KONSER HARPA DAN SAXOPHONE DARI BELANDA
Lavinia Meijer & Aurelia Saxophone Quartet
Selasa, 18 Mei 2010, 19.30 wib.
Auditorium Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako, Sekip Utara,
Kerjasama: Karta Pustaka, Erasmus Huis, FK UGM, Elti Radio
Kontak: Karta Pustaka, jl. Bintaran Tengah 16, Yogyakarta
T. 0274 383792 E. kpustaka@indosat.
Lavinia Meijer (1983) belajar harpa pada Erika Waardenburg di Utrecht dan Amsterdam, Belanda, lulus dengan cum laude. Ia mengikuti pula berbagai master class pada berbagai pemain harpa kelas dunia. Ia memainkan spektrum musikyang luas, maka ia pun belajar musik jazz pada harpis terkenal dari Amerika, yaitu Park Stickney. Pada tahun 2004 ia meluncurkan CD berjudul “1685” yang berisi musik karya Handel, Bach dan Scarlatti.
Berbagai penghargaan telah diraihnya a.l. pemenang I Dutch Harp Competition (1997,2004), pemenang III 6th International Harp Competition (
Aurelia Saxophone Quartet (ASQ) terdiri dari Johan van der Linden (sopran), Niels Bijl (alto), Arno Bornkamp (tenor), Willem van Merwijk (bariton). Secara individual para pemusik ini juga mengajar, menulis komposisi, aransemen, dan bermain solo dengan ansambel lain ataupun orkes. Kelompok ini terbentuk ketika mereka dalam perjalanan dari Roma menuju Riviera Perancis melalui jalan yang bernama Via Aurelia. Konser mereka yang sukses di Roma menjadi penanda kelahiran kelompok ini dengan nama Aurelia Saxophone Quartet pada tahun 1982. Sejak itu ASQ sering mengadakan konser di berbagai panggung konser dunia, juga tampil di berbagai festival. Oleh dunia internasional, ASQ dianggap sebagai salah satu ansambel saksofon terkemuka saat ini.
Prestasi kelima pemusik menarik disimak oleh penggemar musik klasik dan modern di Yogya. Terlebih lagi bahwa semua kemampuan dan prestasi mereka diperoleh lewat proses belajar serius dan kerja keras. Tidak ada yang jatuh dari langit dan menjadikan mereka pemusik istimewa secara instan.
Penyelenggaraan konser ini merupakan kerjasama antara Erasmus Huis, Karta Pustaka dan Fakultas Kedokteran UGM, didukung Elti Radio. (***)
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment