Monday, August 3, 2009

[ac-i] Bedah Novel "Bulan Lebam di Tepian Toba" Sihar Ramses Simatupang, Kamis 6 August 2009

 

U N D A N G A N
Diskusi/Bedah Novel

Sihar Ramses Simatupang bersama Newseum Cafe dan Penerbit Kakilangit Kencana, mengundang dan mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menghadiri Diskusi/Bedah Novel karya Sihar Ramses Simatupang, berjudul "Bulan Lebam di Tepian Toba".
Acara ini akan diselenggarakan pada:

Hari/tanggal : Kamis, 6 Agustus 2009
Pukul : 19.00 wib - selesai
Tempat : Newseum Cafe, Jl. Veteran I/31 (samping Masjid Istiqlal), Jakarta Pusat
Pembahas : Yonathan Rahardjo & Donny Anggoro
Moderator : Chris Poerba.

Novel ini mengangkat sekelumit kehidupan dan kisah manusia di dusun Tapanuli dari sudut pandang generasi muda yang ada di perkotaan.
Lewat sudut pandang bergantian, antara sudut pandang penulis, sudut pandang tokoh utama (Monang), seorang urban berusia muda, yang karena kehidupan politik Jakarta–pemerintahan sebuah rezim–telah membuatnya harus kabur dan kembali ke kampung halamannya di Tapanuli. Di sana, Monang berhadapan dengan sistem sosial yang perlahan berubah dan semakin tak berbeda dari sistem sosial di perkotaan. Hierarki kultural Tapanuli yang berusaha dipertahankan oleh Datu Sapalatua harus tergerus oleh perubahan zaman.
Monang yang seorang demonstran dan sempat dalam pelarian, ketika kembali ke kampung halamannya kemudian mengetahui abangnya, Ganda, telah meninggal. Ganda wafat oleh misteri entah kriminal atau karena aktivitas politik dadakan akibat memprotes Danau Toba yang dicemari oleh pabrik kertas di Tapanuli.
Sebelum wafat, di tengah mabuk, Ganda bahkan telah menjual tanah adat kepada Hotman lewat perjudian. Tanah warisan keluarga untuk Monang dan Ganda pindah ke tangan orang lain. Tesya yang janda mati dan akan dijodohkan dengan lelaki lain pun mendadak gila sehingga penduduk kampung pun berniat memasung Tesya. Datu Sapalatua pun membebaskannya. Orang-orang yang menganggap Tesya gila tak tahu bahwa niat perempuan itu semata untuk menghindari perjodohan dengan lelaki lain. Tesya pun bertemu dengan Monang yang tahu Tesya hanya bersandiwara karena kesepian belaka. Ibu dan ayah Monang bahkan berniat menjodohkan keduanya. Adat "turun ranjang" ada di negeri ini, hingga di Tanah Batak. ©



Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Need traffic?

Drive customers

With search ads

on Yahoo!

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Discover auto groups

Support Group

Lose lbs together

Share your weight-

loss successes.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment