To. Kawan, sahabat dan pengamat
IBUNDA Apa yang dirasakan seorang ibu ketika anak-anaknya satu persatu meninggalkan rumah. Rumah tempat anak-anak itu lahir, tempat mereka berkumpul dan tempat berbagi ceria juga duka. Anak-anak pergi menuju keluarga baru, membangun kehidupan baru, sementara ibu yang terbiasa dengan mereka, akhirnya merasa sepi. Kerinduan mungkin menjadi sekedar mimpi. Kerinduan pada satu atap satu rumah. Pergulatan batin seorang ibu inilah yang dirancang bangun dalam teater Ibunda yang tidak beralur linear oleh Tya setiawaty. Teater Ibunda, semula skenario film Ibunda karya Teguh Karya (meraih 9 Piala Citra, 1986) kemudian diadaftasi menjadi naskah teater oleh Tya. Beberapa adegan dirubah termasuk menghilangkannya. Hal ini dilakukan karena lakon Ibunda sarat dengan petunjuk teknis yang lebih cocok untuk film. Disamping menyutradarai lakon ini, Tya juga terlibat sebagai pemain utama, Ibu Rachim. Tya Setiawaty adalah: peraih Empowering Women Artist 2009 Yayasan Kelola-Hivos. Pentas teater Ibunda merupakan kali ketiga, setelah sukses dalam teater Ketika Sel dan Tulang Bekerja 2007 dan teater Tsunami-Tsunami 2008. Pentas teater Ibunda ini sekaligus mengenang 8 tahun wafatnya Maestro Teater Indonesia Teguh Karya (11 Desember 2001). Didukung pemain lama seperti: Della Nasution,Kristin Padmasari, Fani Dilasari, Reza dan beberapa pemain baru: Sandro, Anggi Hadi Kesuma, Ryan, Agip R Purwanto, Bagus WG, Sandro, Hibban dan Linda. Artistik dikonsepsi oleh Enrico Alamo dan lampu dikerjakan oleh : Bonano Pisano. Pertunjukan Teater Ibunda, gratis dan untuk semua umur. Dimulai pada tanggal: 12 Desember 2009 pukul 20.00 WIB dan 13 Desember 2009 pukul 16.00 WIB bertempat di Auditorium Boestanoel Arifin Adam STSI Padangpanjang.
Salam Manajer Produksi Enrico Alamo teatersakata@gmail.com |
No comments:
Post a Comment