Konsep musik ini bermula dari anggapan sebagian orang tentang angka 999 sebagai hari kebangkitan kesadaran dan keikhlasan yang bisa menerima kondisi diri apa adanya. Pada hari itu para ascended masters, para malaikat dan mahluk cahaya akan membimbing mereka yang merasa telah siap untuk menerima peningkatan kesadaran spiritual. Beberapa sumber bunyi komposisi musik diDDI AGePhe diambil dari air, api, tanah, angin, serta khazanah vokal dari Tibet, Mongolia, Arab, Jawa, juga berbagai instrumen dan software synthesizer.
Konser ini akan diperkuat oleh Bintang Indrianto (bas, perkusi), Yuyun (vokal, penari), Epi Martison (perkusi dan instrumen tiup kayu), Nanang Hape (dalang, vokal, gender, rebab, sitar, suling), serta Ammir Aghepe (perkusi, vokal). diDDI AGePhe sendiri akan membawakan instrumen synthesizer, bansi, serunai, dan gendang Bali.
diDDI AGePhe telah mengerjakan musik untuk sinetron, film, dan pentas tari. Ia belajar komposisi di Institut Kesenian Jakarta. Ia menyebut musiknya sebagai ethno-techno, yang sarat ramuan suara elektronik dan suara etnik tradisi. Ia juga membuat musik-musik dari kumpulan dzikir, mantra atau pun doa dari berbagai komunitas keagamaan.
Konser bertajuk Awakening ini akan diselenggarakan di Teater Salihara pada hari Rabu, 09 September 2009 pukul 20:00 WIB. Tiket seharga Rp 50.000,- (dan Rp 25.000,- khusus untuk pelajar/mahasiswa) dapat diperoleh langsung di Komunitas Salihara, melalui Carla di 0817-077-1913, 021-9619-2632, atau secara on-line melalui www.salihara.org.
Sampai bertemu di Komunitas Salihara!
Komunitas Salihara; Jl. Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520. Tel: 021-789-1202.
(Apabila membutuhkan peta lokasi Komunitas Salihara, silakan hubungi Melan di melan.salihara@gmail.com)
No comments:
Post a Comment