Monday, February 22, 2010

[ac-i] Diskusi Sejarah dan Fiksi Malam Ini di Salihara

 

Hanya ingin mengingatkan diskusi dengan tema "Fiksi dan Sejarah: Tentang "Kemustahilan Sejarah" dengan Pembicara: JJ Rizal dan Zen Hae Moderator: Saidiman Ahmad akan dilaksanakan malam ini di Selasa 23 Februari pukul 19.00 WIB di Serambi Salihara.

Silakan anda hadir, JJ Rizal akan membawakan makalah "Waktu yang Hilang Ihwal Sastera dan Sejarah" sementara Zen Hae akan mempresentasikan makalanya berjudul "Fiksi dan Sejarah: Pemalsuan, Fiksi Sejarah, Ironi"

Diskusi ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Guntur

http://www.facebook.com/event.php?eid=286757484960&index=1

Sinopsis:

Di abad ke-18, ada pemikiran yang beredar di kalangan intelektual Eropa dan Amerika bahwa ada dua jenis penulisan sejarah: sejarah berdasarkan fakta (yang mengusung kebenaran berlandaskan bukti dokumenter), dan sejarah berdasarkan fiksi (yang mengusung kebenaran berlandaskan sifat alamiah manusia).

Novelis Daniel Defoe mengatakan bahwa novel adalah sebuah "sejarah pribadi"—sejarah sebuah kehidupan pribadi ketimbang Sejarah dengan huruf besar, dengan pandangannya yang panoptik. Betapapun, manusia tak bisa mengelak dari Sejarah—novel-novel Kafka, Musil, Broch dan Pramoedya Ananta Toer menunjukkan hal itu. Maka telaah "Kemustahilan Sejarah" berangkat dari pertanyaan: apabila sejarah dan novel merupakan dua hal yang sama secara hakiki, dan menyuguhkan kebenaran yang serupa, maka apa perbedaan di antara keduanya? Kualitas apa yang dimiliki sang novel dalam menyampaikan kisah orang-orang biasa, orang-orang yang kalah, yang tak terakomodasi oleh Sejarah dengan huruf besar? Ikuti diskusinya bersama JJ Rizal (sejarawan) dan Zen Hae (sastrawan). Moderator Saidiman Ahmad

Terbuka untuk umum dan GRATIS. Program ini disponsori oleh Hivos


Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment