Pada tanggal 14 Januari 2010, DAAI TV melakukan wawancara bersama Rolan Dahlan (peneliti Bandung Fe Institute) dan Rakhmatia Gema Evannie (Direktur Eksekutif acro-Batik) dalam acara "Meniti Harapan: "Inovasi Motif Melalui Batik Fisika". Penelitian ini menunjukkan betapa dekatnya kebudayaan adi luhung bangsa Indonesia dengan perkembangan sains dan teknologi modern.
Bagaimana ceritanya batik Indonesia bertemu dengan Ilmu Fisika yang melahirkan Fisika Batik? Apa dampak filosofi dari hasil penelitian Batik Fisika ini bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern? Lantas, apa arti penting penelitian batik fisika ini bagi perkembangan dan kehidupan batik Indonesia?
link : http://www.youtube.
Penelitian fisika batik telah melahirkan ekses atas inovasi dan teknologi bahkan mungkin cara kita meng-apresiasi batik dan segala kandungan makna yang luar biasa dari pancaran motif-motif batik. Bagaimana dampak dalam bentuk software Fisika Batik ini dapat diakuisisi untuk generasi motif batik sesuai makna filosofi yang ingin digali di dalamnya? Bagaimana secara ekonomis hal ini dapat menjadi bentuk upaya peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat berbasis kreativitas dan kebudayaan?
link : http://www.youtube.
Ketika terjadi paduan harmonis antara batik Indonesia dengan Ilmu Fisika, bagaimana hal ini ditanggapi oleh masyarakat luas? Bagaimana pula masyarakat pembatik tradisional dapat mengambil keuntungan dari hasil penelitian ini secara umum demi sumbangsih untuk kemajuan perekonomian bersama bangsa Indonesia? Bagaimana Fisika Batik ini terkait makna filosofis yang ingin ditunjukkan oleh kain batik sejak awal?
link : http://www.youtube.
Nindya Damayanti
sumber: http://acrobatik.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment