BAKABA...
'Kaba' (kabar) adalah mekanisme kultural yang memanifestasikan esensi manusia sebagai homo homini socius. Sapaan "A kaba?" (Apa kabar?) adalah ungkapan terdalam rasa sosial dan kencintaan sesama manusia. Kita mungkin tak perlu menanyakan atau memberi kabar seseorang, tanpa dorongan rasa sosialitas dan kebersamaan itu. Kaba, dengan demikian, adalah sebuah mekanisme sentral dalam arsitektur sosial, yang melibatkan bahasa, rasa, nalar dan imajinasi. Inilah yang membedakan manusia dari hewan, yaitu pada kapasitas pemahaman dan 'imajinasi' tentang 'kebersamaan' sebagai manusia. 'Bakaba' (berkabar atau 'memberi kabar') menunjukkan keniscayaan rajutan alam sosialitas manusia, yang merasa perlu saling berkabar satu sama lain. secara sosial.
Kaba adalah sebuah tindak komunikasi (communicative action), yang melaluinya pesan (message), berupa nasehat dan petuah, disampaikan dari penyampai (sender) ke para pendengar (receiver), baik itu pesan personal, adat, sosial, politik, kultural maupun agama. Ia juga sebuah bentuk wacana (discourse), yaitu sebuah ajang 'pertukaran' (exchange), tidak saja pertukaran bahasa gerak, tetapi juga tindakan (action). Kaba juga sebuah ekspresi estetik, karena dalam intensitas tertentu ia mengandung nilai dan memberikan pengalaman estetik. BaKaba, berarti menyampaikan pesan secara komunikatif, tetapi juga mengungkapkan sesuatu secara estetis. Kaba, mempunyai fungsi konatif (conative) untuk merepresentasikan realitas ke dalam cerita, tetapi juga sebuah 'tindak' (performative), untuk menghadirkan sesuatu
Simak selengkapnya catatan Yasraf A. Piliang ini di http://indonesiaart
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment