Friday, October 8, 2010

[ac-i] Atilah Soeryadjaya Bawa Sendratari ke Pentas Dunia

 

 
ZOOM2010-10-08
Atilah Soeryadjaya Bawa Sendratari ke Pentas Dunia

SP/SOTYATI

Atilah Soeryadjaya goes international. Ada lompatan besar yang dicapainya.Selama ini, di luar kegiatannya sehari-hari sebagai pengusaha, ia dikenal sebagai penari. Ia tampil berpentas di panggung pergelaran khusus, terutama dalam acara penggalangan dana. Kali ini, ia berpentas di luar negeri. Bukan sebagai penari, tetapi sebagai konseptor, penulis naskah, sutradara, dan produser.
Atilah mementaskan karya sendratari Matah Ati di Theater Hall, Esplanade, Singapura. Pementasan yang berlangsung 22-23 Oktober mendatang itu akan menjadi penampilan perdananya di dunia (world premiere). Pertunjukan yang sama dijadwalkan dipentaskan di Kuala Lumpur Malaysia pada Maret tahun depan, Hong Kong, dan kemudian Eropa.
Matah Ati yang dikemas dalam pertunjukan langendriyan, opera tradisional Jawa, adalah pertunjukan sendratari bernarasi kisah cinta luar biasa, melalui seni tari tradisional warisan budaya Mangkunegaran Jawa. Lakon itu berkisah tentang perjalanan cinta dan perjuangan pemimpin prajurit perempuan bernama Rubiyah, yang kemudian melahirkan garis keturunan Mangkunegaran karena dipersunting Raden Mas Said.
"Ini kisah nyata, tentang pejuang perempuan, kisah tentang kesetaraan gender. Kami sengaja memunculkan kisah yang sangat berbeda dari kisah-kisah tentang perempuan selama ini yang hanya digambarkan sebagai konco wingking," kata Atilah, yang mengolah ide dan konsep itu selama dua tahun.
Pementasan itu seperti dikatakan Atilah, adalah untuk memperkenalkan pusaka dan warisan budaya Indonesia ke forum internasional. Bukan perkara mudah mementaskan karya tari tradisional di panggung yang jadi perlintasan budaya dunia itu. "Sendratari seperti ini biasanya memakan waktu tiga jam. Esplanade mau mementaskan pertunjukan tradisional asal tidak lebih dari satu setengah jam," ia menjelaskan.
Untuk pementasan akbar itu, Atilah melibatkan Jay Subiyakto sebagai penata artistik dan Sri Astari sebagai penata kostum. Pementasan lima babak yang terbagi dalam 22 adegan itu juga melibatkan 60 penari, 20 penabuh gamelan, dan belum terhitung musisi dari Institut Seni Surakarta yang mendukung pementasan.
"Bukan hanya urusan itu, tetapi juga selama dua tahun itu saya harus mondar-mandir Jakarta-Solo, sampai kadang-kadang dikomplain suami juga," tutur Atilah, yang adalah istri pengusaha Edward Soeryadjaya.
Lahir dan besar di lingkungan Keraton Mangkunegaran Solo, Bandoro Raden Ayu Atilah memang sejak dini diperkenalkan dengan kesenian. Namun, Atilah mengaku tidak terlalu menyukai pergelaran wayang orang.
Yang jelas, itu kisah dulu. Gara-gara menonton pergelaran Wayang Orang Bharata, Atilah mulai menaruh perhatian, bukan hanya kepada seni wayang orang, namun juga pada kehidupan seniman wayang orang. [A-18]

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.

.

__,_._,___

2 comments:

  1. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) Mesin mobil

    ReplyDelete
  2. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat bagi kita semua :) Raisa

    ReplyDelete