya:

"Tempat apa yang kita duduki di dalamnya, dan apa pula macamnya sikap yang sesuai untuk tempat itu?"

Tapi filsafat yang kita harapkan untuk melakukan fungsi semacam itu, telah dikunci ke dalam situasi matinya oleh pikiran yang menolak kenyataan di luar, selain kenyataan pikiran yang logis, tapi nampaknya telah kehilangan sentuhan kelengkapan dari logika logis yang dibangunkan atas dirinya.

Kalau semesta lebar dikuncikan oleh ilmu dalam gerak batas, pagar bahwa itulah ciri dari keberadaan ilmu, maka semesta yang sama lebarnya pula yang dipakukan mati oleh filsafat dengan merumuskan filsafat sebagai burung yang hendak terbang, tapi matanya tak boleh melihat selain apa yang ia pandang.

Kita bisa tahu kuncian ini melalui rumusan Bertrand Russell atas apa kenyataan filsafat. Bertrand memang penganut ateis dan kita tak berkeberatan sedikitpun atas ateisme. Ateisme, seperti yang kelak akan kita lihat dari buku ini, bukanlah suatu yang tak memiliki sandaran argumen. Agama memang akhirnya, dalam tata rumit dunia sembunyi dan dunia nyata, mengangakan dari dalam dirinya sifat yang membuat orang tak percaya, putus asa, lalu berteriak, atau meneriakkan keputus-asaannya ke dalam ungkapan ateis – tak percaya.

Memanglah demikian, bahwa paradoks dan kontradiksi hidup ini akhirnya hanyalah memuarakan diri ke dalam dua sikap besar itu: percaya atau tak percaya. Tapi percaya atau tak percaya dalam kaitan burung terbang yang matanya tak boleh diminta untuk melihat ke segenap pandangan, bukanlah watak baik dari ateisme, yang keateisannya sendiri adalah hasil dari suatu kelengkapan pandangan, hasil dari pengelihatan atas tiap persamaan yang menjadi ciri tak terpunahkan atas logika kelengkapan.

"Between theology and science there is a No Man's Land, exposed to attack from both sides; this No Man's Land is philosophy."

Baiklah memang ada daerah tak bertuan, Tuan Bertrand, tapi daerah tak bertuan itu bukan semata daerah isian yang hanya bisa dipenuhi oleh titik-titik air filosofi. Yang sebenarnya sepenuh dunia ini adalah dunia hamparan, suatu bentang yang boleh dipungut oleh siapa saja. Ilmu memungutinya. Agama memungutinya. Kesenian menjadikannya bahan baku untuk eksplorasi keindahan dalam diri. Filsafat juga meyentuhnya. Tapi sentuhan itu tidakkah, bisa kita lukiskan sebagai sentuhan pemain bola di lapangan permainan bola. Bahwa bola dunia ini seperti, atau seolah, sungguh adalah lapangan bola. Di mana masa lalu adalah gawang yang dijaga kiper lawan, masa depan adalah gawang kiper lawan yang lain, dan masa kekinian adalah ramainya orang yang menendang bola.

Tapi adakah orang menendang bola sendiri-sendiri? Patut dan layak kita renungkan: ilmu hendak menendang bola ke mana kalau bukan ke gawang lawannya? Dua gawang lawan bernama masa lalu dan masa depan diolah oleh ilmu, seperti 22 orang pemain bola, berebut dan berjatuhan, berlarian dan berhentian tiba-tiba, dengan bola-bola di kakinya.

Siapakah wasit saat kita melakukan tendangan atas bola dunia ini? Wasit dalam diri adalah nurani yang tak hendak diam. Wasit dalam dunia adalah tuhan yang tak kunjung kelihatan. Nurani dalam diri diisikan oleh Tuhan yang tak kelihatan. Tapi Bertrand tak percaya. Ilmu pun tak percaya. Sebenarnya bukan filsafat dan ilmu saja yang tak percaya, nyaris semua pemain kebudayaan yang mendayakan pikiran, sudah tak lagi bersandar, atau menyandarkan pikirannya, ke daerah ketuhanan. Dunia bergerak dalam logika pemimpin politik yang berkawan dengan para pengusaha, dan pemimpin politik mendapat masukan apa yang harus dikerjakan oleh daerah keilmuan. Tapi keilmuan adalah seolah burung yang terbang dengan kedua matanya yang buta. Filsafat tak hendak menolongnya, malah makin mengajaknya terbang dengan kedua mata terkatup.

Mata kita telah buta, tapi siapa yang akan membuatnya terbuka kembali? Tapi benarkah mata kita telah buta? Tidakkah ini semacam retorika dari pikiran yang hendak logis tapi dirinya telah dihela ke arah lain, dalam kaitan dengan dunia, yang memang tak perlu diumpakan sebagai dua gawang lawan?

Dalam kebutaan mata kita, bolehlah kita mendang bola ke mana suka. Bola melambung dan jatuh ke mana ia suka, seperti bola yang kita tendang melambung ke mana ia suka. Dua gerakan yang tak perlu rumusan, apalagi pengelihatan atas otoritas yang logika logisnya terasa sebagai teriakan dari mitos mitos masa lalu: agama.

Apa kata agama, dalam soal tendang-menendang bola dunia? Bagaimana menguji otoritas agama dalam pengelihatan dua lawan terberatnya, yakni ilmu dan filsafat, membuat kita harus menghadirkan kerja keilmuan dan kerja kefilsafatan dalam pikiran yang hendak menautkan kembali bidang bidang yang telah terputus ini. 

(hudan hidayat)

- dari sebuah naskah buku yang hendak diterbitkan

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

[ac-i] UNDANGAN : Tragedi 1965, kebisuan, trauma - pemutaran film dan diskusi di kineforum DKJ

Kineforum Dewan Kesenian Jakarta dan Yayasan Lontar mengundang Anda menghadiri:

Kineforum Jakarta Arts Council and The Lontar Foundation would like to invite you to:



Untuk mengikuti acara ini, mohon kirim email ke mail.kineforum@gmail.com (subjek: 40 years of silence).
Silakan tuliskan nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi dalam email Anda supaya kami bisa melakukan konfirmasi.

To join this activity, send an email to mail.kineforum@gmail.com (subject: 40 years of silence).
Please mention your name and phone number so we can contact you for confirmation.



Sutradara dokumenter Robert Lemelson mengajukan sudut pandang yang lain dalam melihat kembali tragedi 1965 di Indonesia. Melalui keluarga-keluarga di Jawa dan Bali, kita diajak memahami dampak kejiwaan berupa stres dan frustrasi yang tidak hanya mempengaruhi orang dewasa tapi juga anak-anak. Diskusi yang diadakan bersama pemutaran film ini akan membahas lebih dalam perspektif antropologi-psikologi yang diterapkan sutradara dalam mengamati kondisi masyarakat Indonesia.

Documentary director Robert Lemelson proposes a different point of view to revisit the 1965 tragedy in Indonesia. Through the stories from families in Java and Bali, he lets us understand the psychological impact in forms of stress and frustration that affected not only adults but also children. The discussion after film screening will explore the psychological anthropology perspective that the director applies in observing the condition of Indonesian society.




*Robert Lemelson menempuh pendidikan psikologi klinis dan antropologi psikologis. Secara khusus ia tertarik pada dampak jangka panjang trauma pada kehidupan manusia dan pengalaman dari berbagai latar budaya.

* Robert Lemelson was trained as clinical psychologist and psychological anthropologist. He is especially interested in the long-term effect of trauma on people's lives and experiences in different cultures.


Sumber / Source : www.40yearsofsilence.com




Thursday, October 28, 2010

[ac-i] Kelas Penulisan Kreatif/Jurnalistik Yudhistira ANM Massardi

 

TANTANGAN NOVEMBER-DESEMBER 2010
Kelas Penulisan Kreatif/Jurnalistik
Tutor: Yudhistira ANM Massardi dkk
Untuk Pelajar/Mahasiswa/Wartawan/Karyawan/Pengangguran
Waktu: Selasa & Kamis, Pkl 15.30 sd 17.30 (16 x pertemuan)
Biaya: Infak seikhlasnya (konsumsi bawa sendiri)
Tempat: TK-SD Batutis Al-Ilmi Bekasi
Pondok Pekayon Indah Blok BB 29 no 6, Jl. Pakis V B, Pekayon Jaya,
Bekasi 17148
Pendaftaran: ymassardi@yahoo.com, SMS: 0813.8842.0811
BERANI....?!?

Yudhistira ANM Massardi
email: ymassardi@yahoo.com
Penerbit:
MEDIA TK SENTRA
Panduan Guru TK, RA, PAUD & Orangtua
Membangun Karakter dan Budi Pekerti
http://www.facebook.com/MEDIA.TK.SENTRA
www.mediatksentra.com

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

[ac-i] The first newsletter edition of "ruangrupa's 10th anniversary"


 The first newsletter edition of  "ruangrupa's  10th anniversary" has been officially published!

 

 Check through this banner :


 
 
 
 
 
 
 
 

 

 
 
 
 
     ruangrupa
     Tebet Timur Dalam Raya No.6
     Jakarta Selatan 12820
     Telp / Fax : +6221 8304220
 

    ruangrupa is an artists' initiative established in 2000 by a group of artists in Jakarta. It is a not-for-profit organization that strives to support the progress of art ideas within the urban context 

    and the larger scope of the culture, by means of exhibitions, festivals, art labs, workshops, research, and journal publication. 



[ac-i] NOTULEN SEMINAR PPATK 25-27 OKTOBER 2010 [1 Attachment]

 
[Attachment(s) from Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia included below]





Dear AGSI,

Berikut adalah Notulen Seminar yang diadakan oleh PPATK (PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN)


NOTULEN SEMINAR PPATK 25- 27 OKTOBER 2010

 

Tgl                  : 25 - 27 OKTOBER  2010

Lokasi           : HOTEL SAHIRA

 

Dimulai: Pk. 08.30

Selesai:  Pk  22.00

 

Hadir:

  1. PPATK
  2. Direktorat Balai Lelang dibawah Naungan Dirjen Keuangan
  3. Direktorat Mentri Perdagangan
  4. Bapepam
  5. Badan Pengawas Pasar Saham
  6. Direktorat Mentri Perindustrian
  7. Asosiasi Broker Properti Indonesia
  8. Asosiasi REI (Real Estate Indonesia)
  9. GAIKINDO (Gabungan Ikatan Kendaraan Bermotor Indonesia)
  10. APEPI (Asosiasi Pengusaha Emas & Permata Indonesia)

 

TIDAK HADIR:

  1. Asosiasi Logam Mulia
  2. Asosiasi Importir Barang Mewah
  3. Ikatan Notaris
  4. Asosiasi Balai Lelang

 

 

RANGKUMAN:

Indonesia selama thn 2002 – 2005 dikucilkan oleh negara2 dunia karena dianggap tidak kooperatif dikarenakan tidak mempunyai undang2 ttg pencucian uang, Ini mengakibatkan Indonesia kesulitan bertransaksi dengan negara2 lain, seandainya ingin ekspor/impor, karena harus melalui proses pemeriksaan keuangan untuk mengcheck aliran yang agak panjang & berbelit yang diadakan oleh negara2 lain.

Oleh karena itu pada tahun 2005, Indonesia mempunyai UU ttg pencucian uang.

UU tsb sekarang diperbaharui dgn UU Baru yang disahkan Jumat kemarin tgl 22 Oktober.

 

 

Dan juga dibentuk badan PPATK yang berfungsi untuk menyelidiki aliran dana, dan pemeriksaan asal dana dan penempatannya, mis beli suatu barang dr hasil penjualan drugs.

 

Untuk saat ini semua penyedia barang dan jasa, untuk mencegah pencucian uang, diwajibkan:

  1. Untuk "mencatat" transaksi sebesar Rp. 100.000.000 (seratus juta).
  2. Untuk  "Melaporkan" kepada PPATK setiap transaksi sebesar Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta) dalam jangka waktu 14 hari. (**hanya melaporkan, tidak semua transaksi sebesar Rp. 500 juta dicurigai asal usul dananya, hanya untuk informasi, tapi apabila dirasa ada kejanggalan, ppatk berhak untuk menindak lanjuti).
  3. KYC: Know Your Customer, dlm arti mempunyai data lengkap mengenai customernya, sehingga apabila dimintai keterangan, dapat memberikan data yang dibutuhkan.

 

PASAL2 yang perlu dicermati adalah:

  1. Pasal 18
  2. Pasal 19
  3. Pasal 25
  4. Pasal 26

 

** Selebihnya dapat dibaca di UU yang difoto copy dan dibagikan ke galeri2 AGSI. (Founder & Member). Utk galeri di luar AGSI, dapat meminta berkas dokumen dengan penggantian uang fotocopy, Ini dikarenakan berkas yang harus difoto copy banyak sekali, bukan hanya berkas UU saja, akan tetapi berkas2 ttg PPATK, prosedur2nya etc.

** Seharusnya, Semua Asosiasi presentasi tentang kegiatan usahanya. Di Seminar selama 3 hari tsb, semua asosiasi membuat makalah tentang seluk beluk kegiatan usaha mereka, dan presentasi dengan power point. Hanya dari AGSI yg ga ada persiapan, sehingga hanya menjelaskan dengan lisan seluk beluk kegiatan usahanya. P Idris dr Cemara 6 menjelaskan ttg prosedur pengadaan pameran di galeri + proses aliran dananya, sedangkan saya menjelaskan tentang lingkup usaha di bidang art.

 

 

 

Dicatat 28 Oktober 2010 oleh,

 

 

 

Vonny


Best regards,

Vonny
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com



--
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com

__._,_.___

Attachment(s) from Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia

1 of 1 File(s)

Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] GALERI 678: TODAY!!! Undangan Pameran " INTERARTION "

 







GALERI 678
&
 KOMUNITAS PERUPA WAJAH SENI


Mengundang Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
Untuk menghadiri

PAMERAN SENI RUPA
INTERARTION

Dengan menampilkan karya-karya perupa :

Agus Swasono, Arie Kadarisman, Awan Anjar Nurcahya, Bambang BR, Ery A,
Dwidjo Widiyono, FB Sudjuanda, Felix S Wanto, Hadisis, Idran Yusup, Iman Sutopo, Lugiono, Mulyadi W, Nardi Pit, P Lanny Andriani, Rindy Atmoko, Ruhiman ZF, Sanja Pawarto,
Sigit Santosa, Soegito Sutiono, Sri Hadhy, Sujud SR, Wiediantoro


Diresmikan oleh :
Ibu Siti Hediati Soeharto
Pecinta Seni

Hari/Tanggal :
Kamis, 28 Oktober 2010

Jam :
19.30 wib

Bertempat d :
Galeri 678
Jl. Kemang Selatan Raya No. 125A, Jakarta Selatan
Telp. 021-7196007 / 71792164

Pameran berlangsung dari tanggal :
28 Oktober - 10 Nopember 2010








--
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

[ac-i] Revisi Waktu Pembukaan Pameran Tribute to S.Sudjojono & peluncuran Buku Sang Ahli Gambar (Maaf sebetulnya pembukaan jam 15.00 WIB)

 




 
Galeri Canna dan S. Sudjojono Center

 Dengan hormat mengundang anda untuk hadir pada rangkaian pembukaan

 pameran drawing karya S.Sudjojono & pameran bersama tribute kepada S. Sudjojono
"Sang Ahli Gambar dan Kawan-kawan"

Diikuti oleh para perupa:

Budi Ubrux
Heri Dono
Ivan Sagita
Nasirun
Davy Linggar
Teguh Ostenrik
Pande K Taman
Syahrizal Pahlevi
Noor Ibrahim
Rommy Armon
Ugo Untoro
Anggun Priambodo
Arian Arifin
Hafiz
Putu Sutawijaya
Sri Astari
Dolorosa Sinaga
Laksmi shitaresmi
Entang Wiharso
M. Irfan
Ade Darmawan
Moelyono
Theresia Agustina
MG. Pringgotono


 

 30 Oktober – 14 November 2010


Tempat


Galeri Canna

Jl. Boulevard Barat Raya Blok LC 6 No.33-34

Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara

Telp. 021 4526429 - 30, 452 / Fax. 021 4526430


Pembukaan pameran: 30 Oktober 2010, Pukul 15.00 WIB

Please visit:

www.sudjojono.com

---------------------------------||--------------------------------






--
AGSI (Asosiasi Galeri Seni Rupa Indonesia) Secretariat.
(Art Galleries Association- AGA) Indonesia
GRAND INDONESIA SHOPPING TOWN, East Mal, LG, JAKARTA ART DISTRICT AREA
Jakarta 10310
Ph: +62 21 2358 1035
www.agsindonesia.com

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___