Sunday, February 28, 2010

[ac-i] Bulan Film Nasional di Studio 21 TIM [3 Attachments]

 
[Attachment(s) from Dimas Fuady included below]

Rekan-rekan jurnalis sekalian,

Memperingati hari Film Nasional yang dirayakan setiap 30 Maret*, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta menggelar Bulan Film Nasional. Program pemutaran film gratis untuk masyarakat umum selama bulan Maret di Studio 21 Taman Ismail Marzuki.

Bulan Film Nasional yang keempat ini mengambil tema "Sejarah adalah Sekarang". Film-film yang yang akan diputar telah dirangkum dalam beberapa tema: Body of Works (B.O.W) Soekarno M. Noer, Tata Artistik, Tiga Dekade Film Remaja Indonesia, Seleksi 80-an, Keluarga Dalam Film Indonesia, Indonesia di Pentas Dunia, Forum Lenteng, dan Hantu-Hantu Dalam Film Horor Indonesia. Semua pemutaran film gratis dan akan diputarkan film-film klasik yang merupakan koleksi Sinematek Indonesia. Program-program ini melibatkan Lisabona Rahman, Prima Rusdi, Veronica Kusuma, Ekky Imanjaya, dan beberapa lainnya sebagai programmer.

Selain pemutaran film, program kali ini juga menghadirkan Pameran Sejarah Bioskop di Indonesia, selama satu bulan penuh di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki. Pameran ini dihadirkan untuk memenuhi keingintahuan tentang perjalanan panjang bioskop di Indonesia. Karena sebagaimana  ketahui, bioskop adalah saksi bisu hubungan antara film dengan penontonnya. Akan ada banyak sekali hal-hal menakjubkan yang bisa ditemui dalam penelusuran sejarah bioskop lewat pameran yang ditangani Ardi Yunanto ini.

Dalam upaya merawat sejarah di ingatan , diadakan pula Bedah Buku "Sejarah Film Indonesia : Bikin Film di Djawa?" karya Misbach Yusa Biran. Buku yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu ini berisi catatan sejarah perfilman dari seorang pelaku film yang memang berkarya di masa tersebut. Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, maka diharapkan masyarakat bisa mengenali dan memahami serta melengkapi memori-memorinya mengenai perfilman di Indonesia. Tak hanya itu, Kineforum Dewan Kesenian Jakarta juga mengajak Anda mengikuti Public Lecture bersama Veronica Kusuma mengenai "Hantu-hantu dalam Film Horor Indonesia".

Acara lain yang tak kalah menarik tentunya "Publik untuk Ruang Publik!" Di tahun ini, masih bekerja sama dengan Indra Ameng, acara kali ini dikemas dengan lebih menarik dan menyenangkan! Masih dalam semangat menggalang dana untuk biaya operasional Kineforum serta biaya perawatan film-film klasik Indonesia di Sinematek Indonesia, acara ini kembali hadir dalam bentuk konser musik. Konser musik ini akan tetap berhubungan dengan dunia film karena beberapa lagu yang akan dimainkan dalam konser ini merupakan lagu-lagu yang pernah menjadi soundtrack film, baik film klasik maupun film masa kini.

Ada dua kegiatan Publik untuk Ruang Publik. Pertama akan mengangkat tema "Rock". Kineforum akan menghadirkan sejumlah band ternama Indonesia untuk meramaikan acara ini. Selain itu, akan diadakan diskusi bertema Sejarah Industri Musik Indonesia dan Permasalahannya yang Diangkat ke Dalam Film. Yang tak kalah seru, akan diputar film Duo Kribo untuk melengkapi semuanya!

Sedangkan satu lagi acara yang sangat butuh partisipasi Anda adalah Publik untuk Ruang Publik; Pemutaran Film dan Costume Party. Acaranya berupa pemutaran film dengan seluruh penontonnya menggunakan costume yang sesuai dengan setting film Tiga Dara, yang diproduksi tahun 1965. Mengapa Tiga Dara? Film yang menggambarkan hubungan persaudaraan dan kisah cinta ini telah menjadi inspirasi untuk setiap penonton, khususnya di masa itu. Lalu, setelah pemutaran akan diselenggarakan mini konser.

Jadi, marilah bersama-sama menyiapkan diri untuk perayaan yang tidak sekedar euforia belaka, tetapi juga mengajak  semua untuk mengenali sejarah dan menentukan apa yang harus dilakukan setelah mengetahuinya, baik untuk masa sekarang maupun masa depan. Karena, Sejarah adalah Sekarang!

Tentang Kineforum Dewan Kesenian Jakarta

kineforum adalah bioskop pertama di Jakarta yang menawarkan ragam program meliputi film klasik Indonesia dan karya para pembuat film kontemporer. Ruang ini diadakan sebagai tanggapan terhadap ketiadaan bioskop nonkomersial di Jakarta dan kebutuhan pengadaan suatu ruang bagi pertukaran antar budaya melalui karya audio-visual.

kineforum merupakan ruang pemutaran yang tidak bertujuan utama mencari keuntungan finansial, dikelola oleh Dewan Kesenian Jakarta dan para relawan muda. Kegiatan di kineforum dijalankan melalui kerjasama Dewan Kesenian Jakarta 2006-2009 dan Studio 21. Ruang ini diharapkan menjadi ruang eksibisi dan dialog bagi para pembuat film dan penonton Jakarta, terutama untuk karya-karya non-arus utama.
_________________________________________________________________________

Seluruh rangkaian acara Sejarah adalah Sekarang 4 akan berlangsung dari tanggal 1-31 Maret 2010 di Kineforum dan Teater Studio Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya No. 73.

*Tanggal 30 Maret ditetapkan sebagai Hari Film Nasional Indonesia karena di hari itu tahun 1950 adalah hari pertama produksi film 'Darah dan Doa' karya Usmar Ismail. Meskipun produksi dan pemutaran film di Indonesia sudah mulai sejak tahun 1926, tapi karya ini diakui sebagai karya pertama setelah Indonesia menjadi bangsa merdeka pasca pengakuan kedaulatan Republik Indonesia.

Info lebih lanjut hubungi :
Petrus :  (021) 316 27 80 / 398 99 634 Fax. 319 246 16 (Kineforum)




Berselancar lebih cepat.
Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka browser.Dapatkan IE8 di sini! (Gratis)

__._,_.___

Attachment(s) from Dimas Fuady

1 of 1 Photo(s)

2 of 2 File(s)

Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] [BUKU INCARAN] Luapan Emosi Terpendam Jiwa Manusia

 

[BUKU INCARAN]

Luapan Emosi Terpendam Jiwa Manusia
---Anwar Holid

The Ninth (GPU, 2010, 296 hal.) berkisah tentang seorang anak kesembilan dari sebelas bersaudara. Dia berumur sembilan tahun, kira-kira kelas 4 SD. Dia bukan anak bungsu, melainkan punya dua adik, anak ketiga terakhir. Seorang saudaranya sudah meninggal waktu kecil, satu saudara sulungnya sudah menikah, tinggal di kota lain, di Debrecen. Di novel ini angka sembilan terasa mencolok, sengaja dipilih, mungkin punya mitos tertentu. Pilihan judul The Ninth tampak menekankan sesuatu. Apalagi novel ini terdiri dari sembilan bab.

Keluarga si anak ini miskin. Rumah sementara mereka sempit dan umpel-umpelan, tidur seranjang bertiga. Untuk menunjang ekonomi, keluarganya bisnis kecil-kecilan benda-benda religius Katolik seperti rosario dan salib, dijual ke gereja di sekitar kota mereka tinggal di Hongaria, dipasarkan oleh ayahnya. Mereka tinggal di kota kecil tanpa nama, kemungkinan di sekitar Debrecen, karena seluruh anak itu lahir di sana. Kalau tidak, mereka tinggal di dekat perbatasan Romania, sekitar tahun 1960-an, ketika negeri itu di bawah rezim komunis. Ayahnya pekerja keras, rewel, kaku. Ibunya bekerja paro waktu di pabrik pulpen, religius, tadinya ingin jadi pianis, mencintai sastra, dekat dengan pengurus gereja, bahkan mengarahkan anak-anaknya untuk beraktivitas di sana, misal dengan menjadi anak altar, penyanyi gereja, dan pembantu pastor bila ada orang meninggal.

Karena terlalu tertekan oleh kebutuhan ekonomi, anak-anak dalam keluarga ini terabaikan. Sampai-sampai secara ironik anak kesembilan ini bilang bahwa kebanyakan saudaranya punya kelainan, entah cacat fisik atau kesulitan belajar. Kecelakaan terakhir yang dia saksikan ialah jemari seorang saudaranya putus karena terjepit oleh hentakan ranjang lipat. Meski begitu mereka suka gotong royong dan sama-sama kerja keras waktu mengerjakan kerajinan, termasuk kakak-kakaknya harus ikut membangun rumah idaman yang akan mereka tinggali kelak.

Untuk mencari kesenangan di tengah kegaduhan keluarga, anak ini suka kelayapan sehabis pulang sekolah, baik ke stasiun tempat ayahnya pernah bekerja, juga ke rumah orang dan toko-toko yang ada di sana sekadar untuk melihat-lihat barang yang gagal dia dapat atau membaui aroma roti dan daging panggang di sebuah toko kue. Di sekolah, dia juga mengalami penindasan (bullying), mulai dari berupa celaan sampai secara fisik oleh kakak kelasnya. Saat kelayapan itu dia menemukan banyak hal. Dia tahu ada ayah teman sekelasnya tiap hari mabuk sampai harus dibopong ke luar dari bar oleh anak-anaknya. Dia suka mengintip rumah lain karena tampak sangat berbeda dengan rumahnya yang sumpek dan selalu ribut. Untuk mendapat uang saku, dia menjadi anak altar. Dia tambah senang bila ada orang meninggal, karena itu berarti uangnya bisa tambah banyak, membuat dirinya bisa jajan berbagai makanan di toko-toko dekat stasiun.

Suara anak kecil dalam The Ninth muncul dengan intensitas tinggi. Anak ini juga pengamat sosial yang tajam. Dia penasaran kenapa gaji ayahnya gagal memenuhi kebutuhan keluarga, seorang kawannya menyembunyikan foto perempuan telanjang, dan di sela-sela main sepak bola bersama saudara dan kawan-kawannya, pikirannya kerap khawatir soal hari esok, sampai dia sendiri akhirnya nekat melakukan dosa pertama, meskipun ia pernah menjadi putra altar dan ibunya senantiasa mengajak doa bersama sebelum tidur. Dosa itu membuatnya trauma, sangat bersalah, dan takut---tergambar dengan hebat di bab delapan dan sembilan---karena ia lakukan pada guru yang dia cintai. Guru inilah yang pernah memberinya tugas mengarang---dan secara implisit karya ini mungkin bisa dianggap sebagai perwujudan dari rasa bersalah ketika mengerjakan tugas tersebut.

Ferenc Barnás menyajikan novelnya sebagai luapan emosi terpendam jiwa manusia. Ingatan anak kecil ini luar biasa. Dia lebih dari sekadar jujur menceritakan rahasia paling kelam, mimpi paling brutal karena tekanan hasrat terpendam ingin menyalurkan dendam, iri dengan bekal milik kawannya, bertahan dan sesekali membalas dari kekerasan kakak kelas, kesenangan setiap kali ada orang yang meninggal, juga bersaing dengan kawan sekelas untuk menarik perhatian gurunya. Dia teliti membongkar kehidupan masa kecilnya yang sarat dengan tekanan dan persoalan. Dia juga berusaha meraba-raba persoalan samar, mulai dari bahasa tubuh ibunya, keunikan saudara kandung, sampai perilaku keras ayahnya terhadap aparat negara yang dianggapnya mau korupsi.
______________________________________
Detail Produk:
Judul: The Ninth (Anak Kesembilan)
Penulis: Ferenc Barnás
Penerjemah: Saphira Zoelfikar
Penerbit: GPU, Februari 2010
Tebal: 296 hal.; 13.5 x 20 cm; soft cover
ISBN 978-979-22-5459-4
______________________________________

Soal relevansi dengan Indonesia, Katalin B. Nagy yang memprakarsai penerbitan The Ninth berkomentar, "Rasanya hubungan budaya di antara Indonesia dan Hongaria belum seerat semestinya, karena kita belum sadar pengalaman kita sepanjang masa banyak miripnya. Saya berusaha 'membangkitkan' kesadaran ini melalui sastra terjemahan. Karya Ferenc bisa berarti karena aspek universalnya: seorang 'anak' berjuang melawan gereja, negara, dan diri sendiri melalui hasrat dan kebingungan."

Sekitar tahun 1960-an, Partai Komunis Hongaria yang berkuasa merupakan boneka Uni Soviet, sementara di Indonesia Partai Komunis Indonesia juga berpengaruh kuat. Apa dengan begitu membuat The Ninth bernuansa politik? Jawab Katalin, "Karya tersebut tak berpolitik atau mengkritik rezim komunis, melainkan hanya menggambarkan latar belakang sosial budaya. Rezim otoriter yang digambarkan dalam novel oleh seorang anak bisa saja di mana-mana."

Dulu Fuad Hassan---mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan---menerjemahkan Sang Mahasiswa dan Sang Wanita, berisi 10 cerpen Hongaria, dan Pulang, kumpulan cerpen karya Árpád Göncz. Bentang Pustaka pernah menerbitkan Fateless (Imre Kertész) dan The Last Window Giraffe (Péter Zilahy). Semua buku lama itu kini sudah tak dicetak ulang.

Ferenc Barnás mendapat pengakuan internasional setelah memenangi dua anugerah sastra Hongaria paling terkemuka: Sándor Márai Prize (2001) dan Tibor Déry Prize (2006). The Ninth mendapat grant penerjemahan dari PEN America, dikerjakan oleh Paul Olchváry. Barnás menerima sejumlah undangan residensi penulisan di Amerika Serikat, antara lain di Yaddo, MacDowell Colony, Edward Albee's The Barn, Virginia Center for the Creative Arts, dan Espy Foundation; pada tahun 2001 berceramah di Lahti International Writers Reunion, Finlandia.[]

Anwar Holid, editor, penulis, dan publisis. Blogger @ http://halamanganjil.blogspot.com.

KONTAK: wartax@yahoo.com | HP: 085721511193 | Panorama II No. 26 B Bandung 40141.

Link terkait:
http://www.gramedia.com
http://www.ferencbarnas.com

===========================
KOMENTAR PEMBACA

The Ninth is a testament to the still-unplumbed depths of contemporary Hungarian literature, and a departure from the alienated fever dreams and horrors to which we've grown so accustomed to reading.
---Jeff Waxman, dari Three Percent Review

Kebanyakan kritikus menilai The Ninth sebagai novel terbaik karya Ferenc Barnás---merupakan pencapaian luar biasa dilihat dari segi gaya, bentuk, dan isi sekaligus.
---Paul Olchváry

The Ninth adalah novel perenungan pribadi yang lebih memberikan dasar untuk eksplorasi daripada yang muncul di permukaan, dan merupakan novel yang berhasil memunculkan suara anak kecil dengan baik.
---Josh Maday

For me, The Ninth is all the more provocative because it depicts, through a nimble exploration of a child's stream-of-consciousness, the vicissitudes of his imagination, and the tee-tottering state of his soul amid the village's sickening perfidy, corruption, and stupidity.
---Chad W. Post

The Ninth is an elegant book, and a ruthless one. It is a courageous book, one that knows fear. As is always the case with good literature, it is about us, wherever we may live in the world.
---Anonim

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

Saturday, February 27, 2010

[ac-i] Grand Opening JAKARTA ART DISTRIC 27 Febuari 2010

 

We are cordially invite you to attend the Grand opening

        "JAKARTA ART DISTRICT"  and   "THE EXHIBITION" of

           "MAGAININ"

Curated by Agung Hujatnikajennong

Venue :
Grand Indonesia Shopping Town   East Mall - LG , drop at Shinta Lobby

Officiated by: Dr. Oei Hong Djien
Host: Dian M. Soedardjo

On Saturday, 27 February 2010
at 5.00 pm

Supported by: Grand Indonesia and HI Kempinski


Media Partner:  ELLE


The Exhibition will be held until :

07 March 2010

The Proud Jakarta Art District's Galleries:
Andi's Gallery, Canna Gallery, Edwin's Gallery, Langgeng Gallery, Mon
Decor Gallery, Nadi Gallery. Puri Art Gallery, Semarang Gallery,Vanessa Art Link



__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

Friday, February 26, 2010

[ac-i] Aura Kaba, Narasi Rupa

 

BAKABA...


'Kaba' (kabar) adalah mekanisme kultural yang memanifestasikan esensi manusia sebagai homo homini socius. Sapaan "A kaba?" (Apa kabar?) adalah ungkapan terdalam rasa sosial dan kencintaan sesama manusia. Kita mungkin tak perlu menanyakan atau memberi kabar seseorang, tanpa dorongan rasa sosialitas dan kebersamaan itu. Kaba, dengan demikian, adalah sebuah mekanisme sentral dalam arsitektur sosial, yang melibatkan bahasa, rasa, nalar dan imajinasi. Inilah yang membedakan manusia dari hewan, yaitu pada kapasitas pemahaman dan 'imajinasi' tentang 'kebersamaan' sebagai manusia. 'Bakaba' (berkabar atau 'memberi kabar') menunjukkan keniscayaan rajutan alam sosialitas manusia, yang merasa perlu saling berkabar satu sama lain. secara sosial.

 

Kaba adalah sebuah tindak komunikasi (communicative action), yang melaluinya pesan (message), berupa nasehat dan petuah, disampaikan dari penyampai (sender) ke para pendengar (receiver), baik itu pesan personal, adat, sosial, politik, kultural maupun agama. Ia juga sebuah bentuk wacana (discourse), yaitu sebuah ajang  'pertukaran' (exchange), tidak saja pertukaran bahasa gerak, tetapi juga tindakan (action). Kaba juga sebuah ekspresi estetik, karena dalam intensitas tertentu ia mengandung nilai dan memberikan pengalaman estetik. BaKaba, berarti menyampaikan pesan secara komunikatif, tetapi juga mengungkapkan sesuatu secara estetis. Kaba, mempunyai fungsi konatif (conative) untuk merepresentasikan realitas ke dalam cerita, tetapi juga sebuah 'tindak' (performative), untuk menghadirkan sesuatu


Simak selengkapnya catatan Yasraf A. Piliang ini di http://indonesiaartnews.or.id/


__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] Kashmir University : Admissions 2010

 

salam
sekedar membagikan,buat teman-teman yang mau info studi di khasmir...ini ada yang menarik, ada program distance educationnya juga
menarik...

http://www.kashmiruniversity.net/Default.aspx


Contact :
Postal: The Director
Directorate of Distance Education
University of Kashmir,
Hazratbal, Srinagar-19006, Kashmir
Telephone: Country Code : +91
Area Code : 0194
2429810 / 2102161;
Fax : 0194-2429810
EPBX : 0194-2420078, 2420405,2420570, 2420571, 2424152, 2429870, 2423276; Ext. 2136
Email: disedu@kashiruniversity.net

Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] Mengenal Sosok Roekiah, Bintang Film Lawas Indonesia

 

Miss Roekiah, Bukan Sekadar Ngartis

Oleh : Fandy Hutari

Pada masanya, Roekiah adalah seorang artis. Tak hanya modal tampang seperti artis-artis zaman sekarang, ia juga punya segudang bakat yang mendukung untuk jadi seorang artis, bukan sekadar ngartis.

Darah seni Roekiah mengalir dari orang tuanya, yang berprofesi sebagai seniman teater. Sejak kecil, bahkan ketika baru dilahirkan, Roekiah telah bersentuhan dengan dunia panggung. Dia lahir di Cirebon pada 1916, ketika rombongan komedi bangsawan orang tuanya yang sedang berkeliling singgah di kota tersebut. Ibunya adalah seorang primadona panggung asal Cianjur. Sedangkan ayahnya merupakan seniman asal Belitung, yang pada 1913 mengembara bersama rombongan komedi bangsawan. Sejak kecil Roekiah ikut dalam pengembaraan rombongan komedi bangsawan bersama kedua orang tuanya. Kehidupan sebagai "anak wayang" membuat ia tidak mendapat pendidikan sekolah. Sebenarnya orang tuanya tidak menghendaki Roekiah menjadi seorang sri panggung seperti mereka, tetapi Roekiah bersikeras untuk tetap "hidup" di atas panggung. Kegemarannya waktu kecil adalah bernyanyi. Dan memang bakat nyanyi inilah yang akhirnya membuat namanya dikenal orang. Cita-citanya sedari kecil yaitu dapat bernyanyi di depan umum, tetapi ayahnya selalu melarang ia untuk melakukan hal itu.

Pada suatu ketika, ia meminta izin kepada ibunya untuk tampil bernyanyi di atas panggung. Ibunya memberi izin. Roekiah pun bernyanyi di atas panggung dan mengisi bagian selingan. Di tengah-tengah ia menyanyi, ayahnya tiba-tiba datang dan marah sekali. Namun lama-kelamaan sikap ayahnya melunak dan Roekiah menjadi bagian dalam rombongan komedi bangsawan orang tuanya. Penonton sangat menggemari suaranya yang merdu. Nilai plus lain dari Roekiah adalah wajahnya yang cantik. Kelebihan ini cepat menjadikan ia buah bibir publik. Sebagaimana pemain-pemain sandiwara pada masa itu, Roekiah pun berpindah-pindah dari satu perkumpulan ke perkumpulan yang lain. Pada 1932, Roekiah masuk ke dalam rombongan tonil Palestina. Di dalam perkumpulan inilah ia bertemu dengan Kartolo, seorang pemain musik yang kemudian menjadi suaminya. ...
Baca selengkapnya di : http://indonesiaseni.com/film/sosok-film/miss-roekiah-bukan-sekadar-ngartis.html
 

Salam,
IndonesiaSeni.com

Portal IndonesiaSeni.com : http://indonesiaseni.com/
Follow Us on Twitter at http://twitter.com/IndonesiaSeni
Join Our Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Seni/184230482524




__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

[ac-i] Majalah Bhinneka "SEKS: MENGAPA TABU" sudah terbit & bisa didapat di . . .

 

 
Majalah Bhinneka edisi "SEKS: MENGAPA TABU" sudah terbit & bisa didapat gratis didapat di 19 kota di Indonesia. Bagi yang kesulitan mendapat versi cetaknya, bergabunglah dengan Fanpage Majalah Bhinneka di:

http://www.facebook.com/pages/Majalah-Bhinneka/303224211668

Artikel-artikel berikut dapat ditemukan di Fanpage Majalahbhinneka:
1. Dari Pemred, Soe Tjen Marching: "Seks, Mengapa Tabu?"
2. Cinta Segitiga Miyabi oleh Yulius Hendri
3. Mitos Keperawanan oleh Rangga L Tobing
   dll . . .
 
 
 
Distributor Majalah Bhinneka:

 

SURABAYA

1. Krisna Setiawan

Jl.Tenggilis Tengan III / Q22

Surabaya

 

 

2. FERRY PRANANTO

Jl. Rangkah I/3A

SURABAYA

 

 

 

3. Freddy Istanto

Fakultas Seni & Desain

Universitas Ciputra

WaterPark Boulevard - CitraRaya
Surabaya 60219

 

4.

Sarjono Sigit

Gaya Nusantara

Jl. Mojo Kidul I No.11A

Telp 031–5914668

 

 

5.

Kathleen Azali

C2O library

Address: Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264

 

 

6. Tjuk Kastuari Sukiadi

Fakultas Ekonomi

Universitas Airlangga

Jl Airlangga 4-6 Surabaya 60286

 

 

7. Christianty Han

Blauran Kidul I/34 Surabaya 60275

 

 

8. Leonardi Lucky Kurniawan

Ngagel Jaya Selatan 169 Surabaya 60284

 

9. Aditya Nugraha
Perpustakaan UK Petra
Jl. Siwalankerto 121-131
Surabaya 60236

 

 

11. Sekolah Musik KILANG 

Rukuh Manyar Indah D-23 

Jl.Ngagel Jaya Selatan Surabaya.

 

 

12. SONY RUSDIANTO
Jl. Gubeng Masjid 53 Surabaya

 

 

13. Tom Saptaatmaja, Jalan Kertajaya Indah 61 Surabaya

 

 

14. Yuska Harimurti, Jl.Raya Darmo Permai III, Kompl.Plaza segi 8 Blok C 801-802 Surabaya

 

 

15. Ferdy Aisyar

Jl. Bendul Merisi Selatan airdas no. 38 (illegal music studio)

 

 

MOJOKERTO

16. David C

Jl. Pahlawan 23, Mojokerto

 

 

ACEH

17.

Farid Muttaqin

UN Compound Jl. Jenderal Sudirman No. 15

Geceu Kayee Jato Banda Aceh 23239

Provinsi Aceh.

 



DENPASAR

 

18.

Nyoman Sutarsa 

KISARA PKBI Bali 

Jalan Gatot Subroto 4 No 6 Denpasar Bali

 

19. Agus Budiono jl. Buana raya 90A
Denpasar - Bali.

 

 

 

LUMAJANG

 

20. Hari Kurniawan
Jl. Kol. Suruji 86 Lumajang, Jatim 67313

 

 

MADIUN

 

21.

Arif Gumantia  


Jl. Respati manis no. 25 Perumnas 2 manisrejo madiun
Telp: (0351) 7801620

 

 

 

BANDUNG

 

22

Dr. Juju Masunah

Kepala Pusat Sudi Pendidikan Seni UPI
Gedung LPPM Lt. 4
Jl. Setiabudi 229 Bandung 40154

081395050038

 

23

Diecky Kurniawan Indrapraja

Perumahan Sarijadi Blok 23 No 80 Bandung

0816521121

 

24. Faiz Manshur
Jl Arumsari IV no 5 Babakansari Kiaracondong Bandung 40283

 JAKARTA

 

25.

Chocky Robert

Senat Mahasiswa IBII (Institut Bisnis & Informatika Indonesia)

Jalan Yos Sudarso kav. 87 Sunter, Jakarta Utara

HP. 0819 326 57087

 

 

26.

Otto Sidharta (2 box)

Cantus Music Center

 

Jl. Delima Timur IIIA blok G no 10 Villa Delima,

Jakarta 12440

 

 

27.

Sitok Srengenge

Komunitas Salihara

Jl.Salihara No.16 Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520

(021) 789 1202

 

28.

Agustine Oke

Ardhanary Institute

Komplek Jati Padang Baru Blok C/ 8

Jati Padang - Pasar Minggu

Jakarta - 12540

(021)788 40783

 

29. Direktorat jenderal pelayanan dan rehabilitasi sosial,

DEPSOS RI

Jl salemba raya 28 jakarta pusat (lt. 6).

 

 

30. Abid San

Jl. Duri Bulan no.65 A Rt.01 Rw.04 Condet Batu Ampar III Jakarta Timur.

 

31. Helga Worotijan
Perum Duren Sawit Baru A9 no.18, Duren Sawit
Jakarta Timur 13440

 

 

JEMBER

 

 

32. Agus Trihartono, M.A

Laboratorium Kajian Politik dan Kawasan (LKPK) - Universitas Jember

 

Fakultas Ilmu Sosial & Politik/FISIP

Jl Kalimantan 37 Kampus Tegalboto
Jember 68121

 

 

 

MALANG

 

 

33. Dr. Wasis D. Dwiyogo

Program Pascasarjana

Universitas Negeri Malang
Jl. Surabaya No. 6
Malang

 

 

 

PANDAAN/Pasuruan

 

34.

Kepala Sekolah

SMA Negeri 1 Pandaan                     

Address:

Jl. Dr. Sutomo  (tanpa nomor)

Pandaan – Pasuruan

 

 

35. Rico Ming

Raya Soekarno Hatta 127

Pasuruan

 

36. AGUNG ARIF WAHYU WIDODO
Jl.Pandean Kidul RT/RW 03. No 334 C
Bangil – Pasuruan
67153

 

37. Waru/Sidoarjo

Walidha Tanjung Files.

Deltasari baru kav casabela 94

Waru – Sidoarjo

 

 

SURAKARTA

 

38. Kokita Fm UNS Solo
Alamat : jl Ir sutami no 36 A, fakultas pertanian UNS Solo

 

 

 

YOGYAKARTA

Martino Sardi, St. Bonaventura, Jl. Legi 142, Papringan,
Yogyakarta 55281.

 

 

Jadul Maula

LKiS

Jalan Pura no.203
Sorowajan, Plumbon,
Yogyakarta 55198

 

 

 

Institut Hak Asasi Perempuan

Jalan Nagan Tengah 40 A

Yogyakarta 55133.

Telp 0274-382393

 

 

Tony Maryana

Keparakan Lor Gg Kemundung MG 1/ 1022

Yogyakarta

 

.

Kusen Alipah Hadi

Yayasan Umar Kayam

Perum Sawit Sari i-3, Condong Catur

Sleman, Yogyakarta, 55283

 

 

 

Ignasius Kendal

d/a Kedai kriya petanghari

Komplek jogja national museum

Jl Amri Yahya no 1 gampingan

Wirobrajan – Yogyakarta 55253.

 

 

Silvayanti
d/a
Kos Putri BOROBUDUR
Jl. Menjangan Gg. Wajar
Kuncen WB I/378 Wirobrajan
Yogyakarta 55253

 

 

Arif Handono
Jl. Diponegoro 89 Yogya

 

 

Diana AV Sasa

Lembaga Riset & Penerbitan Indonesia Buku

Jl. Patehan Wetan no.3

Kecamatan Kraton, Yogya

Tlp. 085232444023

 

 

PASURUAN

Adam SOEN

Gereja Katolik St. Antonius
Jl. Balaikota no 1
Pasuruan

 

 

 

GRESIK

 

 ZAWAWI
PT SWADAYA GRAHA
Jln. R.A. Kartini No. 25
GRESIK 61122

 

Bogor

Sekretariat PWI Perwakilan Kabupaten Bogor, Jl. Bersih No.1, Komplek Perkantoran Pemkab Bogor, Cibinong 16913

 

 

Pekalongan

 

Joko Raharjo

Jl. Wr. Supratman gg. 9 no. 14a Pekalongan. 51114

 

 

 

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___