[Attachment(s) from Heru Hikayat included below]
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!
Rilis Platform3 Di Bawah Bayangan Sang Pahlawan ( Under the Hero's Shadows ) Proyek Khusus oleh : Roumy Handayani Pesona 28 Maret – 11 April 2010 Pembukaan: Sabtu / Saturday: 28 Maret 2010 pukul 16.00 (dilanjutkan dengan artist's talk) Platform3 Jl. Cigadung Raya Barat no. 2 Bandung 40191 mail.platform3@ http://infoplatform Telp/Fax: 022-8252.2652 Roumy Handayani Pesona menggarap sejumlah potret. Bagi kita yang akrab dengan indoktrinasi kepahlawanan militeristik ala Orde Baru, wajah-wajah yang ditampakan pada karya Roumy mengingatkan pada citra umum pahlawan perang. Roumy menggarap potret dengan menggunakan aspalt—material yang biasa digunakan dalam preparasi teknik cetak—sebagai pengganti cat. Aspalt diadposi Roumy untuk melukis dengan teknik "basah di atas basah". Efeknya, potret tidak menjadi rekaman yang akurat dari sosok nyata tertentu. Efek ini mendedahkan pertanyaan: apakah ada rekaman akurat dalam sejarah? Apa yang mendasari penokohan dalam sejarah? Kita mengenal banyak sosok yang ditegaskan sebagai pahlawan oleh sejarah. Pada saat bersamaan sesungguhnya dalam sejarah ada lebih banyak area buram yang berisi sosok-sosok tidak terjelaskan. Sebagai respon khusus Roumy atas tema besar Platform3 di tahun ini, "menyoal Kolonialisme", karya-karyanya kali ini didedikasikan bagi "para pelaku yang perannya tidak diakui secara ajeg dan ketokohannya amat samar" dalam sejarah . Barangkali mereka adalah orang-orang yang benar berada "di bawah bayangan sang pahlawan": mereka berada di sekitar sosok-sosok yang ditegaskan sebagai pahlawan dalam sejarah, citra mereka tertutupi bayangan sang pahlawan hingga kita tak bisa mengenalinya dengan tegas. Pernyataan Seniman / Artist's Statements: Saya tertarik dengan watak-segi-banyak dari masyarakat. Ini berhubungan dengan kelas atau kedaerahan. Revolusi yang melahirkan negara ini, menyatukan bangsa yang berbeda-beda di bawah satu kepemimpinan nasional. Penyatuan ini problematik karena kemajemukan masyarakat tetap mengandung perbedaan-perbedaan ideologis yang sudah lebih dulu ada dari masa pra-revolusi. Gambar-gambar saya diinspirasi cerita 800 orang narapidana Nusakambangan yang direkrut menjadi laskar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan oleh Kahar Muzakar. Di sini saya berasumsi, di Nusakambangan masa itu penentuan "kejahatan" dilihat dari sudut pandang pemerintah kolonial, yang akan berbeda jika dilihat dari sudut pandang perintisan kemerdekaan Indonesia. Lapis problematik kedua adalah dalam entitas bernama "Indonesia" ini juga terkandung ke-bhineka-an. Rasa senasib dalam penderitaan akibat penjajahan tidak berarti kesatuan watak. Hingga kini masih terdapat perbedaan pendapat tentang Kahar Muzakar, apakah ia pahlawan atau pemberontak. Jika ketokohan pimpinannya saja masih diperbedatkan, bagaimana pula dengan anggota laskarnya? Di atas semua itu, ada apa di balik tokoh dalam sejarah? Bukankah identitas makin jamak? Pembakuan tokoh-tokoh dalam sejarah selalu didasarkan pada pertimbangan politis. Dengan begitu satu versi sejarah selalu layak didebat dari sudut pandang yang berbeda. Saya mendedikasikan gambar-gambar ini bagi mereka yang hilang dalam perang, dalam suatu gerak revolusioner: para pelaku yang perannya tidak diakui secara ajeg dan ketokohannya amat samar. (Roumy Handayani Pesona) *) Judul Esai Sanento Yuliman Roumy Handayani Pesona, lahir tahun 1972, lulus FSRD ITB mayor studi seni grafis tahun 2000, kini selain bekerja sebagai seniman juga mengajar di FSRD ITB dan di "Risantya—sekolah untuk anak dengan kebutuhan khusus". Beberapa pameran terakhir: Ecce Homo (Galeri Semarang, 2010), Middelbare Akte (Galeri Soemardja ITB, 2009-2010), Survey#2 (Edwin's Gallery Jakarta 2009), Bandung Art Now (Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 2009). Basis keterampilan Roumy dalam seni grafis, atau seni cetak, merupakan faktor penting pewujud karya-karyanya. Beberapa tahun terakhir Roumy menjelajahi penggunaan aspalt, yang biasa digunakan dalam proses preparasi teknik cetak, menjadi medium utama penggubah bentuk, utamanya gambar potret. info lanjut sila kunjung: http://infoplatform |
Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda?
Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!
__._,_.___
Attachment(s) from Heru Hikayat
1 of 1 Photo(s)
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment