Sunday, April 25, 2010

[ac-i] [HAIBUN]: Musim Bunga

 

Musim Bunga

Bunga berkembang
Daun bersemi
Hijau menghias kota

Ingatan malam hari
Caya bulan membayang

Aaah...terik matahari melayukan bunga dan daun-daunan, hingga tunduk tanpa daya. Hukum alam telah mengajarkan pada kita semua, bahwa hidup manusia dihitung dalam batasan waktu menuju kuburan, sekali pergi tak mungkin kembali lagi.

Mengenang masa
Berbina jasa
Usia melebur duka

Megah merah, berdarah
Hayat dikandung badan

Kuingat pesan akhirmu, Ayah, bahwa kehormatan, kemasyuran dan nama harum bukanlah titik akhir idaman hidupmu, walaupun hidup, mati, hina dan mulia adalah pemberian alam.

Kilatan petir
Di antara mega hitam
Gumpalan awan

Cermin berbalut luka
Kesal berlapis dendam

Waktu menjejak hening, raga terlentang di tempatnya, menyatu dalam gundukan tanah yang menggumpal keras, namun bunga-bunga mungil menghias cantik di atas pusaramu. Ketika roch termenung dihadapan makam tak berpapan nama, perjalanan hidupnyapun tak berteduh.

Menuju pulang
Merambah jalan bebas
Tiada buntu

Menanti akhir hidup
Maut belum menjemput

Perahu laju
Menyisir sungai
Tekadku menggelora

Walau tongkat estafet
Rapuh dimakan waktu


MiRa - Amsterdam, 25 April 2010


Laburnum anagyroides
Golden Chain Tree
Amstel Kade, berlatar belakang Rumah di atas Air dan taman Bunga - April 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65click: http://www.progind.net/  

__._,_.___
Recent Activity:
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment