Diskusi Buku DARI JAWA MENUJU ATJEH Karya Linda Christanty Pembicara: Linda Christanty, Nezar Patria dan Usman Hamid Rabu, 16 Desember 2009, 19.00 WIB di Serambi Salihara Terbuka untuk umum & Gratis Dari Jawa Menuju Atjeh (Kumpulan Tulisan tentang Politik, Islam dan Gay) adalah kumpulan catatan perjalanan, pemikiran, dan kepedulian Linda Christanty terhadap sejumlah orang dari Jawa sampai Aceh. Dari sejumlah orang itu tercatat nama-nama seperti Pramoedya Ananta Toer, Wiji Thukul, Penyair yang sejak 1998 hilang tanpa jejak, Bre Redana, seorang wartawan dan cerpenis, dan Dede Oetomo, tokoh GAYa NUSANTARA, seorang tokoh gay di Indonesia. Tercatat pula Kebo, seorang preman yang mati dibakar massa di Jakarta dan tokoh-tokoh yang mendirikan Jaringan Islam Liberal seperti Ulil Abshar-Abdalla dan Nong Darol Mahmada. Ikuti diskusi buku ini bersama penulis bukunya, Linda Christanty dan Nezar Patria, wartawan dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Usman Hamid Koordinator KONTRAS. Program ini kerjasama Komunitas Salihara dengan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Jakarta Setelah diskusi buku ini akan diperkenalkan sebuah komunitas penulis dan pembaca yang difasilitasi oleh Komunitas Salihara bernama Musyawarah Buku. http://www.facebook |
Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment