Perupa Dunia Cai Guo-Qiang ke Jakarta?
AKHIRNYA, 99 serigala itu gagal melompat jauh hingga ke Jakarta. Ya, salah satu karya besar seniman China, Cai Guo-Qiang, sudah pasti batal digelar di gedung Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta. Karya tersebut, yang bertajuk Head On, merupakan karya penting seniman kelahiran Quanzhou, Fujian, China tahun 1957. Sebagai karya koleksi kebanggan Deutsche Bank Jerman, Head On telah dipamerkan secara keliling di ruang-ruang penting seni rupa berlevel dunia, di antarannya di Solomon R. Guggenheim Museum, New York, Amerika Serikat tahun 2008.
Dikreasi secara serius tahun 2006, karya seni instalasi tersebut terdiri dari 99 replika serigala (seukuran aslinya) beserta dinding transparan terbuat dari plexiglas. Secara visual, karya ini menjadi sangat menarik karena begitu dramatik dengan strategi pendisplaian yang memukau, yakni menjajarkan 99 serigala tersebut dalam satu jalinan garis trajektori, serupa setengah lingkaran dari ujung awal hingga di ujung akhir ketika beberapa (replika) serigala tertumbuk (dengan beberapa ekspresi dan gesture) di sekitar dinding bening plexiglas.
Simak selengkapnya di http://indonesiaartnews.or.id/
AKHIRNYA, 99 serigala itu gagal melompat jauh hingga ke Jakarta. Ya, salah satu karya besar seniman China, Cai Guo-Qiang, sudah pasti batal digelar di gedung Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta. Karya tersebut, yang bertajuk Head On, merupakan karya penting seniman kelahiran Quanzhou, Fujian, China tahun 1957. Sebagai karya koleksi kebanggan Deutsche Bank Jerman, Head On telah dipamerkan secara keliling di ruang-ruang penting seni rupa berlevel dunia, di antarannya di Solomon R. Guggenheim Museum, New York, Amerika Serikat tahun 2008.
Dikreasi secara serius tahun 2006, karya seni instalasi tersebut terdiri dari 99 replika serigala (seukuran aslinya) beserta dinding transparan terbuat dari plexiglas. Secara visual, karya ini menjadi sangat menarik karena begitu dramatik dengan strategi pendisplaian yang memukau, yakni menjajarkan 99 serigala tersebut dalam satu jalinan garis trajektori, serupa setengah lingkaran dari ujung awal hingga di ujung akhir ketika beberapa (replika) serigala tertumbuk (dengan beberapa ekspresi dan gesture) di sekitar dinding bening plexiglas.
Simak selengkapnya di http://indonesiaart
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment