Puisi Tubuh yang Runtuh berawal dari pengalaman pribadi Rachman Sabur mengidap penyakit stroke. Tubuh yang lumpuh ia rasa pelan-pelan menggerogoti jiwanya, dan pada suatu ketika ia berupaya bangkit melawan ketakberdayaannya itu. Ia pun berlatih menggerakkan, mengolah, membentuk kembali tubuhnya seakan segumpal tanah lempung, bahkan membantingnya bila perlu. Dalam proses itu ia mencoba mewujudkan karakter-karakter dalam khazanah Topeng Cirebon. Ia mengambil karakter Topeng Kelana (sebagai simbol kedigdayaan dan angkara murka) dan Topeng Panji (sosok yang sudah menguasai emosi dan mencapai makrifat), serta mengangkat konflik-konflik antara dua karakter tersebut.
Teater Payung Hitam telah menghasilkan 80 pertunjukan sejak berdiri pada tahun 1982, dan menjelajahi berbagai bentuk pertunjukan dalam mencari dan menemukan bentuk ekspresi artistiknya sendiri. Grup teater ini pernah tampil antara lain di Art Summit 2001 di Jakarta, Festival Laokoon 2003 di Hamburg, dan Festival Oerol 2005 di Terschelling, Belanda. Pada bulan Juli 2010, Teater Payung Hitam akan tampil dalam beberapa festival di Serbia, yaitu Festival Patosoffiranje, Infant Festival, dan Belef Festival.
Pementasan teater Puisi Tubuh yang Runtuh oleh Teater payung Hitam dengan sutradara Rachman Sabur ini akan diselenggarakan di Teater Salihara, Jumat-Sabtu, 25-26 Juni 2010, jam 20:00 WIB. Tiket seharga Rp 50.000,- (dan Rp 25.000,- khusus untuk pelajar/mahasiswa) dapat dipesan melalui 021-789-1202, 0817-077-1913, 0857-193-111-50, 0812-8184-5500, 021-9974-5934, dita@salihara.org , atau secara on-line melalui www.salihara.org .
Bagi para penonton Teater Payung Hitam yang ingin menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2010, Komunitas Salihara menyediakan fasilitas menonton di Serambi Salihara pada tanggal 25-26 Juni 2010 tepat setelah pementasan usai.
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai program Komunitas Salihara lainnya, maupun permintaan peta lokasi Komunitas Salihara, silakan hubungi melan@salihara.org atau dita@salihara.org .
Sampai bertemu di Komunitas Salihara!
Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 021-789-1202.
(Parkir terbatas, kami melayani pemesanan taksi di tempat.)
Teater Payung Hitam telah menghasilkan 80 pertunjukan sejak berdiri pada tahun 1982, dan menjelajahi berbagai bentuk pertunjukan dalam mencari dan menemukan bentuk ekspresi artistiknya sendiri. Grup teater ini pernah tampil antara lain di Art Summit 2001 di Jakarta, Festival Laokoon 2003 di Hamburg, dan Festival Oerol 2005 di Terschelling, Belanda. Pada bulan Juli 2010, Teater Payung Hitam akan tampil dalam beberapa festival di Serbia, yaitu Festival Patosoffiranje, Infant Festival, dan Belef Festival.
Pementasan teater Puisi Tubuh yang Runtuh oleh Teater payung Hitam dengan sutradara Rachman Sabur ini akan diselenggarakan di Teater Salihara, Jumat-Sabtu, 25-26 Juni 2010, jam 20:00 WIB. Tiket seharga Rp 50.000,- (dan Rp 25.000,- khusus untuk pelajar/mahasiswa) dapat dipesan melalui 021-789-1202, 0817-077-1913, 0857-193-111-
Untuk keterangan lebih lanjut mengenai program Komunitas Salihara lainnya, maupun permintaan peta lokasi Komunitas Salihara, silakan hubungi melan@salihara.
Sampai bertemu di Komunitas Salihara!
Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 021-789-1202.
(Parkir terbatas, kami melayani pemesanan taksi di tempat.)
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment