Sajak Sajak A.Kohar Ibrahim: Dikau A.Kohar Ibrahim : Dikau (I) cahya dikau datang bertandang terang kemilau tanpa silau senantiasa memukau penghalau galau dikau penyaji kesejukan wajah pun cerah dikau penyala semangat itikad pun terpahat dikau penggugah gairah indah kemesraan pun takkan punah dikau pengikat keharmonisan jiwaraga pun dalam kepaduan dikau penyuluh jejak langkah saling berbagi pun dalam segala dikau sumber inspirasi imajinasi pun mengiringi (10.06.09) * Dikau (II) dikau mencuat melejit cepat secepatnya kilat menyusur tinggi kerajaan langit menabur bibit cahya bernas sigap cakap teguh setia bijaksana antusias bebas pas * Dikau (III) dikau melangkah tegak beranjak gerak semarak seperti bidadari wajah berseri lincah menari terbang mengawang rambut ikal panjang selendang mayang keliling menelusuri planet bumi bersama merpati saksi sejati dikau terpukau sendu galau situasi kacau balau perang kekerasan tiada henti lapar dahaga kian lebar tersebar dikau menggugat gugah manusiawikah manusia di ini bumi tahu tapi tak peduli semilyar sesamanya lapar dahaga terancam mati tiap hari ? dikau menggugat gugah manusiawikah manusia di ini bumi tamak rakus serakah mengangkangi memperkosa alam indah tanpa peduli dampak sekian banyak hutan rimba rusak sekian luas tinggi racun polusi sekian banyak senjata pembinasa manusia diproduksi ? dikau rekam aneka ragam lagak lagu manusia layak kajian dakwah murahan deklarasi tipuan citra topengan pamer pamor suci tapi keji senyum bengis harum bau amis keringat darah rakyat sesama manusia sealam dunia planet bumi dikau telusuri beriring merpati bersama sang waktu tebarlah sebar luas bibit bersih bernas tumbuh merekah segar berbuah di alam bebas semoga nyata terbukti adanya 13.06.09 * |
Attachment(s) from abdul kohar ibrahim
1 of 1 Photo(s)
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment