Ruang Budaya kedai MEDITERRAZIA dalam menyambut hari Kartini menyelenggarakan serangkaian acara yang dimotori oleh beberapa seniman perempuan di Bandung dan Jakarta.Mereka membedah kembali makna dan spirit dari seorang bernama Kartini yang di lembar sejarah negeri ini menjadi ikon bagi pergerakan perempuan.Dengan menginterpretasikan ulang sesuai dengan perkembangan jaman,50 seniman dari berbagai bidang diantaranya teater,Seni Rupa,Musik,Tari,
"KARTINI"
RETELL RECAST RECAPTURE 23 April - 16 Mei
PAMERAN BERSAMA
Besti Rahulasmoro,
Kurator: Ika Ismurdhyahwati
Pembukaan Jumat 23 April jam 19.30
Pameran berlangsung sampai 16 Mei 2010
Monologue Teater: " Kala" Karya Ratu Selvy Agnesia dan Siti Amanag
Musik: Siska
Cerpen: Osi Wikusnara
Blues: Nancy Christ
Performance Art: K. Dewantoro, Yunis Kartika
KDS (Kartini Dengan Sayap) Express 1
Puisi Baru,Musik,diskusi & Talkshow dll
Bersama :Hanny Rizky Erwanda,Isa Maryam,kezia Rachel,Faiza Hidayat Mardzoeki dll
Sabtu 1 Mei jam 16.30
Teater "ELI" karya/sutradara :Novi Dewiami pemain:Renny Adhitama dan Estee
Selamat kembali ke panggung dua aktris terbaik asal bandung dan Novi salah satu budayawan,penulis dan produser yang hebat
Sabtu 1 Mei jam 19.30
KDS Express 2
"SULUK SAMUDRA".Sebuah grup perempuan dengan perkusi,kecapi dan suling yang luar biasa.
"KAIYA" adalah grup musik balada dengan membawakan lagu2 ciptaan Fitri Kenari dan lainnya
Fitri adalah pencipta musik,penulis,
Dan puisi baru bersama Ari Dasa dan Satri Ayu
Sabtu 8 mei jam 19.30
PENTAS AMAL UNTUK KORBAN BENCANA
Dari SOS bersama "4 PEREMPUAN PLUS…" serta nyanyian balada "Diatonis Djakapurwa" .Vinny Damayanti Soemantri,Ken Atik Djatmiko,K Dewantoro,Rtna S Ningsih serta masih banyak lagi
Sabtu 15 Mei jam 19.30
"MANNEQUIN"
Sebuah pertunjukan teater dan naskah baru dari Silvester Petera Hurit dan Heliana Sinaga
Minggu 16 Mei jam 19.30
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment