Sunday, January 31, 2010

[ac-i] Pementasan Ballet Pantomime "DON JUAN" Gedung Kesenian Jakarta, 4-5 Feb 2010

 

Pantomim & Musik "DON JUAN"

 

SAKSIKAN PEMENTASAN

BALLET PANTOMIME

 

"DON JUAN"
Pantomim berdasarkan musik karya
Christoph Willibald Ritter von Gluck
Sutradara & Libretto: Milan Sládek

Yang diselenggarakan di:


Jakarta:
4-5 Februari 2010
Pukul: 20.00 WIB
Gedung Kesenian Jakarta
Jl. Gedung Kesenian No.1
Jakarta 10710
Tiket Telp. +62 21 3808283/ 3441892
Umum: Rp. 75.000 & Rp. 50.000, pelajar & mahasiswa: Rp. 20.000

Bandung:
9-10 Februari 2010
Taman Budaya Jawa Barat
Jl. Bukit Dago Selatan 53A
Bandung 40135
Tlp/Fax. (022) 2504912
Tanda masuk (tidak dipungut biaya): +62 22 4236440



Pendukung
Sutradara & Libretto: Milan Sládek
Asisten Sutradara: Yayu AW Unru
Penata Artistik: Jan Kocman
Penata Musik: Budi Utama Prabowo

Pemain Utama:
Don Juan: Yayu AW Unru
Donna Elvira: Lilies
Komtur: Carolus Daris Gatot Rahmadi
Leporello: Pungkas Banon Gautama

Kerjasama Produksi
Dalam rangka ulang tahun ke-40 Institut Kesenian Jakarta dan penghormatan terhadap tokoh pantomin Indonesia alm.
Sena Utoyo, Goethe-Institut, Institut Kesenian Jakarta – dengan dukungan Gedung Kesenian Jakarta dan Sena Didi Mime menyelenggarakan produksi ini.

MILAN SLADEK
Kisah yang sudah dikenal luas mengenai Don Juan si perayu yang selalu mempermainkan perempuan ini disutradarai oleh Milan Sládek, pria kelahiran Slowakai (23 Februari 1938 di Streženice) yang merupakan seorang master pantomim terbaik masa kini.
Milan Sládek sejak masa mudanya sudah menekuni pantomim. Dengan tubuhnya dia menampilkan seluruh pemikiran, perasaan dan fantasinya, tanpa memerlukan kata-kata. Secara harafiah, pantomim yang berasal dari bahasa Yunani ini mengandung makna „semua ditiru". Arti kata itu diberi nuansa baru oleh Sladek dengan eksperimen dan keterbukaannya terhadap tradisi teater tradisional, dari Commedia dell'arte sampai Kabuki Jepang.

DON JUAN
Milan Sladek bersama dengan 14 orang pemain yang berasal dari mahasiswa dan alumni Institut Kesenian Jakarta serta anggota Sena Didi Mime mentransfer „Don Juan" karya Christoph Willibald Gluck (1714-1787) yang biasanya merupakan tari balet klasik menjadi pantomim.
Karya ini merupakan titik balik dalam genre tari, karena awalnya berasal dari naskah drama.
Don Juan yang terkenal sebagai seorang penggemar perempuan dan selalu mempermainkan semua gadis yang dijumpainya. Tetapi ketika dia pada suatu hari menggoda Donna Elvira, putri sang Komtur, maka diapun menjadi musuh abadi sang ayah. Terjadilah duel antara ayah dan kekasih, yang menyebabkan sang ayah terluka parah. Sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, dia menyumpahi Don Juan dan berjanji akan balas dendam.



CHRISTOPHER WILLIBALD RITTER von GLUCK (1714-1787)
Disamping Mozart dan Händel, komposer Jerman Christoph Willibald Ritter von Gluck (1714-1787) merupakan salah seorang komposer opera yang penting di abad ke-18. Gluck mereformasi opera Seria yang waktu itu sudah dikenal umum, antara lain dengan pemisahan yang jelas antara resitatif dan aria dan di era ini elemen-elemen tersebut mulai terjalin satu sama lain dengan lebih kuat. Dalam komposisi-komposisinya dia mementingkan kejujuran psikologis dari teksnya dan menempatkan musik di bawah alur cerita. Christoph Willibald von Gluck mewariskan sekitar 50 opera, beberapa karya balet dan instrumental.
Karya-karya yang terpenting a.l. „Orfeo ed Euridice", „Alceste", „La rencontre imprévue" dan „Don Juan".

KOSTUM YANG AKAN DIPAKAI PADA SAAT PEMENTASAN "DON JUAN"

Formularende

 

KETERANGAN PENDUKUNG:

 

Don Juan, adalah tokoh fiksi yang terkenal sebagai sebutan laki-laki penggoda. Ia mempunyai hobi berganti-ganti pacar. Sebutan Don Juan biasanya diberikan kepada pria atau laki-laki yang suka menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

 

 

Christoph Willibald Ritter von Gluck (lahir 2 Juli 1714–meninggal 15 November 1787 pada umur 73 tahun) adalah komponis opera pada abad ke-18.

 


__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment