Pemutaran perdana At the Very Bottom of Everything (PUBLIK untuk RUANG PUBLIK) Bulan Film Nasional 2010: Sejarah adalah Sekarang 4, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta kembali menyelenggarakan program Publik untuk Ruang Publik, yang bertujuan untuk menggalang dana bagi biaya operasional Kineforum. Pemutaran Perdana film At the Very Bottom of EverythingKineforum, 19 Maret 2010, Jam 19.30
Seluruh hasil donasi dari acara PUBLIK untuk RUANG PUBLIK akan digunakan untuk biaya operasional Kineforum Fakta: Pada Agustus lalu, misalnya, lalu lampu proyektor digital kineforum dibeli sepenuhnya dengan dana hasil donasi penonton. Dengan bangga dan rasa terimakasih yang besar, kami mengakui besarnya arti dukungan publik. Tanpa publik penonton kami tentu bukan apa-apa! Pembelian Tiket:
Bulan Film Nasional 2010 (Sejarah adalah Sekarang) Pemutaran film di Kineforum (setiap hari) Program : Indonesia Di Pentas Dunia Film Indonesia pertama kalinya diputar dalam festival internasional pada tahun 1952 di Festival Film Karlovy-Vary, di negara yang waktu itu masih bernama Cekoslowakia. Film ini berjudul Si Pintjang (karya sutradara Kotot Sukardi). Setelah 58tahun berselang, kita patut bangga karena film-film Indonesia tetap terjaga kualitasnya dan ikut memperkaya khazanah sinema dunia. Jika kita perhatikan,sejak tahun 1980 sampai sekarang selalu saja ada film Indonesia (baik panjang maupun pendek) yang terpilih untuk diprogram oleh festival internasional di kelima benua dunia. Program ini adalah perkenalan kembali karya-karya film Indonesia yang sudah memasuki panggung dunia. Dalam program ini kita akan melihat karya paling mutakhir yang mengalami pemutaran perdananya di Festival Film Internasional Rotterdam, Belanda ,yaitu At the Very Bottom of Everything karya Paul Agusta. Pemutaran ini adalah pemutaran perdana di Indonesia, yang dilaksanakan dalam rangka pengumpulan dana untuk kineforum. Selain film-film yang merambah dunia festival internasional, kami juga berusaha mendapatkan film-film Indonesia yang beredar melalui jalur distribusi internasional. Sepuluh judul film dari beragam genre ini adalah contoh bahwa baik melalui forum festival film maupun distribusi internasional, film-film kita ikut mewarnai dunia. Daftar film: 1. Apa Jang Kau Tjari, Palupi? (1969) 2. Jaka Sembung Sang Penakluk [Barry Prima] (1981) 3. Langitku Rumahku (1986) 4. Pasir Berbisik (2000) 5. Berbagi Suami (2006) 6. NagaBonar Jadi 2 (2007) 7. The Photograph (2007) 8. Jermal(2008) 9. Pintu Terlarang (2009) 10. At the Very Bottom of Everything (PREMIERE) (2010) KINEFORUM |
Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang!
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment