Yth. anggota milis.
Berikut ini, resume Materi Pertemuan ke-1 Pelatihan Menulis Ilmiah & Ilmiah Populer #2. Tema pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 4 November 2009, yaitu tentang Menulis Jurnal Ilmiah oleh Prof. Dr. Bambang Sugiharto. Beliau adalah seorang Guru Besar Filsafat Universitas Parahyangan, budayawan dan kritikus seni dan sastra, penulis sejumlah buku, antara lain, Postmodernisme: Tantangan bagi Filsafat, juga Dimensi Baru Etika dan Agama, dan mengeditori antologi Humanisme dan Humaniora: Relevansinya Bagi Pendidikan. Tujuan materi pertemuan ke-1 seluruhnya tersampaikan seperti peserta mendapatkan penjelasan tentang seluk beluk penulisan jurnal, penelusuran bibliografi, pengumpulan data, dan perumusan inti masalah yang hendak dikemukakan, beserta permasalahan umum penulisan jurnal di Indonesia. Jurnal ilmiah menurut pemateri adalah semacam panggung eksibisi/galeri untuk menunjukkan kemampuan teknis ilmuwan, untuk "membiakkan" gagasan-gagasan baru dan akses menuju ilmuwan pakar, membentuk jaringan dengan para ilmuwan lainnya. Selanjutnya, pemateri menyampaikan syarat-syarat menulis jurnal di antaranya: Membaca jurnal sebanyak mungkin, termasuk jurnal berstandar tinggi/prestise; Belajar menulis ilmiah secara ketat (: mengutip teori secara mendalam, mendapatkan sumber primer, bukan ringkasan, membiasakan membaca teks,logika dan referensi yang ketat, alur nalar yang canggih,menyuratkan temuan-temuan baru/kebaruan) Pada pertemuan ini juga dilangsungkan diskusi singkat. Tugas dan latihan praktik menulis Jurnal dari pertemuan ini akan dilaksanakan pada pertemuan ke-4. Sesi diskusi: 1. Ibu Mira: Siapa yang berhak menentukan akreditasi jurnal? o Dikti sebagai lembaga penentu akreditasi o Kelemahan Dikti: tidak menyeleksi substansi, tapi hanya teknis penulisan 2. Ibu Setiawati: bagaimana kita mengetahuai keaslian sebuah tulisan? o Bukan originalitas, tetapi otensitas yang lebih penting o Memperbanyak referensi dari manapun o Mengolah referensi untuk membuat terobosan baru o Etis dengan menyebut rujukan 3. Bapak Kun: sejauh mana pemateri mengupayakan membudayakan tulisan jurnal yang standar. o Kum point menjadi penting untuk membudayakan secara 'paksa' o Bercermin ke kultur ilmiah Barat: sistem regulasi keilmiahan yang ketat o Secara individu dibudayakan untuk berkeras diri belajar |
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment