Monday, May 18, 2009

[ac-i] KOENTJARANINGRAT MEMORIAL LECTURES VI/2009: "Memahami Indonesia yang 'Asing': Realitas Sosial-Budaya di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia"



Forum Kajian Antropologi Indonesia (FKAI) bersama Departemen Pertahanan RI, Departemen Luar Negeri RI dan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI Mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk Menghadiri Acara

 

KOENTJARANINGRAT MEMORIAL LECTURES VI/2009

 

indo.gif

 "Memahami Indonesia yang 'Asing':

Realitas Sosial-Budaya di Wilayah Perbatasan Indonesia-Malaysia"

 

Kamis 28 Mei 2009, 09.30 - 16.00

Gedung Kapten Pierre Tandean lantai 9,Departemen Pertahanan RI

Jl. Medan Merdeka Barat No. 13-14/Tanang Abang Timur no. 4 (Akses alternatif), Jakarta Pusat

 

KEYNOTE SPEAKERS

1.       Prof. Dr. Juwono Sudarsono

(Menteri Pertahanan Republik Indonesia)

2.       Dr. Hassan Wirajuda

(Menteri Luar Negeri Republik Indonesia)

 

PEMBICARA

1.       dr. Basuki Supartono Sp.BO (Staf Ahli Bidang Politik, Sosial, Ekonomi, dan Budaya KEMENEGPORA RI)

"Kawasan Perbatasan dalam Perspektif Pembangunan Kepemudaaan"

 

2.       Mayor Jenderal Syaifuddin Tippe (Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, DEPHAN RI)

"Kendala-kendala Sosial dalam Manajemen Perbatasan: Perspektif Joint GBC Malaysia-Indonesia"

 

3.       Dr. Ir. Suprayoga Hadi Msp (Dir. Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal BAPPENAS)

 

4.       Dr. Riwanto Tirtosudarmo (Pusat Studi Masyarakat dan Budaya LIPI)

"Mobilitas Penduduk di Wilayah Perbatasan: Menggagas Sebuah Perspektif Baru"

 

5.       Dr. Dave Lumenta (FKAI / Pusat Kajian Antropologi FISIP UI)       

"Human Mobility in the Border Regions"

 

 

RSVP: 021-32726386, 021-70243304, yayasan.fkai@gmail.com

(Diharapkan mengkonfirmasi kedatangan terlebih dahulu)

 

Biaya: Rp. 50.000 (sudah termasuk buku "Perspektif Budaya" - Kumpulan Makalah

Koentjaraningrat Memorial Lectures I-V/2004-2009, seminar kit, sertifikat, santap siang dan refreshment)

 











logo fkai+.gif

logo Dephan.gif
logo deplu.gif



logo menpora.gif



 

 

 

 

 

 


Dave1.gif         Dave2.gif         dave3.gif

 

Abstrak

Perbatasan negara kerap dibayangkan sebagai kumpulan-kumpulan garis-garis imajiner di atas peta yang dianggap sakral, baku dan memiliki kekuatan legal-formal untuk memisahkan kedaulatan teritorial, politis, ekonomi dan hukum yang membedakan negara satu dari yang lainnya. Secara budaya, garis perbatasan dianggap pembeda identitas nasional masyarakat negara yang satu dari yang lainnya. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki perbatasan internasional terbanyak di Asia Tenggara (Selain berbatasan di darat dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua Nuigini, Indonesia memiliki persinggungan perbatasan maritim maupun batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia maupun wilayah Pasifik Barat di bawah mandat Amerika Serikat.)...

More info: http://www.facebook.com/event.php?eid=77556689293

 


No comments:

Post a Comment