Thursday, December 24, 2009

[ac-i] Re: [GELORA45] SV: Fw: Breidel buku lagi (5 buku)

 



KEJAKSAAN AGUNG LARANG BUKU ANTI KOMUNISNYA-NYA JOHN ROOSA
 
Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bila Kejaksaan Agung (Kejagung) bermaksud melarang buku John Roosa "dalih pembunuhan massal", maka tindakan itu adalah tindakan Kejagung yang bodoh karena apa yang mereka larang itu adalah sebuab buku yang anti Komunis yang cuma berlapis tipis anti Orba tapi yang  sangat menguntungkan Orba.
 
Kita masih ingat ketika Orba suhato melarang buku-buku Pramoedya Ananta Toer dengan alasan penyebaran ajaran Komunisme tapi yang dibuktikan oleh Joesoef Isak sebagai kebodohan Kejagung yang tidak berdasar sama sekali. Joesoef Isak membuktikan kebenaran tuduhannya hingga saat ini. Kejagung memang buta politik, buta sastra atau dengan kata lain, mereka adalah bodoh, tidak pandai membaca sastra, tidak pandai membaca tulisan politik.
 
Lalu kita masih ingat skandal Kejagung ini ketika mereka mendenda dan memenjarakan seorang jurnalis Bersihar Lubis karena dalam satu tulisannya dia mengutip kata-kata Joesoef Isak yang mengatakan tindakan Kejagung yang bodoh ketika memeriksa dirinya  sehubungan dengan para interegatornya tidak pernah membaca buku-buku Pram tapi berani memutuskan bahwa Pram telah menyebarkan paham Marxisme dan Komunisme. Kali itu Kejagung adalah buta jurnalistik, buta code etik Jusnalistik dan secara ngawur dan goblok memperkosa seorang jurnalis yang sesungguhnya tidak melakukan pelanggaran hukum. 
 
Sekarang kebodohan Kejagung itu rupanya terus diwarisi dari generasi ke generasi. Sebuah buku yang subtiel anti Komunis, bahkan sesunguhnya cukup kasar dalam memfitnah pimpinan PKI yang dituduh terlibat aktif dan mendalam pada peristiwa G30S. Dan buku itu adalah buku John Roosa yang berjudul "dalih pembunuhan massaal"yang ahir-ahirnya dibredel Kejagung. Sungguh sebuah ketololan dramatis!. Buku John Roosa ini sesunguhnya sangat menguntunng pihak Orba suharto, pihak pengikut suharto, pihak penerus Orba sekarang ini, karena buku itu menyebarkan racun dan membenarkan fitnah suharto terhadap PKI dan pimpinannya, bertujuan menyebarkan racun perpecahan dikalangan intern PKI yang masih tersisa, merugikan gerakan revolusioner rakyat Indonesia, mengadu domba kekuatan-kekuatan revolusioner yang sekarang maupun yang akan datang dengan cara yang  sangat licik dan terselubung.
 
Siapakah John Roosa?. Dia memang seorang intelektuil, seorang professor dan sekarang ini juga seorang penulis sejarah. Tapi apa yang dia tulis dalam bukunya, tidak lebih dari cerita-cerita dengar-dengar, omongan dari mulut kemulut dari  bekas tokoh-tokoh maupun para kroco PKI frustrasi dan kolaborasi yang masih berserakan di Indonesia sebagai virus-virus yang telah dilumpuhkan dan  dijadikan vaksin anti anti komunis oleh Orba dan digunakan sebaik-baiknya oleh antara lain John Roosa dengan bukunya yang  sekarang. John Roosa tidak punya sangkut paut dengan ideologi revolusioner, dengan perjuangan rakyat Indonesia, dan dia cumalah seorang intelektuil yang mencari popularitas dengan cara berspekulasi politik dengan menawarkan ideologi anti komunis dengan cara melapisi dagangannya dengan lapis tipis dan hampir transparan sebagai pura-pura anti Orba, anti suharto. Tapi rupanya dia punya kelicinan yang bagai belut itu ditangkap oleh Kejagung secara amat tolol, amat goblok, seperi orang yang melepaskan punai di tangan lalu menangkap harimau anti komunis untuk disekap.
 
Saya sebagai pribadi, berlega hati dengan salah tangkap karena kegoblokan Kejagung ini . Setidaknya, racun anti Komunis, anti PKI-nya John Roosa bisa dibatasi oleh Kejagung sendiri. Saya tidak perlu menulis lebih banyak untuk menelanjangi buku John Roosa yang berbisa ini. Dan orang-orang tidak perlu membuang-buang waktu dan uang untuk mendapatkan buku bom gas yang berlapis  gula John Roosa ini. Biarkan dia lapuk sendirian dalam gudangnya Kejaksaan Agung.
ASAHAN.
 
 
----- Original Message -----
From: S Manap
Sent: Thursday, December 24, 2009 6:24 AM
Subject: [GELORA45] SV: Fw: Breidel buku lagi (5 buku)

 

 
   Munculnya berita tentang larangan peredaran 5 buku oleh Kejaksaan Agung, pantas menarik perhatian kita semua. Pelarangan peredaran buku oleh pihak penguasa di jaman reformasi ini, sepenuhnya menunjukkan kebenaran pendapat umum bahwa penguasa yang sekarang ini tidak lebih baik dari penguasa Orba di jaman Soeharto berkuasa dan pantas dinamakan Orba jilid II.
   Larangan peredaran 5 buku ini sama sekali tidak akan merugikan baik nama penulisnya maupun bagi peredaran buku-buku tersebut. Malahan dengan pelarangan ini, maka baik nama pengarang maupun nama buku-buku tersebut akan semakin populer dalam masyarakat. Untuk itu saya mengucapkan selamat pada para pengarang yang bukunya dilarang beredar oleh Kejaksaan Agung kali ini.
   Saya sudah membaca 3 dari 5 buku yang dinyatakan dilarang oleh Kejaksaan Agung tersebut.
  Karena itu saya akan berusaha mencari dua buku terlarang lainnya yang belum pernah saya baca untuk  dibaca dan mengetahui isinya.
    Tidak ada yang perlu dirisaukan dengan pelarangan peredaran buku yang dilakukan oleh penguasa Orba jilid II ini.
   Kepada para peminat membaca buku  saya mengajak anda sekalian mari kita cari buku yang dinyatakan terlarang tersebut untuk dibaca dan mengetahui kebenaran yang terkandung di dalamnya.
    Selamat hari Natal bagi yang merayakannya  dan Selamat Tahun Baru 2010.
        S.Manap. 

--- Den tors 2009-12-24 skrev May Teo <subang@singnet.com.sg>:

Från: May Teo <subang@singnet.com.sg>
Ämne: Fw: Breidel buku lagi (5 buku)
Till: "Marcopolo" <comoprima@seznam.cz>, "S Manap" <ranau12@yahoo.se>, "CHALIK HAMID" <chalik.hamid@yahoo.co.id>, "CHAN C T" <SADAR@netvigator.com>
Datum: torsdag 24 december 2009 05.10


 
----- Original Message -----
From: "putu oka sukanta" <poskanta@indosat.net.id>
To: "rhoma rhoma" <rhoma_baq@yahoo.com>; "Keith Foulcher" <Foulcher@bigpond.net.au>; <arinda@t-online.de>; "May Teo" <subang@singnet.com.sg>; "Komang Ariani" <komangariani@yahoo.com>; "sunaryono basuki" <salmaks@yahoo.com>; "ni made purnamasari" <purnamarisa@gmail.com>; "Gung Ayu" <raimata@indo.net.id>; "T.Iskandar Ali" <tiskandarali@yahoo.com>; <maalaida@yahoo.co.uk>; "tambora" <tambora@club-internet.fr>
Cc: "ati gustiati" <hatiku_rumahku@yahoo.com>; <metta@indo.net.id>; "Galuh Wandita" <GWandita@ictj.org>; "Ayu Wahyuningroem" <AWahyuningroem@ictj.org>; "wayan artika" <batungsel@yahoo..com>; "Aryantha Soethama" <asbali@indosat.net.id>; "ngurah suryawan" <ngurahsuryawan@gmail.com>; "dendi riswandi" <dendiriswandi07@yahoo.com>; <dedehepi@yahoo..com>; <igpwiranegara@yahoo.com>
Sent: Wednesday, December 23, 2009 9:43 PM
Subject: Fw: [wahana-news] Breidel buku lagi (5 buku)

> TERNYATA ROH ORDEBARU MASIH MENGHIDUPKAN JANTUNG KEJAKSAAN DAN PENGUASA
> LAINNYA.
>
> Kita menundukkan kepala, karena berduka.
> tapi kaki tak berhenti melangkah.
> salam
> pos


>> Ilustrasi (dok detikcom)
>>
>> Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) melarang peredaran 5 buah buku.
>> Buku-buku tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum, bertentangan
>> dengan UU 1945 dan Pancasila.
>>
>> "Jamintel melakukan penelitian terhadap buku-buku yang telah dilakukan
>> clearing house tertanggal 3 Desember 2009 sejumlah 5 buku," kata mantan
>> Jamintel Iskamto.
>>
>> Hal itu disampaikan dia dalam jumpe pers Laporan Kinerja Kejagung
>> Tahun 2009 di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Rabu
>> (23/12/2009).
>>
>> Kelima buku itu adalah: (1) Dalih Pembunuhan Massa Gerakan 30 September
>> dan Kudeta Soeharto karangan John Rosa, (2) Suara Gereja bagi Umat
>> Tertindas Penderitaan Tetesan Darah dan Cucuran Air Mata Umat Tuhan di
>> Papua Barat Harus Diakhiri karangan Cocratez Sofyan Yoman, (3) Lekra Tak
>> Membakar Buku: Suara Senyap Lembar Kebudayaan Harian Rakjat 1950-1965
>> karya duet Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M Dahlan, (4) Enam Jalan
>> Menuju Tuhan karangan  Darmawan dan ( 5 ) Mengungkap Misteri Keberagaman
>> Agama karangan Syahrudin Ahmad.
>>
>> Kapuspenkum Kejagung Didiek Darmanto mengatakan, clearing house adalah
>> meriksa substansi buku. Kejagung tidak turut memeriksa pengarang buku-
>> buku tersebut.
>>
>> "Hanya memeriksa substansi bukunya, tidak pada orangnya," ujar Didiek
>> pada kesempatan yang sama.

>>
>>
>>
>
>


Ta semester! - sök efter resor hos Kelkoo.
Jämför pris på flygbiljetter och hotellrum: http://www.kelkoo.se/c-169901-resor-biljetter.html

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment