KUNANG-KUNANG DALAM PELUKAN [Kebangkitan Penulis Perempuan Banten] Gong Publishing sebagai lini usaha Rumah Dunia terus menggelinding bagai bola salju. Setelah bundel Balada Si Roy (Gol A Gong), Melihat Tanpa Mata (Abdul Latief), Gadis Bukan Perawan (Jenny Ervina), Gilalova (26 penulis FLP Banten), Be a Writer (Gol A Gong), Tamasya ke Masjid (Jaya Komarudin Cholic), dan seri buku "Banten Bangkit", setelah jilid pertama "Saatnya Otak, Bukan Otot", kini sudah berderet 4 judul lagi. Yaitu jilid kedua "Membangun Peradaban Baru", ketiga "Membangun Karakter, Menebar Pemikiran", keempat "Saatnya Ulama, Jawara, Cendekia Bersatu" dan kelima "Kado Untuk Ratu". Ini kejutan. Apalagi "Banten Bangkit" jilid ketiga yang berjudul "Membangun Karakter, Menebar Pemikiran" diyulis oleh empat bersaudara dari Pandeglang, yaitu Abdul Malik , Abdul Hamid, Zaenal Mutaqin dan Rahmatullah. Kejutan lainnya, Gong Publishing akan menerbitkan kumpulan cerpen berjudul "Kunang-kunang dalam Pelukan" (KKdP). Para penulisnya yang mengikuti "Be a Writer" di Hotel Sari Kuring Indah pada 26 Juni 2010. Mereka adalah Alina E. Rossel, Ayu Pangestu, Fitri Suciwiati Zein, Hanum Anindya, Iin Indahsari, Indah Prihanande, Isma Ahda Asy Syari, Jenny Ervina, Mansoor Deza, Ina Inong, Ocha Gladiol, Ratu Nizma Salma, Sabrina Al Farizi, Sang Dewi, Suniahwa. Endang Rukmana sebagai editor mengatakan, "Pemilihan judul ini berdasarkan cerpen 'Kunang-kunang dalam Pelukan' karya Fitri Suciwiati Zein dari Lentera Qaolbu, Pandeglang." Tambah Endang, pemilihan ini berdasarkan realits, bahwa siapa tidak mengenal kunang-kunang? Makhluk ciptaan Tuhan yang satu ini memang sangat inspiratif. Kunang-kunang memiliki stereotif angker karena dimitoskan sebagai jelmaan dari kuku orang mati. Padahal sebenarnya kunang-kunang adalah serangga eksotis kelompok kumbang. Kunang-kunang dapat bersinar di malam hari. Bukan sembarang sinar, sebab ini adalah sinyal untuk menarik perhatian lawan jenisnya. Uniknya, para penulis kumpulan cerpen KKdP adalah perempuan. Tias Tatanka selaku editor in chief menjelaskan, "Ini adalah kebangkutan para penulis perempouan Banten. Selamas ini penulis permpuan Banten kurang menonjol. Kini kami akan mewarnai jagad kepenulisan di Banten." Tias Tatanka dikenal sebagai pendiri Rumah Dunia dan mendapatkan anugrah 8 Permpuan Inspiratif Banen dan Tribute to Real Woman dari Antara Foto dan Plaza Semanggi. Novel terbartu Tias Tatanka berjudul "Jalan Terang Sumi" ditrebitkan Zikrul Hakim. Serialnya rutin dimuat di tabloid Gaul. Bahkan akan ditrenitkan secara berseri oleh Dar! Mizan. Sebagaimana kunang-kunang, perempuan juga makhluk Tuhan yang sangat inspiratif. Perempuan memiliki stereotif lemah. Padahal sebenarnya perempuan dengan segala beban yang ditanggungnya adalah sosok yang sangat tangguh! Perempuan dapat memancarkan sinar yang dapat menginspirasi dan memberi energi kepada orang-orang yang dicintainya. Demikian juga kelima belas perempuan dalam buku ini, memancarkan sinar lewat cerpen yang mereka lahirkan. Bukan sembarang cerpen, sebab ini adalah sinyal, curahan hati dari lima belas orang perempuan Banten. Semoga cerita-cerita di kumcer KKdP ini dapat membuat pengarang dan semua pembacanya berpijar cemerlang dalam kehidupan! Bangkitlah penulis perempuan Banten! (Jang RuDun) Agenda Gong Publishing: Bekrejasama dengan Rumah Buku Lentera Qolbu dan Kumandang Banten menggelar bedah buku Banten Bangkit, Minggu 8 Agustus 2010, Pukul 13.30 di Jl Raya Labuan Km 2, Ciekek, Pertigaan Kadomas, Pandeglang. Narasumber Gandung Ismanto, Abdul Latief, dan Gol Agong. Hadir, ya. Ada bazaar buku murah. |
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
No comments:
Post a Comment