Tuesday, June 22, 2010

[ac-i] Fw: Goenawan Mohamad Kembalikan Bakrie Award

 

 
----- Original Message -----
From: ASAHAN
Sent: Tuesday, June 22, 2010 12:06 PM
Subject: Fw: #sastra-pembebasan# Goenawan Mohamad Kembalikan Bakrie Award

APALAH ARTI SERATUS JUTA BAHKAN HINGGA SATU MILYARD RUPIAH
BAGI SEORANG MULTI MILYUNER.
 
GM sudah pasti tidak suka kalau Sri Mulyani atau Budiono diganggu Ical hingga gangguan itu  membuat Sri harus terbang ke Amerika meninggalkan kursi mentrinya dan jatuh di kursi empuk Bank Dunia yang dia sukuri sambil mengeluh. GM pasti tahu, semua itu cuma olah Ical dan sekarang kedongkolan dan dendam politiknya itu dia lampiaskan dengan sedikit membuang uang hadiah Ical yang bagi dia cuma sen-senan itu. Dulu ketika Pramoedya Ananta Toer (PAT) menerima hadiah Presiden Magsaysay yang gembong besar anti Komunis itu, para teman-teman GM seperti Rendra dan  Mochtar Lubis menentang hadiah itu dan bahkan hingga Mochtar Lubis mengembalikan hadiah Magsaysay yang pernah diterimanya. Orang-orang dari Komite hadiah Magsaysay cuma bilang, katanya, kami tidak melihat dan menilai apa pandangan politik PAT, yang kami nilai adalah nilai buku dan nilai sastranya yang bagus dan telah diterjermahkan ke dalam banyak bahasa di dunia dan bisa dibeli di toko-toko buku hampir di seluruh dunia. Dan Pram-pun menikmati hadiah yang patut dia terima, seorang pengarang terkenal di dunia tapi selalu miskin yang seharusnya juga dia punya hak untuk kaya raya. suharto yang anti Komunis membunuh berjuta-juta komunis hingga yang non komunis, memenjarakan dan membuang yang salah satunya adalah Pramoedya ke Pulau Buru. Tapi para penerus anti Komunis di Komite Magsaysay memberi hadiah sastra pada Pram karena pertimbangan seni dan kebesaran Pram sebagai pengarang. Ironi pahit yang harus ditelan oleh teman-teman GM ini membuat kedongkolan politik mereka harus mengembalikan hadiah yang juga pernah mereka terima (Mochtar Lubis) yang  mengaku sebagai para penulis Humanisme Universil yang ternyata pandangan politik adalah di luar lingkaran humanisme Universil yang berakibat karya sastra yang bertentangan politik denga mereka bukan karya sastra dan tidak berhak mendapat hadiah sastra dari siapapun.
 
Kembali ke GM. Juga hadiah sastra atau lainnya bisa menjadi senjata kedongkolan politik. Apakah itu bisa diterima?.  Hal itu tergantung pada pandangan politik seseorang. Yang dimaksudkan di sini adalah bahwa seseorang bisa pula terjerat dalam jerat yang dia pasang sendiri yang jerat itu adalah jerat politik. Tapi jerat politik tidak seperti jerat biasa karena jerat itu lebih lentur di mana seseorang bisa meleplaskan dirinya dari jerat yang dia pasang sendiri.  Orang lain hanya bisa tesenyum.
 
Namun bagaimanapun, GM lebih punya prinsip dibandingkan dengan kaum Oportunis atau Kaum Oporkaki PKI umpamanya, karena kaum ini, hanya melihat keuntungan dan duit serta kekuasaan di mana prinsip dan pandangan politik bisa digadaikan setiap saat bila KESEMPATAN telah tiba.
ASAHAN.
 
----- Original Message -----
From: GELORA45
Sent: Tuesday, June 22, 2010 3:39 AM
Subject: #sastra-pembebasan# Goenawan Mohamad Kembalikan Bakrie Award

 

Selasa, 22/06/2010 07:30 WIB
Tak Sepaham Dengan Ical,
Goenawan Mohamad Kembalikan Bakrie Award
Arifin Asydhad - detikNews

wikipedia
Jakarta - Budayawan yang juga tokoh pers Goenawan Mohamad (GM) membuat keputusan mengejutkan. Dia akan mengembalikan Ahmad Bakrie Award - sering disebut 'Bakrie Award' - yang ia terima pada 2004 dan selama ini ia simpan.

GM akan mengembalikan Bakrie Award kepada penyelenggaranya, Freedom Institute, hari ini, Selasa (22/10/2010). "Hari ini, GM akan mengembalikan Bakrie Award yang didapatnya pada 2004. Award sudah dibungkus rapi," kata sumber terdekat GM kepada detikcom.

Di samping award, GM juga akan mengembalikan hadiah Rp 100 juta yang ia terima saat menerima award 6 tahun silam. Dia juga akan mengembalikan bunga atas hadiah itu yang sebesar Rp 54 juta. "Jadi, total yang akan dikembalikan Rp 154 juta," jelas dia.

GM yang juga dikenal sebagai tokoh 'Majalah Tempo' tidak akan mengembalikan sendiri award dan uang plus bunga itu. Tetapi pengembalian award itu dilakukan melalui utusan.

Lantas mengapa GM akan mengembalikan award dan hadiah tersebut? "GM mengembalikan Bakrie Award ini karena tak sepaham dengan apa yang dilakukan Ical (Aburizal Bakrie-Red) selama ini," tutur dia.

Penghargaan Bakrie Award sempat cukup heboh pada 2007. Saat itu, salah satu penerima penghargaan, Franz Magnis Suseno menolak pemberian award itu. Romo Franz menolak karena keluarga Bakrie merupakan pemilik mayoritas PT Lapindo Brantas yang sedang bermasalah dengan semburan lumpur di Porong, Sidoarjo.

Bakrie Award telah menjadi agenda rutin Freedom Institue yang bekerja sama dengan Yayasan Ahmad Bakrie sejak 2003. Biasanya, Anugerah Bakrie Award diberikan menjelang Peringatan Kemerdekaan RI.

Selain GM, beberapa tokoh yang pernah mendapat penghargaan ini, antara lain Ignas Kleden, Nurcholish Madjid, Sartono Kartodirdjo, Sapardi Djoko Damono, Budi Darma, dan Arif Budiman. Masing-masing peraih Bakrie Award mendapat hadiah dari keluarga Bakrie Rp 100 juta.

Berikut daftar penerima Bakrie Award dari 2007-2009:

2007

1. Putu Wijaya (bidang kesusastraan)
2. Prof Dr Franz Magnis Suseno (bidang pemikiran sosial). Tapi Franz menolak.
3. Prof Dr Sangkot Marzuki (bidang kedokteran)
4. Dr Jorga Ibrahim (bidang sains).
5. Lembaga Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi (BB Sukamandi) (bidang teknologi).


2008

1. Taufik Abdullah (pemikiran sosial)
2. Sutardji Calzoum Bachri (kesusastraan)
3. Mulyanto (Kedokteran)
4. Laksana Tri Handoko (untuk Sains)
5. Pusat Penelitian Kelapa Sawit untuk Teknologi.


2009

1. Sajogyo (pemikiran sosial)
2. AG Soemantri ( bidang kedokteran)
3. Pantur Silaban(bidang sains)
4. Warsito P Taruno (teknologi)
5. Danarto (bidang kesusastraan).

(asy/ape)

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Get real-time World Cup coverage on the Yahoo! Toolbar. Download now to win a signed team jersey!

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment