Nomor : 129/DK-Jatim/ Perihal : Peserta Lokakarya Lampiran : Jadwal Acara Kepada Yth. Ketua Dewan Kesenian Kab./ Se-Jawa Timur Dengan hormat, Merujuk pada surat kami nomor 127/DK-Jatim/ Hari, tanggal : Minggu, 20 – 22 Desember 2009 Tempat : Graha & Convention Hall Hayam Wuruk Jl. Soekarno Hatta 20 Kab. Trenggalek Berkaitan dengan itu kami mengharapkan agar dapat mengirimkan 1 (satu) orang wakil dari Dewan Kesenian Kab/ Kota yang Bapak/Ibu pimpin dan 1 (satu) orang wakil dari sanggar/ lembaga seni di daerah Bapak/Ibu untuk menjadi peserta dalam lokakarya tersebut. Akomodasi dan konsumsi peserta selama kegiatan berlangsung ditanggung oleh Dewan Kesenian Jawa Timur. Demikian atas perhatian Bapak/ Ibu kami sampaikan terima kasih. Ketua Umum :Achmad Fauzi Sekretaris Umum: Syahlan Husain Dewan Kesenian Jawa Timur Jl. Wisata Menanggal Surabaya 60234 Telp./Fax. 031-8554304 Email:dk_jatim@ Kontak person: -Bapak Syahlan Husain, Sekretaris Umum Dewan Kesenian Jatim 081 553 184 994, 081 33 222 7838, 081 752 41 219, 031-60536617 -Mbak Lia/Mbak Sistri 031- 08554304, 087851954782, 085231717727 Term of Reference Lokakarya & Sosialisasi Program : "MEMBANGUN EKONOMI KREATIF JAWA TIMUR MELALUI PENGELOLAAN POTENSI LOKAL" Dalam konteks manajemen seni di era global saat ini paradigmanya dapat dipahami sebagai entitas yang dapat dikembangkan ke dalam konsep industri kreatif. Konsep ini mengacu pada seni sebagai fakta ontologis yang bernilai ekonomi, karena itu ia dapat dikembangkan menjadi sumber untuk menciptakan industri yang berbasis pada kreatifitas. Konsep ini jelas bertolak belakang dengan paradigma lama, di mana seni-budaya dipahami sebagai entitas yang dekat dengan soal filosofis-konseptua Kini kita memasuki era ketika kreatifitas harus dipergulatkan dengan ranah industri dan dinamika ekonomi. Dari sudut pandang kesenian harusnya pula dapat direspons secara positif peluang-peluang itu. Industri kreatif yang mulai ramai dibicarakan sejak tahun 2006, ketika Dr. Mari Elka Pangestu selaku Menteri Perdagangan meluncurkan program Indonesia Design Power, suatu program pemerintah yang diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia. Dari segi definisi, industri kreatif dirumuskan sebagai "industri-industri yang mengandalkan kreatifitas individu, ketrampilan serta talenta yang memiliki kemampuan meningkatkan taraf hidup dan peciptaan tenaga kerja melalui pencitaan (gagasan) dan eksploitasi Hak Kekayaan Intelektual". Di Indonesia Industri Kreatif terdiri 14 sektor, sebagai berikut : (1) Periklanan, (2) Film/Video dan Fotografi, (3) Musik, (4) Arsitektur, (5) Pasar Seni dan Barang Antik, (6) Kerajinan, (7) Desain, (8) Desain Fashion, (9) Permainan Interaktif, (10) Seni Pertunjukan, (11) Penerbitan dan Percetakan, (12) Layanan Komputer dan Piranti Lunak, (13) Televisi dan Radio, (14) Riset dan Pengembangan. Lalu bagaimana dengan kesenian ketika masuk ke ranah industri kreatif. Bila dilihat dari aspek produktifitas pasar (baca : disribusi hasil karya), sebenarnya kesenian sudah dapat lama masuk ke wilayah ekonomi kreatif. Dari 14 sektor industri kreatif yang ada di atas, semuanya pasti bersentuhan dengan aspek seni. Pertentangan apresiasi yang mengatakan bahwa seni yang laku adalah karya seni yang mengikuti selera pasar bisa dikatakan tidak seluruhnya benar. Hal ini tergantung dari sudut pandang masing-masing. Karena sebenarnya manusia juga selalu mencari sesuatu yang lebih orisinil, berkualitas dan punyai nilai apresiasi yang diferensial (berbeda dengan yang lain). Semuanya tergantung, bagaimana kemampuan komunikasi publikasi, promosi, kreatifitas ekshebisi dan distribusi. Ekonomi kreatif adalah era ekonomi gelombang ke-4, setelah era agraris, industri, dan informasi. Disadari betapa era ini merupakan peluang yang bisa direspon positif untuk mengambil faedah dalam rangka memperkukuh diri untuk meningkatkan kreatifitas di bidang seni. Dalam tantangan industri kreatif, keutuhan karakteristik masyarakat Jawa Timur menjadi sumber pemetaan, khususnya kultur komunitas sub-sub etnis yang mempunyai kepribadian tersendiri. Komunitas sub etnis Osing, Samin, Arek, Pendalungan, Madura, Mataraman, Tengger yang mempunyai kepribadian, tradisi, cara berpikir dan bahasa yang saling berbeda. Bahkan oleh Prof. Dr. Ayu sutarto, MA, dipetakan menjadi 10 sub-kultur yaitu Madura Bawean, Madura Kangean dan Jawa Panaragan. Ini menunjukkan betapa keanekaragaman itu adalah kekayaan sumber daya tak ternilai. Lebih menarik lagi di Indonesia, termasuk di Jawa Timur memiliki keunikan tesendiri, karena ternyata gelombang pertama yakni pertanian, ternyata sangat banyak mewarnai kehidupan tradisi masyarakat. Dari aspek kebudayaan agraris dimana secara geografis Jawa Timur didominasi oleh wilayah pertanian, seni tradisi atau budaya tradisi sangat hidup dengan segala nilai-nilai kearifan lokal. Hajatan, upacara, adat dan lain sebagainya yang sangat mengakar. Pengaruh sub-kultur sangat berperan besar dalam pengembangan ekokonomi kreatif. Prof. DR. Ayu Sutarto menambahkan di Jawa Timur banyak sekali local genius. Artinya masing-masing komunitas kebudayaan mempunyai daya unggul masing-masing. Seni pertunjukan tradisi yang berisi tari, musik, seni peran bila dieksplorasi dan dikawinkan dengan seni beraliran kekinian/kontempore Dari paparan di atas, Dewan Kesenian Jawa Timur merasa perlu untuk melaksanakan perannya sebagai sebuah lembaga yang mempunyai tanggung jawab memberikan masukan dan tawaran-tawaran yang konstruktif bagi pembangunan kesenian di Jawa Timur, di bidang pengembangan ekonomi kreatif, khususnya yang bersentuhan dengan strategi pembangunan dan pengembangan sektor kesenian. Pembangunan kesenian tidak sekedar dimaknai sebatas bentuk apresiasi pendidikan. Namun lebih dari itu, seni mampu bersentuhan dengan industri kreatif, dan mendorong daya cipta dan karsa masyarakatnya. Melalui sumber daya kearifan nilai-nilai dan potensi lokal, dan semangat optimistis yang berkualitas, pembangunan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur melalui potensi kreatifitas seni yang produktif dapat dicapai. Tentunya secara bertahap dan berkelanjutan. MAKSUD DAN TUJUAN
WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan ini diselenggarakan pada Minggu - Selasa, 20-22 Desember 2009 di Graha dan Convention Hall Hayam Wuruk Kab. Trenggalek. PENYELENGGARA Dewan Kesenian Jawa Timur HASIL YANG HENDAK DICAPAI Rekomendasi kepada Pemerintah untuk mengawal dan menfasilitasi pembangunan ekonomi kreatif masyarakat Jawa Timur berbasis pemberdayaan pengelolaan potensi lokal"; Terjadinya "kemitraan" dari Pemerintah (Propinsi dan Daerah), masyarakat dan swasta secara harmonis agar terbentuk program kegiatan yang terpadu untuk pengembangan dan pemberdayaan pembangunan ekonomi kreatif melalui peengelolaan potensi lokal. NARASUMBER
2. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jawa Timur
PEMANDU DIALOG 1. Eko Wahyuni Rahayu 2. Rakhmad Giryadi 3. Nonot Sukrasmono 4. Bambang Sukmo Pribadi
Kegiatan Lokakarya ini dijabarkan seperti berikut di bawah ini : 1. Sebelum penyaji materi mengantarkan materinya didahului oleh key note speech menyampaikan pemaparannya sebagai prolog dari Lokakarya ini. 2. Topik-topik materi dari sessi Lokakarya ini diantarkan oleh penyaji materi (panelis/nara sumber) untuk menstimulan pemahaman, wawasan dan gagasan dari peserta. 3. Penyaji materi menyampaikan gagasan-gagasan alternatif disamping menyampaikan sesuai dengan kisi-kisi materi yang di sajikan atau diarahkan oleh Panitia Pengarah. 4. Peserta Lokakarya sudah dibekali beberapa abstraksi materi termasuk pula makalah/seminar kit sesuai dengan masing-masing topik materi agar dapat terjadi interaksi dialogis dalam rangka mengerucutkan solusi yang diharapkan. 5. Setiap topik materi, antara penyaji materi, moderator dan peserta dapat memberikan kesimpulan sementara dari materi bahasannya. 6. Setiap bentuk kesimpulan sementara dari masing-masing topik materi lebih diutamakan merupakan formula aplikatif yang dapat segera diterapkan. 7. Pada akhir Lokakarya Panitia Pengarah memberikan kesimpulan akhir berupa formulasi yang merupakan masukan bagi para peserta dan pengambil kebijaksanaan. JADWAL ACARA
|
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment