`THE DREAM'
Reinterpretasi Impian dalam Perspektif Seorang Perupa
------------
-
Achmad Basuki | Afdhal | Agung Santosa | Agus Triono | Andi Riyanto |
Angga Aditya Atmadilaga
Bambang Supriyadi | Baskoro Latu | Baswara Indrajati | Budi Agung
Kuswara | Cipto Purnomo
Dani `King' Heriyanto | Danny Irawan | Deden FG | Dedy Maryadi
| Dedy Sufriadi | Desrat Fianda
Dhomas Yudhistira | Dwi Rustanto | Edi Maesar | Erianto | Ferry Gabriel
| Handry L.S
Hasto Edi Setiawan | Hilmi Fabeta | I Gede Arya Sucitra | I Kadek Agus
Ardika
I Made Adinata Mahendra | I Made Ngr. Sadnyana | I Wayan Legianta | I
Wayan Upadana
Imam Abdillah | Ivan Yulianto | Jouhan Jauhari | Kadafi Gandi Kusuma |
Kadek Agus Mediana
Khusna Hardiyanto | M. Wira Purnama | Made Wiguna Valasara | Miranti
Minggar Triliani
Muhammad Yusuf Siregar | Mulyo Gunarso | Nawir Mc Pitt | Nugroho Heri
Cahyono
Nugroho Wijayatmo | Nur Fitriyah | Pande Nyoman Alit Wijaya Suta |
Purwanto | RB. Setiawanta
Rokhim Maosart | Roni Ammer | Rudi Hendriatno | Suparyanto | Syaiful A.
Rachman | Tri Wahyudi
Untung Yuli Prastiawan | Wibowo Adi Utama | Widhi Kertiya Semadi | Yudi
Irawan
------------
---
Kurator : Rusnoto Susanto
Pembukaan : Sabtu, 15 Agustus 2009 pukul 19:00
Tempat : Jogja National Museum
Jl. Amri Yahya 1 Wirobrajan Yogyakarta
Musik : D'Gaz Band, Rotra, Jahanam, Hadi Soes, SE
MC : Elis
Pameran : Tanggal 15 - 30 Agustus 2009 - pukul 10:00
20:00 WIB
------------
----
Proses ini hendak menunjukkan pada publik secara luas bagaimana prosedur
dan proses kompetisi dilangsungkan secara terbuka sebagai upaya
pewacanaan bahwa kompetisi ini tidak sekadar menjaring karya-karya
terbaik perupa muda kita namun juga hendak menjumput berbagai
pemikiran-pemikiran yang berserak ketika proses kreatif berlangsung.
Netok Sawiji_Rusnoto Susanto, Kurator
Inspirasi terbesar bagi seorang genius adalah impian. Seorang geniuslah
yang kemudian mampu mengeksplorasi letupan-letupan impiannya dan sanggup
mengubah dunia. Bagaimana seseorang dapat bertahan sekaligus
melangsungkan kehidupannya tanpa bertumpu pada kekuatan visi dan
kekuatan impian? Bagaimana impian-impian mampu menciptakan budaya dan
membangun sebuah ilmu pengetahuan yang melampaui batas kapasitas logika.
Dasar sederhananya, kekuatan impian membentuk kuatnya karakteristik
pribadi dengan kekuatan eksistensi seseorang sehingga dapat survival,
dihargai dalam kelompok sosial tertentu, dan lebih bermartabat. Impian
menuntut sekaligus membentuk perspektif berpikir menjadi manusia
visioner dan berkarakter. Nah, berpijak atas dasar inilah tema `THE
DREAM' The Power of Dream di usung sebagai tema yang membingkai
penyelenggarakan kompetisi Tujuh Bintang Art Award 2009 yang diharapkan
dapat memicu berbagai perspektif para perupa muda Indonesia dalam
menggali sekaligus menjumput inspirasi atas impian-impian yang selama
ini menggelisahkan ruang-ruang virtual kita hari ini.
Tujuh Bintang Art Awards 2009
Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan paket program yang didedikasikan
pada bagian penting perjalanan dan perkembangan seni rupa kontemporer
Indonesia. Sebagai bentuk apresiasi terhadap pemikiran dan karya terbaik
perupa muda Indonesia yang telah mendedikasikan segenap kehidupan
kreatifnya untuk melahirkan karya-karya terbaik. Penghargaan ini
disampaikan sebagai bentuk kemelekatan relationship yang harmonis antara
pihak penyelenggara dengan para perupa muda Indonesia selama kurun
setahun semenjak Tujuh bintang Art Space dilaunching tentunya atas dasar
pada kwalifikasi karya yang diajukan pada kesempatan kompetisi berwibawa
ini.
Tujuh Bintang Art Award 2009 merupakan kompetisi yang semata-mata
digelar sebagai bentuk penghargaan yang menandai sebuah pencapaian
puncak prestasi para perupa muda dalam proses seleksi yang sangat ketat
dilakukan tim juri yang terdiri dari kurator, penulis kritik seni rupa
dan akademisi. Melibatkan dewan juri yang memiliki kapabilitas terbaik
diantaranya Suwarno Wisetrotomo (Kurator, Penulis Kritik Seni Rupa dan
Dosen Program Pascasrjana ISI Yogyakarta), Kuss Indarto (Kurator
Independen), Sujud Dartanto (Kurator Independen), Mikke Susanto (Kurator
Independen & Staf Pengajar FSR ISI Yogyakarta), Netok Sawiji_Rusnoto
Susanto (Kurator Independen, Dosen Luar Biasa FBS Seni Rupa UNJ,
Jakarta).
Satu hal penting yang perlu kita ketahui bahwa proses seleksi melalui
dua tahap yakni; tahap pertama (sistem seleksi tertutup), seleksi
portofolio karya dengan materi seleksi foto karya dan konsep dasar
penciptaan karya. Tahap ini diselenggarakan di meeting room Santika
Hotel pada 7 Juli 2009, dengan menyeleksi 623 perupa dengan 1508 karya
dari berbagai daerah dan latar belakang pendidikan seni yang beragam
serta tidak sedikit peserta yang masih menempuh studi di berbagai
perguruan tinggi seni di Indonesia. Jumlah peserta dan karya pada
proposal yang masuk mengindikasikan sebuah upaya maksimal pihak
penyelenggara yang menyiapkan waktu hanya sekitar satu bulan semenjak
awards ini dipublish adalah kerja terbaik tim Tujuh Bintang Art Awards
2009 bekerjasama dengan Team Organizer (Hanif ZR, cs) yang luar biasa
kinerjanya. Response para perupa muda Indonesia juga sangat
membanggakan semangat kompetitifnya.
Berbagai prosedur teknis telah dipublish dan disepakati para peserta
ketika peserta yang telah mengirimkan portofolio kepada pihak
penyelenggara. Proses seleksi awalnya memilih 170 karya kemudiam
diperketat untuk menentukan 59 karya nominator yang pada akhirnya tim
juri menentukan 20 nominator yang wajib mengikuti proses seleksi tahap
dua dengan pola presentasi terbuka. Nominator tersebut memperoleh
kesempatan dipamerkan oleh pihak penyelenggara kompetisi. Kemudian
tahap kedua (sistem seleksi terbuka), seleksi terbuka berdasarkan
presentasi karya terpilih (20 nominator) pada 21 Juli 2009 di ruang
seminar Taman Budaya Yogyakarta, peserta mengirim karya secara langsung
dengan ke pihak Tujuh Bintang Art Space Yogyakarta dan diwajibkan
melakukan presentasi karya oleh seniman di hadapan tim juri dan audiens
yang terdiri dari pers, perupa senior dan pengamat seni.
Para perupa lebih dominan mempresentasikan gagasannya dengan penggunaan
bahasa visual bercitra realistik meskipun hanya dalam prosentase kecil
saja yang memposisikannya pada langgam non representasi objek.
Citra-citra yang paling mudah diidentifikasi adalah upaya setiap perupa
masuk ke ranah seni rupa kontemporer dengan citra representasi visual
maupun kekuatan-kekuatan gagasan yang mendasari olah kreatifnya.
Kompetisi ini telah mampu mengindikasi peta perkembangan seni rupa
kontemporer hari ini, paling tidak ini cukup representatif untuk
mengetahui laju perkembangan dan prediksi wacana seni rupa mendatang.
Salam
Tujuh Bintang Art Space
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment