Bandung, 11 Desember 2009
Press Release – (Dapat segera disiarkan)
Cikapundung Festival;
Closing Ritual HelarFest 2009
Sungai Cikapundung merupakan anak sungai Citarum yang membelah kota Bandung. Pada abad ke-18 masyarakat di bantaran Sungai Cikapundung utara (Dago) memiliki tradisi kuat dalam memanfaatkan sungai sebagai sumber kehidupan budaya.
Kini, bagaimana memanfaatkan Sungai Cikapundung sebagai ruang public untuk apresiasi seni budaya urban adalah salah satu upaya bersama untuk menghidupkan Bandung sebagai kota Festival. Republic of Entertaiment dalam rangka Ulang Tahun Bandung yang ke-200 tahun menyelenggarakan Cikapundung Festival 2009 di sekitar Sungai Cikapundung dan Jalan Cikapundung Timur pada hari Minggu, 13 Desember 2009 mulai pukul 06.00 – 22.00 wib.
Kegiatan itu sekaligus acara Closing Ritul Helarfest 2009 yang terselenggara oleh Republic of Entertainment bekerjasama dengan Bandung Creative City Forum (BCCF), Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung.
Lebih dari tiga puluh komunitas kreatif turut berpartisipasi dan berorganisasi dalam HelarFest 2009 untuk kepentingan bersama, yaitu memajukan kreativitas masyarakat menjadi masyarakat yang lebih baik dalam hal budaya dan ekonomi.
"'Api' HELARFEST tidak akan pernah menyala sempurna jika `kayu bakar' dari kegiatan dan even para komunitas partisipan tidak bergabung dan bersepakat bersama. Sehingga yang kemudian menjadi penting adalah bagaimana kelanjutan dari kegiatan komunitas ini dapat terus hidup dan tumbuh membesar sesuai dengan sejarah, cara dan tujuan masing-masing,
Cikapundung Festival 2009 merupakan salah satu kegiatan yang berupaya menghidupkan budaya sungai saat ini dengan sudut pandang budaya urban. Cikapundung Festival 2009 diawali dengan acara Cikapundung Clean & Clear. Kemudian Car Free Day, Saresehan `Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Komunitas se-Jawa Barat', Botram, Green Workshop, Helaran serta Ekspresi Seni Komunitas Kreatif peserta HelarFest 2009.
Wawan Juanda, Presiden Republic of Entertainment, mengatakan bahwa Cikapundung Festival 2009 akan menyajikan panggung pertunjukan dengan tata lampu dan sound system sedemikian rupa. Juga pameran foto-foto kota Bandung, film tentang Bandung serta grafiti dari Armandjamparing sebagai salah satu ikon seniman grafiti Bandung.
Sungai Cikapundung juga dijadikan situs artistic dalam Cikapundung Festival 2009 dengan menghadirkan perahu kertas dan rakit bambu dengan kemasan artistik yang menarik. Perhelatan ini adalah salah satu bentuk seni budaya kota saat ini.
Timothy O'Leary, Departement of Phylosophy di Universitas of Hongkong, dalam artikelnya yang berjudul "Arts and Urban Kaleidoscope" dalam CP Biennale 2005: URBAN/CULTURE, menulis bahwa, "Ide bahwa ada hubungan kota dan seni adalah ide yang sangat tua di tradisi Barat. Menurut ide ini, di kotalah, tempat kekayaan dan kenikmatan bersatu, perkembangan seni dimungkinkan.
"Cikapundung Festival 2009 tahun ini merupakan perhelatan awal menuju ulang tahun Bandung 200 tahun dengan menggelar Cikapundung Festival 2010 dengan melibatkan berbagai komunitas di Bandung. Kegiatan ini juga digelar dalam rangka penutupan Helarfest 2009," kata Wawan Juanda, Penasehat BCCF.
Kegiatan Cikapundung Festival 2009 kali ini dengan tema peduli lingkungan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi upaya penyadaran kepada generasi muda. Selain, tentunya, mendorong produktifitas kreasi-kreasi generasi muda dari berbagai komunitas yang tumbuh dan berkembang. Cikapundung Festival 2009 itu sendiri merupakan sebuah ritus social yang diciptakan kembali di tengah situasi urban dan globalisasi budaya saat ini.
Salam,
Argus Firmansah
Koord. Media – Republic of Entertainment - Bandung
081802109157
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment