Tuesday, December 22, 2009

Re: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan

 

jangan sampai ada dusta diantara kita
tidak bisa kah kita saling berpelukan sebagai manusia yang beradad
tidak bisakah kita berbaik sangka,
klo emang ada salah mari kita perbaiki bersama sama
bukan bapak dan ibu kita dulu pernah berkata
tak ada gading yang tak retak




From: mediacare <mediacare@cbn.net.id>
To: artculture-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 21, 2009 4:05:33 AM
Subject: Re: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan

 

Iya saya setuju saja dibikin film bernuansa sejarah Majapahit. Tapi kenapa yang diangkat kok Perang Bubat?
 
Dan yang paling saya tidak setuju adalah kalau film ini dibiayai oleh Pemda. Ngurusin ekonomi masyarakatnya saja kurang becus kok malah duitnya buat bikin film.
 
Kalau mau, Pemda sekadar berperan yang menggerakkan swasta bikin film.
 
salam,
 
radityo
 
 
 
Facebook:
Radityo Djadjoeri
----- Original Message -----
From: Wajah
Sent: Saturday, December 19, 2009 5:58 AM
Subject: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan

 

Tentu saja soal lokasi pembuatannya boleh dimana saja Pak,aku pernah jadi manajer bidang sinetron di TPI selama 12 tahun,jadi soal itu sangat paham.

Film Cut Nyak Dien yang settingnya di Aceh dan Film Nagabonar yang settingnya di Sumatra juga dibikin di Sukabumi.Gak papa,hasilnya bagus dan terkesan settingnya persis!

Tapi soal riset ilmiah tentu perlu, JADI BUKAN NYINYIR!!!
Ini film sejarah,meskipun sejarah juga bisa jadi ditulis oleh berbagai versi.
Tolong jangan terlalu Pede mempertunjukkan KEBODOHAN ( tolong dibaca : kurang ilmu )!!!

VDAD

--- In artculture-indonesi a@yahoogroups. com, hakimsorimudapohan@ ... wrote:
>
> Kalau baru mau mulai saja sudah banyak pemikiran yang tendensinya amat perfeksionis, saya khawatir upaya ini dianggap penyelesaian sutu skripsi atau disertasi. Kalau Pemprov Jabar dan Jatim telah siap, mulai sja. Esok lusa ada yang sangat keberatan dengan berbagai variabel pada FILM BUBAT tadi, silahkan produksi lagi film bubat menurut versi lain. Jangan harap nanti para pihak yang urun pikiran akan sepakat bulst akan semua hal. Kalau perlu lokasi syutingnya bisa juga di studio. Jadi tidak usah 'terlalu nyinyir' dimana persis lokasi kejadiannya. Maaf bagi yang kurang berkenan.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... !
>
> -----Original Message-----
> From: "Wajah" <wajahbercahaya@ ...>
> Date: Tue, 15 Dec 2009 10:18:58
> To: <artculture-indonesi a@yahoogroups. com>
> Subject: [ac-i] Re: Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan
>
> Sebaiknya diseminarkan dulu,dan undanglah pakar2 Majapahit.
> Apalagi soal BUBAT tempatnya perlu diriset,karena bisa terjadi di Babat,Lamongan. ( konon tempatnya di lembah Gunung Pegat Babat ).Nama Gunung Pegat juga mengacu Perang Bubat yang mengakibatkan Pegatan/Cerai.
>
> Viddy AD Daery-Bandar Sri Begawan-Brunei
>
> --- In artculture-indonesi a@yahoogroups. com, "mediacare" <mediacare@> wrote:
> >
> > Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan
> >
> > Kapanlagi.com - Sabtu, 12 Desember
> > a.. Kirim
> > b.. Kirim via YM
> > c.. Cetak
> > Pembuatan 'PERANG BUBAT' Mulai Dipermasalahkan
> > Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Barat mempertanyakan dan meminta pengkajian ulang rencana pembuatan film kolosal PERANG BUBAT yang akan diproduksi bersama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.
> >
> > Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat dengan agenda pembacaan pandangan fraksi terkait RAPBD Jabar 2010 di Bandung, Jumat (11/12).
> >
> > "Bukan berarti menghalangi rencana pembuatan film daerah yang diproduksi bersama Jatim itu, namun perlu ada pengkajian ulang terlebih dahulu dari semua sisi," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Agus Weliansyah.
> >
> > Untuk pembuatan film PERANG BUBAT yang rencananya menjadi upaya untuk rekonsiliasi sejarah Jawa Barat dan Jawa Timur itu akan dibiayai oleh APBD kedua provinsi itu. Pemprov Jabar sendiri mengajukan anggaran sebesar Rp6 miliar pada APBD 2010 untuk pembiayaan produksi film itu.
> >
> > "Rencana itu positif, namun kami minta ada pengkajian ulang baik dari sisi efisiensi dan juga sisi sejarah dan budaya kedua daerah itu. Jangan sampai film tersebut kemudian menjadi permasalahan di kemudian hari," kata Agus.
> >
> > PERANG BUBAT sendiri menurut sebuah versi merupakan fakta sejarah yang pernah terjadi di daerah Bubat (Babad, Lamongan). Kejadian bermula saat raja Majapahit Prabu Hayam Wuruk yang hendak memperistri Dyah Pithaloka Citraresmi, putri Raja Sunda Prabu Maharaja Linggabuana, sebagai permaisuri.
> >
> > Namun Patih Gajahmada mempunyai maksud bahwa Dyah Pithaloka sebagai upeti raja Sunda, sebagai bentuk kepatuhan pada Majapahit. Gajahmada bersama pasukannya kemudian menghadang rombongan pengantin di Bubat, dan membantai rombongan tersebut karena menolak penaklukan tersebut. Bahkan Dyah Pithaloka pun memilih bunuh diri karena melihat keluarganya dibantai.
> >
> > Sementara itu Wagub Jawa Barat, H Dede Yusuf yang juga penggagas produksi film PERANG BUBAT menyambut masukan dari fraksi PDIP itu.
> >
> > "Pendapat itu hanya dari satu fraksi, bukan suara seluruh fraksi di DPRD. Yang jelas Pemprov Jatim juga sudah memasukkan pada APBD 2010," kata Dede Yusuf.
> >
> > Menurut Dede, rencana pembuatan film PERANG BUBAT itu sudah dilakukan secara matang dan dibicarakan dengan pihak Pemprov Jatim yang diwakili oleh Wagub H Syaifullah Yusuf. Termasuk juga berkonsultasi dengan ahli sejarah dan tokoh-tokoh masyarakat.
> >
> > Wagub Jabar dan Jatim itu beberapa kali bertemu untuk membahas rencana pembuatan film yang disebut-sebut akan menjadi salah satu upaya rekonsiliasi sejarah kedua wilayah itu. Film ini rencananya akan mengupas sisi lain dari konflik Kerajaan Sunda dengan Majapahit di masa lalu yang dikemas menjadi sebuah misi rekonsiliasi bagi kedua wilayah itu. (ant/dar)
> >
> >
> > Facebook:
> > Radityo Djadjoeri
> >
>


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment