Wawancara Ellen Pearlman dengan perupa besar China, Cai Guo-Qiang
Selengkapnya bisa disimak di http://indonesiaartnews.or.id/
Tak seperti kebanyakan seniman dari generasi Anda di China, karya Anda tidak secara gamblang bermuatan politik. Apakah sejak awal ini merupakan pilihan sadar, ataukah Anda menganggap bahwa perkembangan karya Anda memiliki evolusi alamiahnya sendiri?
Ada beberapa hal yang ingin saya katakan. Pertama, karena latar belakang saya, saya mengerti bahwa seni dapat digunakan untuk mengubah masyarakat dan mengubah pikiran orang. Saya tahu itu, dan saya tidak mau bekerja dengan cara itu. Saya tidak tengah mengkritik atau menawarkan pendapat. Saya tidak mengikutinya. Anda mesti melihat kembali ke metodologi dan praktik seni yang murni. Hal yang kedua adalah bahwa seni tidak berperan mendidik masyarakat untuk mengatakan apa yang benar dan salah, atau untuk memberikan bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa satu pendapat akurat atau tidak. Peran seni adalah membantu orang untuk menjaga jarak, menyediakan jarak bagi orang-orang dalam memandang isu-isu, peristiwa, dan aktivitas. Dengan jarak orang bisa menemukan makna di balik permukaan, alih-alih melihat karya hanya pada nilai permukaannya. Hal ketiga, saya pikir seni itu menyenangkan. Seni harus menyenangkan bagi seniman, partisipan, juga penonton, dan bukannya sebuah beban atau tanggungjawab yang harus ditanggung ketika mereka mengalaminya. Inilah mengapa pameran ini berjudul "I Want To Believe". Ia menawarkan pandangan bahwa karya seni adalah sebuah tumpuan orang untuk berpikir tentang apa hal-hal yang kontroversial dan saling bertentangan di dalam masyarakat kita. Pada saat yang sama pameran ini menawarkan sebuah gerai untuk menikmati pengalaman seni dan lingkungan di dalam pameran. Di dunia seni China saya terkenal karena kalimat, "seni bisa menjadi sebuah tindakan ceroboh". Anda bisa bermain-main dengannya.
Berita seni selalu update di http://indonesiaartnews.or.id/
Selengkapnya bisa disimak di http://indonesiaart
Tak seperti kebanyakan seniman dari generasi Anda di China, karya Anda tidak secara gamblang bermuatan politik. Apakah sejak awal ini merupakan pilihan sadar, ataukah Anda menganggap bahwa perkembangan karya Anda memiliki evolusi alamiahnya sendiri?
Ada beberapa hal yang ingin saya katakan. Pertama, karena latar belakang saya, saya mengerti bahwa seni dapat digunakan untuk mengubah masyarakat dan mengubah pikiran orang. Saya tahu itu, dan saya tidak mau bekerja dengan cara itu. Saya tidak tengah mengkritik atau menawarkan pendapat. Saya tidak mengikutinya. Anda mesti melihat kembali ke metodologi dan praktik seni yang murni. Hal yang kedua adalah bahwa seni tidak berperan mendidik masyarakat untuk mengatakan apa yang benar dan salah, atau untuk memberikan bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa satu pendapat akurat atau tidak. Peran seni adalah membantu orang untuk menjaga jarak, menyediakan jarak bagi orang-orang dalam memandang isu-isu, peristiwa, dan aktivitas. Dengan jarak orang bisa menemukan makna di balik permukaan, alih-alih melihat karya hanya pada nilai permukaannya. Hal ketiga, saya pikir seni itu menyenangkan. Seni harus menyenangkan bagi seniman, partisipan, juga penonton, dan bukannya sebuah beban atau tanggungjawab yang harus ditanggung ketika mereka mengalaminya. Inilah mengapa pameran ini berjudul "I Want To Believe". Ia menawarkan pandangan bahwa karya seni adalah sebuah tumpuan orang untuk berpikir tentang apa hal-hal yang kontroversial dan saling bertentangan di dalam masyarakat kita. Pada saat yang sama pameran ini menawarkan sebuah gerai untuk menikmati pengalaman seni dan lingkungan di dalam pameran. Di dunia seni China saya terkenal karena kalimat, "seni bisa menjadi sebuah tindakan ceroboh". Anda bisa bermain-main dengannya.
Berita seni selalu update di http://indonesiaart
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment