Monday, May 25, 2009

yang juga.... Re: [ac-i] [HALAMAN GANJIL] Salah Eja atau Salah Pikir?



yang juga sering salah,
baik diucapkan oleh para pembaca berita, maupun
di banyak tulisan, termasuk media cetak dan buku-buku

yaitu kata: "negosiasi"

sering salah diucapkan/ditulis sebagai:
"negoisasi"

dan kata yang terakhir, nampaknya dianggap kata yang benar
hehehe...

Tabik
Gayatri

--- On Sat, 23/5/09, Anwar Holid <wartax@yahoo.com> wrote:
Subject: [ac-i] [HALAMAN GANJIL] Salah Eja atau Salah Pikir?
Date: Saturday, 23 May, 2009, 5:21 AM
[HALAMAN GANJIL]


Salah Eja atau Salah Pikir?
---Anwar Holid

Coba ucapkan "frustrasi" dengan lantang. Dengar baik-baik. Apa ia terdengar sebagai "frustasi"? Kalau ragu, mintalah beberapa teman Anda mengucapkannya dengan keras. Mana yang lebih sering mereka ucapkan: "frustasi" atau "frustrasi"?

Saya cek di Google, ternyata orang jauh lebih banyak menulis "frustasi" daripada "frustrasi." Kurang-lebih setengahnya. Betapa massal kebiasaan salah eja itu. Saya mengecek di arsip-arsip milis, ternyata para membernya pun, sekalipun banyak di antara mereka ialah penulis profesional dan wartawan, melakukan kesalahan serupa. Barangkali saya pun pernah melakukannya.

Baru-baru ini saya baca Our Iceberg is Melting (Elex Media Komputindo, 2007), karya John Kotter dan Holger Rathgeber. Di buku itu saya menemukan kira-kira enam kali kata frustrasi; sekali dieja sebagai f-r-u-s-t-r- a-s-i, sisanya dieja sebagai f-r-u-s-t-a- s-i. Hal serupa saya jumpai di 50 Self-Help Classics (Tom Butler-Bowdon) terbitan BIP.

Pada tahun 2007 lalu Ufuk Press menerbitkan novel karya Mark Robert Bowden, berjudul Joey, Si Frustasi yang Beruntung. Saya memberi tahu, bahwa ejaan yang benar itu ialah "frustrasi." Di dunia musik, band Tipe-X dan Ebiet G. Ade sama-sama menciptakan lagu berjudul "Frustasi." Di Bandung, ada sebuah band bernama The Frustaters. Saya yakin mereka pasti gagal bila diminta mengucapkan "frustrasi."

Salah eja seperti itu betul-betul bikin saya frustrasi. Melakukan kesalahan umum ternyata begitu mudah. Alangkah sulit menulis sesuatu sebagaimana mestinya. Apa kata itu terlalu sulit untuk kita eja? Kalau mengeja frustrasi saja susah, bagaimana lagi bila kita harus menulis: Csikszentmihalyi atau Nietzsche misalnya? Nama akhir saya yang sangat biasa saja kerap salah ditulis sebagai Cholid atau Kholid.

Apa yang kira-kira terjadi pada kita? Apa tangan dan lidah kita secara fisiologi, gen, serta budaya selalu selip dalam mengeja dan menyerap kata frustrasi atau justru pikiran kita yang menganggap bahwa yang benar ialah frustasi?[]


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment