Banten Bangkit #4: HABIS GELAP, TERBITKAH TERANG? Penulis: Gandung Ismanto Jenis: Non fiksi (sosial-politik) Penerbit: GONG Publishing Launching: 13 Nov 2010, Pukul 13.30, Auditorium Untirta Serang Harga: Rp. 40.000,-, klik www.tokorumahdunia.com Pesan dari sekarang! Beredar di toko-too buku akhir November *** "Pagi berdzikir, siang jadi kikir. Jum'at bertobat, malam Minggu bermaksiat. Itulah demokrasi tipu-tipu; untuk berkuasa dan memperkaya diri!" (Gol A Gong, Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat, Pendiri Rumah Dunia)
"Wajah Provinsi Banten tidak banyak jauh berubah dengan ketika ia belum terbentuk menjadi Provinsi, atau bahkan jauh sebelumnya. Karenanya, 'keberanian' penulis buku ini patut diapresiasi, karena mungkin dengan cara membicarakan Banten dengan cara biasa, dikonsumsi sehari-hari juga dengan cara biasa, maka setiap warga Banten dapat memahami masalahnya sendiri. Dan bilamana ini terjadi, mungkin pada akhirnya mereka mau berubah. (Taufiequrahman Ruki, Anggota BPK RI)
"Tidak sedikit orang yang saat ini berpendapat bahwa ketidakjujuran, ketidakpedulian, mau menang sendiri, mengutamakan diri dan golongan sendiri, tidak taat hukum, tidak punya semangat kerja, menyukai kekerasan dan tidak punya hasrat berubah memang merupakan sifat-sifat dasar orang Indonesia atau orang Banten, tetapi saya sendiri tidak berada dalam kelompok itu." (Prof. Dr. Yoyo Mulyana, M.Ed, mantan Rektor Untirta Serang)
"Penulis buku ini tak diragukan lebih Banten dari orang Banten. Pemahamannya yang luar biasa terhadap problem sosial dan politik masyarakat Banten dituangkannya secara obyektif, reflektif, dan jujur. Karenanya buku ini harus menjadi bacaan wajib bagi seluruh masyarakat Banten yang ingin melihat wajahnya saat ini sekaligus menatap wajahnya di masa depan" (H. Wahidin Halim, Walikota Tangerang)
"Buku ini menggambarkan kegelisahan seorang intelektual muda dalam melihat realitas kehidupan sosial dan politik masyarakatnya. Ketajaman analisis yang mengagumkan, yang coba ditawarkan kepada masyarakat sebagai penyempurna dari tugas utamanya sebagai seorang akademisi: mendidik, meneliti, dan mengabdi pada masyarakatnya." (Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)
"Buku ini sangat cermat dalam memotret geliat politik, pemerintahan, dan pembangunan di Provinsi Banten. Memang demikianlah adanya, tidak dilebih-lebihkan juga tidak dikurang-kurangi. Isi buku ini sebenarnya menawarkan otokritik. Karenanya, buku ini bisa menjadi obat mujarab yang bisa menyehatkan demokrasi kita, karena demokrasi memang senantiasa membuka ruang terciptanya check & balances. Memang pahit rasanya, namun tetap harus ditelan agar kekuasaan tidak menjadi absolut, dan kedaulatan rakyat benar-benar menjadi nyata dalam prakteknya." (H. Iman Aryadi, Walikota Cilegon)
"Buku ini menginspirasi dan memotivasi kita untuk berbuat sesuatu memberikan cahaya di kala kegelapan melanda Banten. Wahai pemuda, ayo bangkit! Segera pakai baju perangmu. Peperangan sudah dimulai. Saatnya Banten Bangkit. (Ihyauddin Rosyadi el-Bantany, Presiden Mahasiswa Untirta 2010) *** |
Attachment(s) from gongmedia cakrawala
1 of 1 Photo(s)
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment