Sunday, May 31, 2009

Saut dari dulu perhatikan budaya/Re: [ac-i] SBY Akan Perhatikan Budaya



Saut Situmorang dari dulu memperhatikan kebudayaan.
sayang, Saut tidak tertarik mencalonkan diri.
FajroelRachmna juga memperhatikan kebudayaan.
Sayang, calon ibdependen...
Kita semua memperhatikan kebudayaan,
mungkin sebaiknya kita rame-rame saja mendeklaraasikan sebagai calon presiden...

tetap semangat
siapa pun presidennya,
yang penting kita merdeka
gg


--- On Mon, 6/1/09, wahyudi yudi <wahyudibaca@yahoo.com> wrote:

From: wahyudi yudi <wahyudibaca@yahoo.com>
Subject: [ac-i] SBY Akan Perhatikan Budaya
To:
Date: Monday, June 1, 2009, 2:28 AM

SBY Akan Perhatikan Budaya
Friday, 29 May 2009
JAKARTA (SI) – Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berpendapat, perhatian pemerintah terhadap kebudayaan nasional selayaknya
terus ditingkatkan seiring membaiknya perekonomian.


"Setiap kepala negara selalu ingin memerhatikan kebudayaan,meski sampai
saat ini belum sampai pada hal yang diinginkan.Tetapi kalau terpilih
kembali sebagai presiden, saya punya semangat memajukan kebudayaan,"
kata SBY saat memaparkan visi-misi dalam dialog Presiden dan Kebudayaan
yang diselenggarakan oleh Federasai Teater Indonesia (FTI) di Graha
Bakti Budaya,Taman Ismail Marzuki (TIM),Jakarta, kemarin.

SBY berharap kebudayaan lima tahun mendatang di negeri ini dapat
memiliki jati diri, karakter, dan budaya nasional yang menjadi pilar dan
dorongan agar Indonesia menjadi negara yang maju, bermartabat, dan
sejahtera.Menurut SBY, Indonesia modern dan maju adalah Indonesia yang
tidak kehilangan jati diri dan karakternya. Untuk mencapai ke arah itu,
diperlukan strategi, aksi, dan langkah-langkah yang konkret baik pada
tingkat nasional maupun tingkat daerah.

"Bagaimanapun, karakter, jati diri, dan budaya bangsa harus diperkuat
dengan cara yang tentu dapat kita pilih," ujar SBY Pasangan capres
SBY-Boediono sore kemarin menghadiri dialog yang diselenggarakan oleh
seniman dan budayawan Indonesia di gedung Graha Bakti Budaya Taman
Ismail Marzuki.Kehadiran pasangan SBY-Boediono merupakan pasangan capres
yang terakhir memenuhi undangan seniman dan Budayawan, setelah pasangan
JKWiranto dan Megawati-Prabowo pada hari Minggu lalu.

Acara yang berlangsung selama hampir 1,5 jam dipandu langsung oleh Vivi
Alayda Yahya dan Norca M Massardi. Empat budayawan ternama dihadirkan
sebagai panelis dalam dialog itu, dan masing-masing memberikan dua
pertanyaan secara bergiliran kepada pasangan SBY-Boediono yang terbagi
dalam dua sesi. Keempat budayawan tersebut adalah Taufik Abdullah,
Komaruddin Hidayat, Radar Panca Dahana, Taufik Ismail,dan Abdul Hadi.

Disaksikan langsung oleh para pimpinan partai pendukung koalisi,
pasangan SBY-Boediono menjawab dengan gamblang semua pertanyaan panelis
dan memberikan berbagai solusi serta masukan tentang kebudayaan
Indonesia ke depan.SBY-Boediono sempat meminta saran dari para panelis,
bagaimana memajukan budaya bangsa yang selama ini dinilai masih minim
dalam kehidupan masyarakat.

Mulai dari arti kebudayaan di mata SBY-Boediono sampai perlunya sebuah
undang-undang kebudayaan untuk memajukan budaya di dalam negeri, menjadi
sebuah dialog yang menarik untuk disimak.Pertanyaan panelis yang cukup
dalam memunculkan sebuah menu baru yang menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintahan ke depan. Selama empat tahun pemerintahannya, kata SBY,
kebudayaan di Tanah Air mengalami kemajuan yang signifikan. Hal itu
dapat tercermin dari bangkitnya industri perfilman dan industri kreatif
masyarakat yang mulai meluas dan menjadi tren akhirakhir ini.

Kemampuan ekonomi kreatif tersebut menurutnya harus terus didorong untuk
menghidupkan kembali kebudayaan daerah, serta mampu meningkatkan
pendapatan daerah. "Ekonomi kreatif, ekonomi berbasis budaya harus kita
letakkan pada konteksnya yang benar. Bukan komersialisasi budaya untuk
tujuan yang negatif, tetapi bagaimana keunggulan kita harus
didayagunakan untuk kemakmuran rakyat dan untuk kesejahteraan pelaku
budaya itu sendiri, yang barangkali belum mendapatkan atensi yang
sungguh-sungguh," ujar SBY.

Sementara itu, Boediono mengatakan memang dibutuhkan sebuah korelasi
antara pembangunan ekonomi dan kebudayaan.Dengan tumbuhnya pembangunan
ekonomi, kebudayaan juga bisa berkembang dengan baik."Tanpa pembangunan
ekonomi,kebudayaan di awang-awang,"tandasnya. Menjawab tentang anggaran
dalam APBN untuk kebudayaan yang sangat minim, Boediono mengatakan
rumusan APBN tidak hanya diajukan oleh pemerintah, tapi juga dibahas
bersama oleh DPR.

Untuk meningkatkan anggaran kebudayaan, budayawan diharapkan dapat
melobi DPR agar anggaran yang dibutuhkan dapat terealisasi. Presiden
Federasi Teater Indonesia Radar Panca Dahana pada kesempatan itu
mengeluhkan minimnya anggaran kebudayaan yang hanya 0,001% dari APBN
atau sekitar Rp500 miliar. Hal ini dia nilai sangat jauh dari memadai,
mengingat kebutuhan untuk memajukan sebuah kebudayaan membutuhkan biaya
yang cukup besar.

"Malaysia itu punya anggaran sebesar Rp1 triliun hanya untuk promosi
wisata, sedangkan Singapura Rp2 triliun. Kebudayaan harus jadi
fundamental kita.Paling tidak untuk memajukannya, kita harus membuat
pertemuan puncak (summit) khusus tentang kebudayaan,"paparnya. (rarasati
syarief)


http://www.seputar- indonesia. com/edisicetak/ content/view/ 242505/


my facebook:


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[ac-i] SBY Akan Perhatikan Budaya



SBY Akan Perhatikan Budaya
Friday, 29 May 2009
JAKARTA (SI) – Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berpendapat,perhatian pemerintah terhadap kebudayaan nasional selayaknya
terus ditingkatkan seiring membaiknya perekonomian.


"Setiap kepala negara selalu ingin memerhatikan kebudayaan,meski sampai
saat ini belum sampai pada hal yang diinginkan.Tetapi kalau terpilih
kembali sebagai presiden, saya punya semangat memajukan kebudayaan,"
kata SBY saat memaparkan visi-misi dalam dialog Presiden dan Kebudayaan
yang diselenggarakan oleh Federasai Teater Indonesia (FTI) di Graha
Bakti Budaya,Taman Ismail Marzuki (TIM),Jakarta,kemarin.

SBY berharap kebudayaan lima tahun mendatang di negeri ini dapat
memiliki jati diri, karakter, dan budaya nasional yang menjadi pilar dan
dorongan agar Indonesia menjadi negara yang maju, bermartabat, dan
sejahtera.Menurut SBY, Indonesia modern dan maju adalah Indonesia yang
tidak kehilangan jati diri dan karakternya. Untuk mencapai ke arah itu,
diperlukan strategi, aksi, dan langkah-langkah yang konkret baik pada
tingkat nasional maupun tingkat daerah.

"Bagaimanapun, karakter, jati diri, dan budaya bangsa harus diperkuat
dengan cara yang tentu dapat kita pilih," ujar SBY Pasangan capres
SBY-Boediono sore kemarin menghadiri dialog yang diselenggarakan oleh
seniman dan budayawan Indonesia di gedung Graha Bakti Budaya Taman
Ismail Marzuki.Kehadiran pasangan SBY-Boediono merupakan pasangan capres
yang terakhir memenuhi undangan seniman dan Budayawan, setelah pasangan
JKWiranto dan Megawati-Prabowo pada hari Minggu lalu.

Acara yang berlangsung selama hampir 1,5 jam dipandu langsung oleh Vivi
Alayda Yahya dan Norca M Massardi. Empat budayawan ternama dihadirkan
sebagai panelis dalam dialog itu, dan masing-masing memberikan dua
pertanyaan secara bergiliran kepada pasangan SBY-Boediono yang terbagi
dalam dua sesi. Keempat budayawan tersebut adalah Taufik Abdullah,
Komaruddin Hidayat, Radar Panca Dahana, Taufik Ismail,dan Abdul Hadi.

Disaksikan langsung oleh para pimpinan partai pendukung koalisi,
pasangan SBY-Boediono menjawab dengan gamblang semua pertanyaan panelis
dan memberikan berbagai solusi serta masukan tentang kebudayaan
Indonesia ke depan.SBY-Boediono sempat meminta saran dari para panelis,
bagaimana memajukan budaya bangsa yang selama ini dinilai masih minim
dalam kehidupan masyarakat.

Mulai dari arti kebudayaan di mata SBY-Boediono sampai perlunya sebuah
undang-undang kebudayaan untuk memajukan budaya di dalam negeri, menjadi
sebuah dialog yang menarik untuk disimak.Pertanyaan panelis yang cukup
dalam memunculkan sebuah menu baru yang menjadi pekerjaan rumah bagi
pemerintahan ke depan. Selama empat tahun pemerintahannya, kata SBY,
kebudayaan di Tanah Air mengalami kemajuan yang signifikan. Hal itu
dapat tercermin dari bangkitnya industri perfilman dan industri kreatif
masyarakat yang mulai meluas dan menjadi tren akhirakhir ini.

Kemampuan ekonomi kreatif tersebut menurutnya harus terus didorong untuk
menghidupkan kembali kebudayaan daerah, serta mampu meningkatkan
pendapatan daerah. "Ekonomi kreatif, ekonomi berbasis budaya harus kita
letakkan pada konteksnya yang benar. Bukan komersialisasi budaya untuk
tujuan yang negatif, tetapi bagaimana keunggulan kita harus
didayagunakan untuk kemakmuran rakyat dan untuk kesejahteraan pelaku
budaya itu sendiri, yang barangkali belum mendapatkan atensi yang
sungguh-sungguh," ujar SBY.

Sementara itu, Boediono mengatakan memang dibutuhkan sebuah korelasi
antara pembangunan ekonomi dan kebudayaan.Dengan tumbuhnya pembangunan
ekonomi, kebudayaan juga bisa berkembang dengan baik."Tanpa pembangunan
ekonomi,kebudayaan di awang-awang,"tandasnya. Menjawab tentang anggaran
dalam APBN untuk kebudayaan yang sangat minim, Boediono mengatakan
rumusan APBN tidak hanya diajukan oleh pemerintah, tapi juga dibahas
bersama oleh DPR.

Untuk meningkatkan anggaran kebudayaan, budayawan diharapkan dapat
melobi DPR agar anggaran yang dibutuhkan dapat terealisasi. Presiden
Federasi Teater Indonesia Radar Panca Dahana pada kesempatan itu
mengeluhkan minimnya anggaran kebudayaan yang hanya 0,001% dari APBN
atau sekitar Rp500 miliar. Hal ini dia nilai sangat jauh dari memadai,
mengingat kebutuhan untuk memajukan sebuah kebudayaan membutuhkan biaya
yang cukup besar.

"Malaysia itu punya anggaran sebesar Rp1 triliun hanya untuk promosi
wisata, sedangkan Singapura Rp2 triliun. Kebudayaan harus jadi
fundamental kita.Paling tidak untuk memajukannya, kita harus membuat
pertemuan puncak (summit) khusus tentang kebudayaan,"paparnya. (rarasati
syarief)


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/242505/


my facebook:


New Email addresses available on Yahoo!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[ac-i] Kineforum Juni 09 -Kembalinya Komedi-



Kembalinya Komedi

Setelah absen pada tahun lalu,program World Comedy yang telah kami mulai pada tahun 2007 kembali kamihadirkan di kineforum. Salah satu aktris komedi terbaik Indonesia, Ratmi B-29,menghiasi sampul selebaran acara kami bulan ini sebagai persembahan kami bagigenre film yang dicintai kalangan luas di seluruh dunia. Program ini akan kamilanjutkan sampai bulan Juli 2009 dengan pilihan-pilihan film komedi danberbagai belahan dunia. Pada akhir bulan ini kami juga bekerjasama denganpenyelenggara festival OK. Video untuk menyajikan tiga program dari festivaldua-tahunan ini. Bukan kebetulan tema yang mereka angkat tahun ini adalahkomedi, sehingga salah satu pilihan program dari mereka adalah video-video yangmenampilkan kejenakaan dengan cara dan bahasanya sendiri.

Kami juga kedatangan seorang pembuat film pemula, Arci Fadillah, yang inginmenampilkan film panjang pertamanya Satu Rumpun? kepada publik di kineforum.Seperti biasanya pada program First Timers di kineforum kami berusaha memberiruang yang layak supaya pembuat film muda bisa berkomunikasi dengan publiknya.

Pada pertengahan bulan kami menjadi tuan rumah untuk festival film bagianak-anak dan remaja yang berjudul Goelali Film Festival. Menyambut masaliburan sekolah, kineforum juga ingin menyediakan tempat supaya para penontonanak dan remaja bisa menikmati film Indonesia dan dunia dari segala masa.

Menjelang akhir bulan kami ingin mengajak para penonton mengingat kembali HeathLedger - seorang aktor bagus yang baru saja mati muda. kineforum menampilkandua film yang dibintanginya: Brokeback Mountain dan The Brothers Grimm. Keduafilm yang sangat berbeda genre ini akan menunjukkan kepada kita keahlian seniperan aktor muda berbakat itu. Sungguh sayang dunia film kehilangan satu lagibakat terbaiknya.

Selamat menonton di kineforum!

Untuk informasi jadwal pemutaran bisa dilihat di http://kineforum. wordpress. com/segera- hadircoming- soon/ 

Kineforum

"nonton film-film dariseluruh dunia setiap harinya"

Studio 1, 21 TIM

Jln CikiniRaya No 73

www.kineforum. wordpress. com

facebook :kineforumdkj@ yahoo.co. id

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Saturday, May 30, 2009

[ac-i] Pameran Tunggal JONI RAMLAN "Menggantung masa lalu" @ Orasis Art Gallery Surabaya



Orasis Art Gallery cordially invite you
to attend The Opening of Solo Exhibition
MENGGANTUNG
MASA
LALU
by Joni Ramlan
Opening Ceremony:
Monday, June 1st, 2009 at 07:00 pm
1 - 14 June 2009
open monday - saturday
10.00 am - 08.00 pm
curated by : Suwarno Wisetrotomo

ORASIS ART GALLERY
hr muhammad 94 surabaya - East Java - Indonesia
Telp/Fax : 0321- 734 0507
Email : orasisgallery@yahoo.co.id
elizabeth_orasisgallery@yahoo.com
www.orasisgallery.com

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[ac-i] Fw: Ardina Rasti Keliling Jawa dan Bali Peragakan Kebaya





 

Biarkanlan perempuan Indonesia bebas berbusana kebaya atau burqa, prianya menyandang koteka atau bergaya David Beckham. Plural, bebas, tanpa repot kan

Ardina Rasti Keliling Jawa dan Bali Peragakan Kebaya

Sabtu, 30 Mei 2009 | 14:23 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Belakangan ini Ardina Rasti kerap tampil dengan busana feminin. Entah itu gaun maupun kebaya. Seperti saat dijumpai di SCTV Music Awards 2009 semalam (29/5), pemain film "Virgin" itu tampak anggun dengan gaun putih selutut koleksinya sendiri. Kala ditanya alasan gandrung tampil feminin, Ardina membeberkan dia sudah menjadi ikon Raden Sirait, perancang kebaya ternama Indonesia, selama tiga tahun.

"Aku melihat rancangan Raden Sirait unik karena mengangkat kebaya dan batik. Sedangkan, menurutku, Raden Sirait memilihku jadi ikonnya karena dia mau mengangkat anak muda yang suka berkebaya dan berbatik. Saya termasuk orang yang suka dengan kebaya dan batik," ungkap penyanyi yang telah mengeluarkan album keduanya, Pelangi, Februari lalu.

Karena sudah menjadi icon rancangan Raden Sirait, konsekuensinya Ardina harus mengikuti setiap pagelaran kebaya setiap bulan. Kekasih Lucky Wija, mantan vokalis grup band Element, ini mengaku sudah keliling Pulau Jawa dan Bali untuk memeragakan kebaya. 

Soal selera kebaya Ardina punya alasan sendiri. Ia suka kebaya dan batik karena adat Jawa keluarganya. Walaupun tak punya koleksi kebaya dan batik secara pribadi, Ardina masih dapat memakai kebaya dan batik dari koleksi orangtuanya.

"Aku ingin kebaya dan batik seperti kain sari India. Itu sudah menjadi ciri khas India dan dikenal banyak orang. Nah, aku pengen banget kebaya dan batik bisa jadi salah satu simbol Indonesia. Makanya aku bercita-cita bawa kebaya dan batik go international," ungkap perempuan yang lahir 6 Januari 1986 ini.

GLORIA NATALIA



Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!



No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.339 / Virus Database: 270.12.46/2142 - Release Date: 05/29/09 17:53:00

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Friday, May 29, 2009

[ac-i] kabar Kalangan // arena seni dusun Karang Balong




dalam rangka refresing dan bermalem-minggon, mudamudi dusun Karang Balong desa Bener kec. Tengaran kab. Semarang akan menyelenggarakan pentas seni anak, remaja, mudamudi pada tanggal 30 Mei 2009 bertempat di lapangan tempat menjemur gabah dusun Karang Balong.
Menampilkan akustikan anak-anak, tari-tarian, musik-komedi mudamudi dan sandiwara Perempuan Tanpa Orgasme (kolaborasi antara titer KALONG Karang Balong, Lembaga Media Aksi Komunitas KALANGAN dan titer GETAR Salatiga).
Hadirilah ... Kira-kira jauh lebih lumayan, ketimbang nonton sandiwara elit politik-bisnis-selebritis 'nyebahi'.

salam budaya merdeka
kalangan

081804206772 (didot klasta)

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[ac-i] Untuk Menjadi Diri Sendiri Saja Masih Dihalangi



Teman-teman,

Pertanyaan tentang indigo boleh bilang secara permanen akan muncul di mailbox saya dari waktu ke waktu. Sebegitu hebohnyakah? Kita lihat saja yg pertama, sbb:

T = Mas Leo,

Aku ingin tahu apa sih sebenernya defnisi anak Indigo?

J = Definisi anak indigo tergantung anda sendiri. Anda mau definisikan bagaimana, ya jadilah itu. Saya sendiri tidak suka memakai istilah indigo selain untuk bergurau saja karena menurut pengalaman pribadi saya, mereka yg mengaku sebagai indigo itu ternyata manusia yg memiliki naluri lebih kuat daripada manusia lainnya.

Naluri itu instincts, bawaan dari tubuh fisik. Naluri mengatur rasa lapar, haus, capek, birahi, pertahanan diri, dsb. Kalau lapar maka kita makan. Tetapi ada orang yg selalu merasa lapar terus, ini orang yg nalurinya kuat, lebih khusus lagi dalam hal mengunyah makanan. Ada orang yg selalu merasa haus. Ada orang yg selalu merasa capek. Ada orang yg selalu merasa konak karena naluri sex di dirinya terlalu besar. Ada juga orang yg selalu merasa harus mempertahankan dirinya dari serangan orang lain, semua orang dianggap sebagai berpotensi mengancam keberadaan dirinya.

Pedahal tidak ada soal ancam mengancam itu, dan segalanya cuma ada di dalam pikiran manusia yg terlalu naluriah itu. Istilah psikologinya bermacam-macam, tetapi karena saya bukan seorang psikolog dan cuma konselor biasa-biasa saja, maka saya menggunakan istilah yg juga umum, yaitu naluriah. Kalau nalurinya terlalu besar, maka orang akan mencari alasan apapun untuk mempertahankan keberadaan dirinya.

T = Apakah kmampuan mereka selalu bisa melihat makhluk gaib, membaca pikiran orang, melihat masa depan dan masa lalu, dan bisa mengetahui peristiwa yang terjadi di tempat lain?

J = Nggaklah. Itu isapan jempol belaka. Semua orang itu sedikit banyak bisa membaca pikiran orang lain. Kalau kita memiliki empati, maka kita bisa membaca pikiran orang. Saya sendiri bisa "tahu" orang dari melihat tulisannya saja. Anda juga bisa "tahu" orang hanya dengan menatap matanya. Ini kemampuan biasa-biasa saja.

Kalau melihat masa depan dan masa lalu memang suatu kelebihan tersendiri, tapi yg dilihat itu cuma impressi saja, kesan saja, dan tidak harus selalu persis. Sedangkan untuk mengetahui peristiwa yg terjadi di tempat lain merupakan hal yg sangat umum juga. Kita semua bisa, tinggal angkat telpon saja bukan?

T = Apakah saya termasuk indigo atau cuma mendekati indigo, karena setelah saya browsing di internet tentang anak indigo, banyak kesamaan ciri yang ada pada saya. Apakah itu cuma suatu kebetulan, seperti saya terkadang sangat takut sekali kalo suatu saat nanti saya berpisah dengan ortu saya, paling benci kalo menunggu, gampang sekali bosan, suka melamun, suka menyendiri di kamar, suka memperhatikan orang dengan pandangan yg aneh kata mereka sih, dan juga saya merasa terlalu sensitif dengan sifat-sifat orang, dan terkadang saya juga bisa mengetahui sifat-sifat orang dalam waktu yang singkat, jadi gak perlu mengenal untuk waktu yang lama, bahkan kadang hanya melihat orang tersebut saya sudah tau orang ini seperti apa, mungkin gara-gara itu saya jadi sensitf terhadap sifat-sifat orang, walaupun saya tidak bisa membaca secara langsung tapi saya bisa memahaminya dengan menganalisa dalam waktu yg relatif singkat.

Saya juga susah sekali berkonsentrasi, bahkan sering juga orang yang bilang saya telmi pedahal guru matematika saya dulu bilang kalo saya ini anak pinter, tapi saya gak merasa kalo saya pinter gara-gara saya susah sekali berkonsentrasi kalo sedang diajar di sekolah. Terus pernah ada orang pinter bilang kalo saya sensitf sekali dengan hal-hal yang gaib, terutama di bagian telinga kanan sampai sebagian leher di sebelah kanan, dan saya juga sering mendengar hal-hal yang orang lain tidak bisa mendengarnya, seperti ada benda jatuh suaranya terdengar keras sekali tapi anehnya tidak ada yg mendengar, dan pernah saya mendengar ada orang yang memangil saya dari pekarangan rumah saya saat bermain pedahal gak ada orang sama sekali, bahkan terkadang kalo saya tidur seringkali saya melihat ada penampakan orang-orang yang aneh atau hewan aneh dan saya merasa pada saat itu dalam keadaan setengah sadar.

J = Menurut saya anda biasa-biasa saja. Saya juga sensitif seperti itu, tapi saya tidak pernah menyebut diri saya indigo, untuk apa?. Mo indigo kek, mo gak indigo kek, so what gitu lho!

T = Dulu saya pernah bermimpi, waktu itu adik saya masih kecil, saya bermimpi pada waktu siang adik saya akan berkata begini kepada orang, dan ternyata benar siangnya ternyata adik saya berkata demikian, tapi mungkin cuma sekali saya bermimpi akan kejadian yang benar-bernar terjadi, gak tau kalo ada yang saya udah lupa.

J = That's very common, sangat umum. Semua orang mengalami kejadian seperti itu, namanya precognition, tahu sebelumnya. Bisa juga dibilang deja vu. Kita merasa seperti telah melihat sesuatu sebelum terjadi, dan ternyata benar-benar terjadi. Penjelasanya adalah bahwa pikiran kita bekerja secara telepathik, sambung menyambung dengan pikiran-pikiran yg lain. Ada juga teori yg mengatakan bahwa waktu itu illusi, dan segalanya yg akan terjadi sebenarnya telah terjadi sehingga bisa kita "lihat" juga kalau kita kebetulan masuk ke dalam frekwensi yg sesuai. Ini cukup biasa, dan tidak perlu terlalu dipikirkan.

Dan berikut percakapan dengan rekan yg berbeda:

T = Yth. Mas Leo,

Terima kasih atas balasan surat dari mas dan juga atas sharingnya. Mudah-mudahan ini dapat menjadi awal yang baik untuk diskusi selanjutnya dan saya bisa belajar banyak dari Mas Leo.

Saya jadi merasa "telmi" (telat mikir), masalah anak indigo saja belum paham betul… eee... sudah muncul generasi anak kristal. So, apa perbedaan yang signifikan antara anak indigo dan anak kristal? Apa hanya karena perbedaan temperamen saja, di mana anak kristal lebih tenang? Kenapa disebut anak kristal (kenapa gak disebut anak berlian atau emas, he..he..he) ? Maaf, banyak tanya.

J = Menurut saya istilah anak kristal itu muncul karena peluang bisnis. Psikolog yg menciptakan istilah indigo itu kan sudah panen uang gede-gedean, sehingga akhirnya ada psikolog yg bermata jeli dan melihat another opportunity. Diciptakanlah istilah anak kristal, dan bener aja, panen duit lagi.

Indigo is a big business in the USA, puluhan buku diterbitkan, mungkin ada trainings segala macam, konseling, dan pengalihan label anak bermasalah menjadi anak indigo.

T = Setelah membaca tulisan Mas Leo, jadi terpikir oleh saya jangan-jangan fenomena indigo itu hanya sebuah rekaan manusia yang merasa dituntut untuk selalu berkarya sesuai dengan bidang yang diminati/digeluti, untuk menghasilkan pengetahuan-pengetahuan baru. So, ada sebagian orang yang cermat melihat/mengamati adanya gejala-gejala baru atau kecenderungan perilaku anak-anak yang muncul pada generasi pada saat itu. Kalau tidak salah (ini cuma menurut pikiran saya, yang orang dengan kemampuan rata-rata alias bukan pinter), sebuah asumsi atau teori itu lahir berawal dari pengamatan terhadap suatu keajegan yang membentuk suatu pola tertentu.

J = Ya benar, 100 untuk anda.

T = Sekali lagi, jika saya kaitkan dengan tulisan Mas Leo bahwa telah terjadi perubahan peradaban dalam kehidupan, yang salah satu dampak positifnya adalah perubahan cara pandang terhadap eksistensi dan perlakuan terhadap seorang anak. Perubahan perlakuan tersebutlah yang akhirnya berpengaruh pada perubahan pola perilaku anak, anak-anak tumbuh semakin cerdas, semakin jujur, semakin sensitive, dan lebih bisa berempati.

Perubahan pola perilaku atau kecenderungan perilaku anak-anak pada masa tersebut, kemudian ditangkap/dibaca dengan jeli oleh orang-orang yang berminat pada fenomena yang sedang terjadi tersebut dan kemudian diterjemahkan dalam asumsi/teori, sehingga terlahirlah suatu pengetahuan baru tentang fenomena anak indigo. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan kecenderungan aura yang muncul pada anak-anak tersebut berwarna indigo.

J = Ya, memang demikian.

T = Sekali lagi, kalau saya kaitkan dengan tulisan Mas Leo, berarti, fenomena anak indigo sebenarnya adalah fenomena yang wajar saja terjadi, sebagai akibat dari adanya perubahan peradaban tersebut. Kalaupun ada 'anak indigo' yang mempunyai perilaku yang aneh-aneh dan membuat orang di sekitarnya menjadi pusing, mungkin saja itu merupakan sebagian dari proses transisi dari peradaban yang lama ke yang baru. Kalau memang demikian, sebenarnya yang mengalami transisi adalah para orang tuanya, dari peradaban yang dibawa oleh generasi yang lebih tua dari si orang tua, menuju peradaban yang lebih baru yaitu masa kehidupan yang sedang dialami oleh generasi para orang tua anak indigo. So pasti, masa transisi atau perubahan tersebut berpengaruh pada pola pikir para orang tua dan pola dalam memperlakukan anak. Setahu saya, masa transisi biasanya masa yang tidak nyaman, biasanya karena aturan mainnya masih dapat berubah-ubah.

J = Iyalah, kita semua sudah tahu itu. Anak-anak kita sudah jauh lebih jujur dibandingkan dengan generasi kita, dan kita haruslah belajar dari anak-anak kita dan bukan memaksakan apa yg diajarkan oleh orang tua kita dahulu kepada generasi di bawah kita. Kita dulu dididik untuk menjadi manusia munafik, sedikit banyak seperti itu. Tantangannya sekarang, akankah kita juga mendidik generasi di bawah kita menjadi manusia munafik? Kalau ya, kapan kita mau maju?

Kemampuan anak Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan anak yg dilahirkan di Amerika Serikat, tetapi cara mendidiknya itu beda. Mereka di sana dididik untuk menjadi diri sendiri. Kita di sini, untuk menjadi diri sendiri saja masih dihalangi.

T = Apa yang saya kemukakan tadi, merupakan pikiran sederhana saya, yang notabene bukan orang pinter, dan tanpa memperhatikan ada/tidaknya kemampuan metafisik yang dimiliki anak indigo.

J = Kemampuan metafisik itu cuma istilah saja, kemampuan seperti apa, melihat hantu?

You could let such nonsense go. Kita semua memiliki kemampuan metafisik, there's nothing strange about that. Baik kita pakai istilah indigo ataupun tidak, kita semua memang memiliki kemampuan non fisik, namanya kemampuan empatik, membaca apa yg dirasakan oleh orang lain. We use it all the time. Anda juga menggunakannya, bahkan ketika sedang membaca tulisan ini, ya gak?

T = Kebetulan saya mempunyai teman yang dapat melihat warna aura seseorang. Dia mengatakan bahwa warna aura manusia dapat berubah-ubah, tergantung dari jiwanya. Jika memang demikian, bisa jadi, saat anak lahir tidak memiliki aura warna indigo, tapi setelah mendapat perlakuan yang kondusif untuk terbentuk karakter anak indigo, so auranya berubah menjadi warna indigo.

J = Aura itu impressi saja. Kalau orangnya aktif secara fisik, maka kita memperoleh impressi bahwa warna auranya merah kuning. Kalau orangnya emosional, maka kita akan memperoleh impressi aura berwarna hijau, dsb.

T = Setahun yang lalu, teman saya melihat aura anak saya berwarna biru-kemerahan, kemudian sebulan yang lalu aura anak saya berwarna merah. Saya cek ke teman yang lain, katanya juga merah. Dan teman saya juga mengatakan bahwa anak saya mempunyai instinct yang kuat sehingga tahu apa yang baik untuk dia lakukan dan saya disarankan untuk tidak terlalu mengatur/mendiktenya..

J = Ya, itu benar. Dalam terminologi aura-auraan, begitulah cara penyampaiannya. Anak anda semakin aktif secara fisik sehingga terlihat auranya semakin merah.

T = Saya jadi bingung. Banyak karakter anak saya yang cocok dengan karakter anak indigo, tapi auranya berwarna merah. Tambah bingung lagi, sekarang muncul fenomena anak kristal. Mungkin untuk lebih tenangnya, saya setuju dengan pemikiran Mas Leo bahwa revolusi pendidikan telah membuat para orang tua, guru, dan juga masyarakat menjadi lebih beradab dalam memperlakukan anak sehingga anak bisa tumbuh lebih sensitif, lebih memiliki empati, lebih cerdas, berpikir lebih bijak, dan lebih jujur. Ini terlepas dari urusan warna aura.

J = Anda tidak perlu bingung dengan istilah aura-auraan. Mau aura berwarna indigo kek, mao merah kek, so what gitu lho. You are the parent, and you have to responsibility to follow your child's development, tut wuri handayani. Dan itu tanpa perlu konsultasi tentang warna aura segala macam.

T = Mas Leo mengatakan:

"Generasi-generasi sebelumnya biasanya membebankan segalanya kepada si anak yg harus belajar agama, harus menurut, harus bilang ya walaupun hati kecilnya bilang tidak. Akibatnya kita memiliki generasi yg diajar untuk munafik sejak masih kecil. Kalau masih kecil saja sudah munafik, apalagi kalau sudah dewasa? Tapi itulah yg kita dapati sekarang di Indonesia, generasi demi generasi yg dididik untuk menjadi manusia munafik."

Saya S E T U J U !!

Kalau boleh saya tambahi, sejak kecil seringkali anak diajarkan untuk tidak melihat ke dalam dirinya sendiri. Sehinga setelah dewasa, seringkali melihat suatu kesalahan selalu ditimbulkan oleh situasi atau orang lain alias dirinya tidak pernah salah. Dan juga tidak punya keberanian untuk introspeksi diri sejujur-jujurnya. Nah, orang semacam itu biasanya cuma bikin runyam suasana saja. Setuju, gak?

J = Setuju, kita memang dididik oleh generasi di atas kita yg pendidikannya masih kurang. Untungnya kita sudah lebih maju sekarang.

T = Mas Leo mengatakan:

"Tekan menekan adalah kata kunci di sini. Sejauh mana kita mau menekan anak-anak kita untuk mengikuti jalan pikiran kita? Tetapi nampaknya anda bukan jenis orang tua seperti itu."

Jujur saja, dulu saya memang agak menekan anak saya, karena saya menaruh harapan yang tinggi pada dia (mungkin ini warisan perlakuan dari bapak saya yang perfectionist dan otoriter). Mungkin juga didukung oleh sikon waktu itu, saya kuliah dan kerja (suami sempat 3 tahun bekerja di luar kota), sehingga semua harus berjalan sesuai dengan rencana dan aturan saya agar semua urusan bisa selesai. Akibatnya, anak saya menjadi korban. Karena itu, saya memutuskan untuk sementara konsen pada anak.

Saya tidak tahu banyak tentang teori psikologi anak, tapi saya meyakini bahwa basic character building manusia terjadi sampai anak usia 10 tahun (ini cuma berdasar naluri saya sebagai seorang ibu). Tentunya Mas Leo jauh lebih mengetahui tentang hal tsb daripada saya. Kalau sekarang saya lebih sabar dan ibarat seperti bermain layang-layang dalam memperlakukan anak saya. Saya belajar untuk longgar hati dan memberi ruang gerak yang lebih luas bagi anak saya untuk menggali potensinya dan mengekspresikan dirinya. Puji Tuhan, sekarang dia menjadi anak yang sering membuat kami terkejut dengan kemajuan-kemajuan yang dibuatnya.

J = That's good.

T = Mas Leo bilang:

"You care for your kid, termasuk orang tua teladan juga maybe".

Ini pujian yang berlebihan, mas. Btw, saya amini saja deh, biar menjadi ortu teladan beneran bukan sekedar 'maybe'. he..he..he..

J = Amin.

T = Sebelum saya akhiri surat ini, bolehkah saya tahu, Mas Leo saat ini aktif dimana? Apakah sebagai dosen psikologi? Terima kasih banyak atas waktu yang diluangkan untuk sharing dengan saya.

J = Saya memberikan konseling kepada mereka yg meminta walaupun background saya bukan psikologi. Bersama Audifax saya menulis buku "Psikologi Tarot" (Pinus, 2008). Yg memiliki background psikologi itu Audifax, saya kebagian peran cuap-cuap memberikan konseling kepada anak-anak yg mengindigokan diri dan orangtuanya.


Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia @ <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



New Email names for you!
Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___