Selasar Sunaryo Art Space dengan hormat mengundang Anda untuk hadir pada acara pertunjukan teater persembahan Seni Teku
KINTIR
Anak-anak mengalir di Sungai
Selasa, 15 Juni 2010, pukul 19.30 WIB
lapangan parkir luar (ex-fabrik)
Selasar Sunaryo Art Space
dilanjutkan dengan diskusi setelah pertunjukan
pembicara: Benny Johanes
penonton disarankan untuk membawa payung atau jas hujan
Pemanggungan lakon ini digelar di ruang terbuka (outdoor) yang tidak dirancang khusus untuk pertunjukan, dengan konsep pengakraban terhadap ruang. Elemen-elemen fisik dari ruang terbuka, baik yang natural maupun arsitektural diperlakukan sedemikian rupa sehingga lakon menemukan aktualisasinya di ruang fisik yang selalu berbeda sekalipun. Pengakraban terhadap ruang ruang ini ditekankan pada laku panggung dengan penambahan unsur tata panggung yang minimalis serta penonton yang dibebaskan memilih sudut pirsanya. Idiom pemanggungan dibangun dengan jalinan-jalinan hasil jelajah artistik dari idiom pemanggungan pertunjukan tradisi, realisme serta kontemporer, seperti gaya akting realis, tari tradisi, tembang, mantra atau doa Jawa, mbarang, musik elektrik, serta spektakel pertunjukan tradisi.
Dari segi teks lakon, Kintir (anak-anak mengalir di sungai) dibangun dari perbenturan dua teks berbeda. Teks pertama bersumber dari Mahabharata, pada bagian kelahiran Dewabrata atau Bhisma. Dalam ini teks ini diceritakan Dewi Gangga yang turun ke bumi dengan tugas melahirkan delapan wasu yang dikutuk-pastu menjadi manusia. Tujuh anak yang lahir dari rahimnya dihanyutkan ke sungai, kecuali anak terakhir, yaitu Dewabrata yang kelak dikenal sebagai Mahasenapati Bhisma. Teks keduan merupakan teks rekaan yang bercerita tentang seorang ibu tanpa suami yang melahirkan delapan anak. anak-anak itu lahir dari hubungannya dengan kekasih, lelaki yang memperkosanya serta lelaki yang membayarnya. Ketujuh anaknya hilang tanpa diketahui sebabnya. Mungkin anak-anak itu hanyut di sungai atau tersesat dijalanan. Benturan kedua teks ini melahirkan peristiwa teatrikal yang tumpang tindih, dengan keberagaman emosi dramatik.
Penulis Teks & Sutradara: Ibed Surgana Yuga, Dramaturg: Nanang Arizona, Pelaku: Andika Ananda, Mochalmad Jibna, Riski P Sari, Tita Dian Wulansari, Suhunan Hamzah, Penata Bunyi: Gideon Sidhi Manunggal, Penata Panggung: Miftakul Efendi, Penata Cahaya: Agus Salim Bureg, Manajer Latihan & Panggung: Wahyu Kustiningsih, Dokumentasi: Ary Gunawan, Herlambang Titis Yudistira, Pimpinan Produksi: Dina Triastuti.
Selasar Sunaryo Art Space
Jln. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung - 40198
West Java - INDONESIA
Ph: +62 22 2507939
Fax: +62 22 2516508
E-mail: selasar@bdg.centrin.net.id
Website: www.selasarsunaryo.com
Open daily 10 am - 17 pm (Closed on Monday and Public Holiday)
Jln. Bukit Pakar Timur No. 100
Bandung - 40198
West Java - INDONESIA
Ph: +62 22 2507939
Fax: +62 22 2516508
E-mail: selasar@bdg.
Website: www.selasarsunaryo.
Open daily 10 am - 17 pm (Closed on Monday and Public Holiday)
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment