Sunday, January 10, 2010

[ac-i] Catatan dari Biennale Jogja X 2009

 

Biennale Jogja X 2009 ditutup pada hari Minggu, 10 Januari 2010. Selama sebulan penuh (mulai dari 10 Desember 2009), perhelatan seni dua tahunan tersebut telah menghadirkan berbagai karya seni dari para seniman. Sering ditenggarai sebagai barometer kesenirupaan di Indonesia, khususnya Yogyakarta, Biennale Jogja kali ini pun tidak luput dari catatan-catatan yang layak ditelaah dan didiskusikan lebih jauh, sebagai pertimbangan bagi penyelenggaraan biennale selanjutnya. Salah satu catatan bisa dibaca dari tulisan Afnan Malay, pemerhati seni rupa di Yogyakarta berikut ini :


Sensasi Jogja Biennale X

 Oleh Afnan Malay


Isu utama yang diangkat Jogja Biennale X adalah Gerakan Arsip Seni Rupa. Maksudnya jelas, biennale kali ini yang telah merentang waktu dua puluh tahun mencoba menarik benang merah perjalanan kesenirupaan Jogja. Karenanya, Wahyudin, kurator terpilih melalui seleksi yang dilakukan pihak penyelenggara, dalam hal ini Taman Budaya Yogyakarta, memberi bingkai kuratorial mengenai gerakan arsip seni rupa yang berlangsung di Jogja.

 

Metode pengarsipan yang dikerjakan Wahyudin memungkinkan Jogja Biennale X merangkum gerakan seni rupa yang pernah tumbuh dan membesarkan para perupa sekaligus memberikan artikulasi pada sejarah seni rupa pada periodenya masing-masing. Lewat tilikan sejarah itu terdapat lima kecenderungan utama: humanisme kerakyatan; humanisme universal; perlawanan terhadap kemapanan estetika; pergolakan antara budaya lokal dan global; dan seni rupa urban...

Baca lebih lanjut di http://indonesiaseni.com/rupa/wacana-dan-kritik-rupa/afnan-malay.html


Salam,

IndonesiaSeni.com


Portal IndonesiaSeni.com : http://indonesiaseni.com
Follow Us on Twitter at http://twitter.com/IndonesiaSeni
Join Our Facebook : http://www.facebook.com/pages/Indonesia-Seni/184230482524


   

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment