GARIN NUGROHO DI DENMARK
od uživatele Zeynita Gibbons dne 14. říjen 2010 v 1:08
GARIN NUGROHO HADIRI FESTIVAL FILM INDONESIA DI DENMARK
London, 14/10 (ANTARA) - Film "Di Bawah Pohon" karya sutradara Garin Nugroho mengangkat tema perempuan dengan menggabungkan seni drama, tari serta keindahan panorama Bali menyedot perhatian penonton pada acara pembukaan Festival Film Indonesia di Danish Film Institute, Kopenhagen Denmark.
Garin Nugroho dan sembilan film Indonesia pilihan hadir pada Festival Film Indonesia yang digelar KBRI Kopenhagen bekerja sama dengan Konsultan Seni/Festival Director Torsten Hvas, Danish Film Institute, Danish Center for Cultural Development.
Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kopenhagen, Denmark, Novrizal Gani dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Kamis, menyatakan antusiasme terhadap kehadiran Garin Nugroho dan penayangan film Indonesia ditunjukkan para undangan dan penonton melalui apresiasi dan tukar pikiran dengan Garin Nugroho.
Dalam acara pembukaan yang dihadiri Duta Besar negara sahabat dan kalangan diplomatik lainnya, sineas, pers, seniman, mahasiswa Institut Film Denmark, pengusaha travel dan friends of Indonesia juga diputar film Laskar Pelangi karya sutradara Riri Riza yang menceritakan perjuangan guru dan 10 siswa di Bangka Belitung.
Dubes RI untuk Kerajaan Denmark, Abdul Rahman Saleh dalam sambutannya mengatakan festival film indonesia yang digelar pertama kalinya bertujuan memperkenalkan perkembangan pesat perfilman Indonesia di Denmark.
Selain itu sekaligus memperlihatkan keanekaragaman budaya Indonesia yang tercermin dalam film-film pilihan yang ditayangkan, ujarnya.
Sementara itu Chairman dari Danish Film Academy Kim Magnusson, salah satu produser film terkemuka di Denmark yang berhasil mendapatkan tiga Oscar menyampaikan bahwa Indonesia dengan penduduk 240 juta orang dan keanekaragaman budayanya merupakan sumber cerita yang tidak ada habisnya bagi dunia film.
Melalui Festival Film ini publik Denmark diharapkan dapat lebih mengenal Indonesia dan diharapkannya kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan dimasa datang.
Festival Film Indonesia tersebut merupakan kerjasama KBRI Kopenhagen dan Konsultan Seni/Festival Director Torsten Hvas, Danish Film Institute, Danish Center for Cultural Development, Nordic Indonesia Studies Network, Singapore Airlines, biro perjalanan di Denmark dan sponsor lainnya.
Pada acara pembukaan festival juga menjadi sarana promosi bagi Indonesia melalui penyajian kue-kue tradisional, produk kopi dan teh serta goody bags informasi dan paket pariwisata Indonesia.
Selain kedua film di atas, film-film pilihan dari berbagai genre yang ditayangkan selama dua minggu sejak 6 Oktober diantaranya film Opera Jawa, Perempuan Punya Cerita, the Blue Generation, Pintu Terlarang, Arisan, Quicky Express dan Janji Joni.
***4***
(T.H-ZG/B/T010/T010) 14-10-2010 05:39:17
London, 14/10 (ANTARA) - Film "Di Bawah Pohon" karya sutradara Garin Nugroho mengangkat tema perempuan dengan menggabungkan seni drama, tari serta keindahan panorama Bali menyedot perhatian penonton pada acara pembukaan Festival Film Indonesia di Danish Film Institute, Kopenhagen Denmark.
Garin Nugroho dan sembilan film Indonesia pilihan hadir pada Festival Film Indonesia yang digelar KBRI Kopenhagen bekerja sama dengan Konsultan Seni/Festival Director Torsten Hvas, Danish Film Institute, Danish Center for Cultural Development.
Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI Kopenhagen, Denmark, Novrizal Gani dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Kamis, menyatakan antusiasme terhadap kehadiran Garin Nugroho dan penayangan film Indonesia ditunjukkan para undangan dan penonton melalui apresiasi dan tukar pikiran dengan Garin Nugroho.
Dalam acara pembukaan yang dihadiri Duta Besar negara sahabat dan kalangan diplomatik lainnya, sineas, pers, seniman, mahasiswa Institut Film Denmark, pengusaha travel dan friends of Indonesia juga diputar film Laskar Pelangi karya sutradara Riri Riza yang menceritakan perjuangan guru dan 10 siswa di Bangka Belitung.
Dubes RI untuk Kerajaan Denmark, Abdul Rahman Saleh dalam sambutannya mengatakan festival film indonesia yang digelar pertama kalinya bertujuan memperkenalkan perkembangan pesat perfilman Indonesia di Denmark.
Selain itu sekaligus memperlihatkan keanekaragaman budaya Indonesia yang tercermin dalam film-film pilihan yang ditayangkan, ujarnya.
Sementara itu Chairman dari Danish Film Academy Kim Magnusson, salah satu produser film terkemuka di Denmark yang berhasil mendapatkan tiga Oscar menyampaikan bahwa Indonesia dengan penduduk 240 juta orang dan keanekaragaman budayanya merupakan sumber cerita yang tidak ada habisnya bagi dunia film.
Melalui Festival Film ini publik Denmark diharapkan dapat lebih mengenal Indonesia dan diharapkannya kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan dimasa datang.
Festival Film Indonesia tersebut merupakan kerjasama KBRI Kopenhagen dan Konsultan Seni/Festival Director Torsten Hvas, Danish Film Institute, Danish Center for Cultural Development, Nordic Indonesia Studies Network, Singapore Airlines, biro perjalanan di Denmark dan sponsor lainnya.
Pada acara pembukaan festival juga menjadi sarana promosi bagi Indonesia melalui penyajian kue-kue tradisional, produk kopi dan teh serta goody bags informasi dan paket pariwisata Indonesia.
Selain kedua film di atas, film-film pilihan dari berbagai genre yang ditayangkan selama dua minggu sejak 6 Oktober diantaranya film Opera Jawa, Perempuan Punya Cerita, the Blue Generation, Pintu Terlarang, Arisan, Quicky Express dan Janji Joni.
***4***
(T.H-ZG/B/T010/T010) 14-10-2010 05:39:17
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment