Mari berkumpul bersama di Kineforum Minggu ke tiga dibulan agustus ini Kineforum akan memutarkan 2 program yaitu Sea Scope dan Body of Work Fatih Akin Sea Scope merupakan salah satu program yang bermaksud mengajak penonton untuk melihat lebih dekat dengan karya-karya film Asia Tenggara dalam melihat dan merepresentasikan diri mereka di hadapan nilai-nilai keluarga yang sakral. Memutarkan 6 film dari Asia Tenggara yaitu Punggok Rindukan Bulan (Malaysia), Ang Nerseri (Filipina), Limang Libo (Filipina), Hujan Tak Jadi Datang (Indonesia), Outing, dan Focal Point. Dan selain itu akan ada program Body of Works Fatih Akin. Fatih Akin adalah seorang sutradara film yang lahir di Hamburg, Jerman dari orang tua yang keturunan Turki. Belajar di Visual Communications at Hamburg's College of Fine Arts pada tahun 1994. Film pertamanya adalah Sensin - You're The One! yang mendapatkan penghargaan Audience Award at the Hamburg International Short Film Festival. Pada bulan agustus ini Kineforum akan memutarkan film dari Fatih Akin seperti : Gegen Die Wand, Im Juli, Kurz und schmerzlos, Salino, dan Auf der anderen Seite. Jadual dan juga sinopsis bisa dilihat di www.kineforum. Kineforum "nonton film-film dari seluruh dunia setiap hari" Kompleks Taman Ismail Marzuki (belakang galeri cipta 3) Jln Cikini Raya No 73 Telephone : (021) 316 27 80 / 398 99 634 www.kineforum. twiiter : kineforum |
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment