[HALAMAN GANJIL]
Salah Eja atau Salah Pikir?
---Anwar Holid
Coba ucapkan "frustrasi" dengan lantang. Dengar baik-baik. Apa ia terdengar sebagai "frustasi"? Kalau ragu, mintalah beberapa teman Anda mengucapkannya dengan keras. Mana yang lebih sering mereka ucapkan: "frustasi" atau "frustrasi"?
Saya cek di Google, ternyata orang jauh lebih banyak menulis "frustasi" daripada "frustrasi." Kurang-lebih setengahnya. Betapa massal kebiasaan salah eja itu. Saya mengecek di arsip-arsip milis, ternyata para membernya pun, sekalipun banyak di antara mereka ialah penulis profesional dan wartawan, melakukan kesalahan serupa. Barangkali saya pun pernah melakukannya.
Baru-baru ini saya baca Our Iceberg is Melting (Elex Media Komputindo, 2007), karya John Kotter dan Holger Rathgeber. Di buku itu saya menemukan kira-kira enam kali kata frustrasi; sekali dieja sebagai f-r-u-s-t-r-
Pada tahun 2007 lalu Ufuk Press menerbitkan novel karya Mark Robert Bowden, berjudul Joey, Si Frustasi yang Beruntung. Saya memberi tahu, bahwa ejaan yang benar itu ialah "frustrasi." Di dunia musik, band Tipe-X dan Ebiet G. Ade sama-sama menciptakan lagu berjudul "Frustasi." Di Bandung, ada sebuah band bernama The Frustaters. Saya yakin mereka pasti gagal bila diminta mengucapkan "frustrasi."
Salah eja seperti itu betul-betul bikin saya frustrasi. Melakukan kesalahan umum ternyata begitu mudah. Alangkah sulit menulis sesuatu sebagaimana mestinya. Apa kata itu terlalu sulit untuk kita eja? Kalau mengeja frustrasi saja susah, bagaimana lagi bila kita harus menulis: Csikszentmihalyi atau Nietzsche misalnya? Nama akhir saya yang sangat biasa saja kerap salah ditulis sebagai Cholid atau Kholid.
Apa yang kira-kira terjadi pada kita? Apa tangan dan lidah kita secara fisiologi, gen, serta budaya selalu selip dalam mengeja dan menyerap kata frustrasi atau justru pikiran kita yang menganggap bahwa yang benar ialah frustasi?[]
ANWAR HOLID, eksponen TEXTOUR, Rumah Buku Bandung. Blogger di http://halamanganji
KONTAK: wartax@yahoo.
Anwar Holid: penulis, penyunting, publisis; eksponen TEXTOUR, Rumah Buku.
Kontak: wartax@yahoo.
Sudilah mengunjungi link ini, ada lebih banyak hal di sana:
http://www.goethe.
http://www.rukukine
http://ultimusbandu
http://www.gramedia
http://www.mizan.
http://halamanganji
Come away with me and I will write you
---© Norah Jones
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment