Thursday, February 11, 2010

[ac-i] ANITERS SELALU BERKARYA di Ultah I ANITA, 14 Februari 2010

 

Teman-teman,

Apakah benar Aniters (para penulis `alumni' majalah cerpen Anita Cemerlang) masih terus berkarya? Saya jawab: ya! Buktinya apa? Saya jawab: dapat dilihat pada pameran karya "menuju 100 buku ANITA" yang digelar tanggal 14 Februari 2010, bertepatan dengan ulang tahun pertama Asosiasi Penulis Cerita (ANITA).

Di mana acaranya berlangsung? Di Hartz Chicken Pasar Festival, Kuningan, Jakarta. Mulai pukul 11 siang sampai selesai.

Bagaimana cara melihatnya? Tentu saja harus datang pada acara itu.

Ada apa saja di sana? Siapa yang boleh hadir? Ini dia acara kami:
- Syukuran ulang tahun I ANITA, mungkin seperti layaknya kita berulang tahun, ada doa dan tiup lilin, potong kue dan berbagi secukupnya (tergantung besar tart dan jumlah yang hadir)
- Silaturahmi antara pengarang (Aniters), penerbit, media massa, komunitas, dan penggemar (kami mengundang sejumlah penerbit di Jakarta, media massa cetak dan elektronik, komunitas seni budaya dan sastra, serta para penggemar)
- Launching buku "Tukang Bunga & Burung Gagak" dan book signing
- Pameran buku karya Aniters, "Menuju 100 Buku ANITA"
- Penyerahan piagam penghargaan terhadap personal maupun lembaga yang telah bekerjasama dengan ANITA
- Starting penulisan novel bersama (mudah-mudahan dengan jumlah penulis terbanyak, karena seluruh Aniters bakal terlibat)
- Memperkenalkan kartu anggota Aniters yang kelak menjadi kartu diskon untuk pembelian buku
- Membentuk fans club dan jaringannya

Dengan kata lain, yang hadir selain para pengarang ANITA dari Jakarta dan kota-kota di Indonesia, adalah sejumlah penerbit, media, dan komunitas yang kami undang. Bahkan kali ini para penggemar akan turut menyemarakkan perhelatan ini. Bukankah pengarang tak akan eksis tanpa penggemar (para pembaca setia)?

Harapan kami, dalam pertemuan syukuran sederhana itu akan terjadi dialog awal untuk hubungan kerja sama yang penting, bermanfaat, dan berkelanjutan, antara para penerbit dan pengarang, para pengarang dengan media massa, komunitas dan pengarang, para penggemar dan pengasuh majalah yang tentu butuh pembaca…dst.

Kami memang berulang tahun (mungkin akan ditandai dengan acara tukar kado antar-Aniters, sebagai riak kegembiraan), oleh karena itu acaranya bukan seperti reuni. Justru lebih visioner dan "futuristik" dengan mempertemukan antarpihak yang saling berkepentingan. Tujuan Asosiasi Penulis Cerita adalah (sebagaimana visi-misi ANITA):
- Memicu kembali gairah Aniters untuk produktif menulis dan menerbitkan buku sebagai penanda eksis
- Turut menumbuhkan pengarang-pengarang baru melalui komunitas dan pembinaan terhadap bibit-bibit berbakat

Soal eksistensi, kami dapat meneropong perkembangan dunia penulisan dalam dua puluh tahun terakhir. Mereka yang dulu getol menulis cerpen remaja telah merambah sebagai (untuk menyebut beberapa nama saja):
- Jurnalis/redaktur: Endang Werdiningsih, Yanie Wuryandari, Adri Darmaji Woko, Hendry Ch. Bangun, Farick Ziat, Iwan Soekri, Sapto Yunus, Putra Gara, Cahya Sadar, Reni Erina, Arie Tamba, Leila S. Chudori…
- Penulis skenario TV/Film: Nestor Rico Tambunan, Fitryan Denis, Ery Sofid, Alexandra Leirissa, Rahmat Taufik, Nunik Raha Kurnia, Listyowati…
- Broadcast dan konsultan media, trainer: Emji Alif, Ali Muakhir, Noerdin Es Er, Sugoy Suhendra, Hasan Bisri, Satrio Arismunandar, Arya Gunawan, Bambang Sukmawijaya, Djoenaedi Siswo Pratikno, Isson Khairul…
- Editor dan penerbitan: Benny Rhamdani, Hermawan Aksan, Kurniawan Junaedhie
- Penulis buku produktif: Sanie B. Kuncoro, Lan Fang, Donatus A. Nugroho, Ali Muakhir (meraih rekor MURI dengan menerbitkan buku 300 judul dalam 8 tahun), Esti Kinasih, Saut Poltak Tambunan, Nina Pane, Hermawan Aksan, Agus Noor, K. Usman, Soni Farid Maulana…

Poin terakhir ini, yang akan kami sajikan dalam bentuk pameran buku, yang ditulis oleh Aniters sepanjang setahun (Feb 2009-Feb 2010). Mereka dan yang tak tersebutkan, masih aktif menulis di koran, majalah, jurnal. Juga menjadi pembicara dalam berbagai diskusi sastra, dan menjadi juri lomba penulisan, seperti Fakhrunnas MA Jabbar, Adek Alwi, Arie Tamba, dan…hehe, saya sendiri.

Jadi, mari berduyun datang dan turut merayakan acara penting dan menggembirakan ini. Sebagai pengganti "all you can eat" plus menu istimewa Oriental Dimsum, siapkan Rp. 60.000,- per orang. Tidak ada pembatasan untuk ngobrol dengan siapa pun dalam ruangan pesta. Tetapi, kapasitas ruang maksimum 150 orang.

Kami tunggu dengan berdebar dengan suka cita
Salam hangat untuk semua,
Kurnia Effendi

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment