Tuesday, March 2, 2010

[ac-i] Forum Menyimak Musik dan Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI)

 

Sabtu 6 Maret 2010 pukul 16.00, Salihara akan memulai rangkaian Forum Menyimak Musik Klasik hingga Kontemporer (FM KlaKon) yang akan berlangsung tiap hari Sabtu di bulan Maret. Tema pertemuan pertama adalah Prolog: Tentang Musik dan Bunyi + Musik Barok. Fasilitator untuk acara ini: Suka Hardjana.

Minggu 7 Maret 2010 pukul 14.00 dan 16.00, Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI) akan menampilkan panggung musikal "Batu Belah Betangkup".

Untuk acara Forum Menyimak Musik terbuka untuk umum dan gratis dengan pendaftaran ke dita.salihara@gmail.com. Untuk tiket Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI) Rp 50.000 (umum) dan Rp 25.000 (pelajar dan mahasiswa) bisa dipesan di nomer-nomer berikut: 0817-077-1913, 0812-8184-5500, 0857-193-111-50, 021-9974-5934

http://www.facebook.com/event.php?eid=10150089050320374&ref=mf

Forum Menyimak Musik Klasik hingga Kontemporer (FM KlaKon)

Sabtu, 6 Maret 2010
Saturday, 6 March 2010
Prolog: Tentang Musik dan Bunyi + Musik Barok
Prologue: On Music and Sound + Baroque Music

Sabtu, 13 Maret 2010
Saturday, 13 March 2010
Beethoven di Antara Dua Logos: Musik Klasik & Romantik + Impresionisme
Beethoven Between Two Logos: Classical & Romantic Music + Impressionism

Sabtu, 20 Maret 2010
Saturday, 20 March 2010
Bartok, Stravinsky dan Parameter Waktu Baru: Musik Abad Ke-20
Bartok, Stravinsky and New Parameters of Time: 20th-Century Music

Sabtu, 27 Maret 2010
Saturday, 27 March 2010
Epilog: Tentang Dua Prabowo (Adrian dan Tony)
Epilogue: On Two Prabowos (Adrian and Tony)

Pendaftaran selambatnya 5 Maret 2010, melalui dita@salihara.org
Register via email: dita@salihara.org by March 6, 2010

Banyak orang gemar mendengarkan musik klasik Barat—kadang tanpa latar pengetahuan tentang bagaimana karya musik itu diciptakan dan di mana letaknya dalam khazanah musik klasik dari zaman ke zaman. Ini tentu baik-baik saja. Namun, pengalaman mendengarkan musik niscaya akan makin kaya makna jika kita mengenal lebih dalam hal-ihwal mengenai khazanah musik maupun menyangkut karya itu sendiri. Bulan Maret ini (setiap Sabtu sore) ahli musik klasik Suka Hardjana akan mengajak kita bertamasya menikmati musik klasik hingga kontemporer sambil menyimak bagaimana unsur-unsur musikal (irama, melodi, harmoni, warna nada, dst) terangkai menjadi pelbagai bentuk musik (simfoni, konserto, sonata, fuga, dll) yang kompleks dan indah. Setiap acara akan disertai sesi mendengarkan komposisi musik yang dibahas atau dijadikan ilustrasi. Dengan mengikuti rangkaian Forum Menyimak Musik Klasik hingga Kontemporer (FM KlaKon) kita bisa memperluas wawasan tentang musik klasik hingga kontemporer dan sekaligus memperoleh pengetahuan langsung dari tangan pertama tentang bagaimana mendengarkan musik secara lebih cerdas dan mendalam.

Suka Hardjana (Yogyakarta, 1940) alumnus Akademi Musik Detmold (1969) dan pernah menjadi dosen di Konservatorium der Freien Hansestadt, Bremen (1969-1971)—keduanya di Jerman. Pulang ke Indonesia menjadi dirigen Ensemble Jakarta (1972) dan dosen di IKJ hingga menjadi Pembantu Rektor II (1980-1984). Karya tulis dia dalam bidang musik Corat-coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini (Ford Foundation & MSPI, 2003) dan Musik Antara Kritik dan Apresiasi (Buku Kompas, 2004)

Program ini disponsori oleh Hivos

=================

http://www.facebook.com/event.php?eid=342734431795&index=1

Minggu, 7 Maret 2010, 14:00 & 16:00 WIB
Sunday, March 7, 2010, 02:00 & 04:00 PM
Panggung Musikal OJAI (Opera Jelajah Anak Indonesia)
Musical Performance OJAI (Opera Jelajah Anak Indonesia/ Opera of Indonesian Children's Explorations)
KISAH BATU BELAH BETANGKUP
TALE OF A STONE THAT OPENS AND CLOSES
Sutradara/ Director: Tom Ibnur
Teater Salihara

Panggung musikal Batu Belah Betangkup ini berangkat dari sebuah dongeng rakyat dari Bengkalis, Riau, yang berkisah tentang dua orang anak yang melanggar perintah ibunya dan melarikan diri ke hutan, dan di sana "ditelan" alam—hingga akhirnya sang ibu mencari dan hendak membawa mereka pulang. Pertunjukan terdiri atas dongeng berpantun (yang dibawakan oleh Tom Ibnur), tari dan musik Melayu (senandung, mak inang, joged, zapin), serta aneka permainan anak tradisional Melayu (kulik-kulik elang, tam-tam buku, sapu-sapu rangik, cak-cak mimin). Diperankan para pemain berusia antara 5-18 tahun, pertunjukan ini ditujukan untuk khalayak usia kanak hingga dewasa. Tim kreatif pertunjukan yang disutradarai oleh Tom Ibnur ini antara lain: Didin Siroz (penulis skenario), Armen Suwandi (penata musik), Sugeng Yea (penata panggung), dan Iskandar Loedin (penata cahaya).

HTM Rp 50.000,-
Pelajar/mahasiswa Rp 25.000,-

Reservasi tiket di loket salihara 021-7891202, 0817-077-1913
Waktu operasional:
Senin-Jumat pukul 09:00-19:00 WIB
Sabtu pukul 16:00-19:00 WIB
Minggu dan hari libur nasional tutup, kecuali ada acara. Bila ada acara, waktu operasional diperpanjang hingga pukul 21:00 WIB.

========================================

The musical Batu Belah Betangkup is based on a folktale from Bengkalis, Riau, about two children who disobey their mother and run away to the forest where they are "swallowed up" by the nature that surrounds them—until their mother comes searching in hopes of bringing them home. The performance consists of the story told orally (by Tom Ibnur), Malay dance and music forms (senandung, mak inang, joged, zapin), and a variety of traditional Malay children's games (kulik-kulik elang, tam-tam buku, sapu-sapu rangik, cak-cak mimin). Presented by young people aged 5-18, this performance is geared for audiences of all ages from children to adults. The creative team working with director Tom Ibnur includes: Didin Siroz (scriptwriter), Armen Suwandi (musical arranger), Sugeng Yea (set designer), and Iskandar Loedin (lighting designer).


Coba Yahoo! Messenger 10 Beta yang baru
Kini dengan update real-time, panggilan video, dan banyak lagi!

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment