Saturday, September 11, 2010

[ac-i] Sastrawan Gaptek Tapi Punya Situs Web

 

Suparto Brata, Sastrawan Gaptek Yang Punya Situs Web

Surabaya (ANTARA News) – Suparto Brata, sastrawan "gaek" yang tetap produktif di usia 75 tahun, kini memiliki media baru untuk menyebarkan novel atau cerpennya; laman pribadi dan situs web.


"Yang membuat blog (laman pribadi) pada Desember 2006 dan website pada Juli 2007 adalah anak-anak saya. Kalau saya tidak tahu apa-apa," kata penulis yang mengaku gagap teknologi (gaptek) itu di Surabaya.


Suparto Brata, yang telah meluncurkan hampir 130 novel berbahasa Indonesia dan Jawa, juga belum dapat memasukkan karya-karya terbarunya ke www.supartobrata.com, alamat website terbarunya.


"Semuanya yang memasukkan adalah anak-anak saya. Saya hanya mengirim tulisan lewat email. Ini kadang-kadang juga sering salah. Meskipun demikian, saya tetap belajar terus untuk menguasai teknologi informasi ini," kata penulis novel "Dunyane Wong Culiko" itu.


Ide membuat website dan laman pribadi itu juga berasal dari anak-anaknya, antara lain, Tatit Merapi, Teno Singalang dan Neo Semeru. Anak-anaknya kini bermukim di Jakarta dan Papua.


"Mereka bilang bahwa saya harus menguasai teknologi informasi. Ya sudah saya ikuti saja," kata lelaki yang di tahun 2007 telah menghasilkan 12 novel dan cerita anak-anak.


Pensiunan pegawai negeri yang sering menulis novel dengan setting cerita sejarah itu mengakui, kini ia lebih leluasa mengomunikasikan karya-karyanya kepada masyarakat melalui website. Lewat laman web itu pula ia kemudian banyak berkomunikasi dengan penggemarnya lewat email.


Meski usianya telah senja, lelaki berperawakan kecil itu tetap berdisiplin menghasilkan karya. Sehari rata-rata ia bisa menulis sekitar delapan halaman. (*)


Diambil dari Antara News

This entry was posted in Article. Bookmark the permalink.

4 Responses to Suparto Brata, Sastrawan Gaptek Yang Punya Situs Web

  1. udin setiyo utomo says:

    saya dari mahasiswa UNS jurusan sastra daerah bermaksud akan meneliti cerbung Bapak yang berjudul "cintrong traju papat". untuk itu saya mohon bantuan bapak dalam penyelesaian skripsi saya nanti. terima kasih


  2. Suparto Brata says:

    Mas Udin, terima kasih atas perhatiannya. Untuk sementara Mas Udin beli saja buku fotocopyan dari Panjebar Semangat, Cintrong Traju Papat, harganya rp 40.000,- ongkos kirim Rp 10.000,- nanti dapat buku fotocopyan Cintrong dengan hasil dari lomba kritik (esei) yang diselenggarakan oleh Panjebar Semangat).


  3. Atau kalau susah mencari alamat Panjebar semangat, dialamatkan kepada saya pun (pesanan buku itu) juga bisa. Atau Mas Udin pergilah ke rumah saya, tetapi sayang sampai bulan Januari saya tidak di rumah, menunggui rumah anak saya yang naik haji). Alamat Panjebar Semangat (redaksi) Jl. GNI 2 Bubutan 87 Surabaya.
    Begitu semoga berhasil.
    Suparto Brata.


  4. ibnu wibi w says:

    saya baru mulai senang membaca roman panglipur wuyung tahun 2006 saat mendapatkan buku2 sejenis ratusan buah dari seorang teman, namun hanya beberapa yang saya dapat merupakan karanran bapak, kebanyakan any asmara, any, soedharmo kd dll. Saat ini roman panglipur wuyung karya bapak yang saya punyai hanya 2-3, semuanya roman panglipur wuyung sudah saya bikin resensi sederhana (5-10 kalimat). Tapi yang paling lain dari karya bapak adalah desain covernya-saya sangat suka.


  5. Menyimpang dari hal buku, kira2 bapak tahu atau masih ingat atau punya teman yang dulu jadi ilustrator/tukang gambar umbul pak?saya mau bikin resensi sederhana untuk para seniman marginal ini. Jasa mereka sudah banyak namun tidak pernah terpikirkan karena produk masal untuk anak2.
    terima kasih pak. salam kenal

  6. Yanti says:

    Salam kenal Pak,
    Saya sudah lama kenal nama Bapak, karena dari saya kecil sudah dibiasakan baca Jaya Baya dan Panjebar Semangat sama Bapak saya, dan dari kedua kalawarti itu saya sering baca tulisan2 Bapak. (Berkat itu juga selama saya sekolah gak pernah dapat nilai dibawah 90 untuk pelajaran Bahasa Daerah)


  7. Lama-2 saya jadi pengen bisa nulis seperti Bapak, tentu saja pakai bahasa jawa. Masalahnya saya gak punya keberanian untuk mencoba mengirim hasil tulisan saya, baik berupa cerita pendek ataupun geguritan.

    Apa untuk bisa nulis bagus harus kuliah sastra dulu ya pak?

    Maturnuwun Pak..

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE

Hobbies & Activities Zone: Find others who share your passions! Explore new interests.


Get great advice about dogs and cats. Visit the Dog & Cat Answers Center.


Stay on top of your group activity without leaving the page you're on - Get the Yahoo! Toolbar now.

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment