Tuesday, January 12, 2010

[ac-i] UNIVERSITAS PERSAHABATAN RUSIA 50 TAHUN

 

ASAHAN:
 
               UNIVERSITAS RUSIA PERSAHABATAN BANGSA BANGSA (RUDN)
                                                             50 TAHUN
 
Dari seorang teman saya menerima informasi bahwa Universitas Rusia Persahabatan Bangsa-Bangsa (RUDN) yang dulu(ketika didirikan) bernama Universitas Persahabatan Bangsa-Bangsa "LUMUMBA", akan mengadakan peringatan hari berdirinya yang sekarang sudah mencapai umur 50 tahun (1960-2010) atau setengah abad. Saya termasuk angkatan tahun 1961, yaitu setelah satu tahun Universitas itu didirikan dan lulusan tahun 1966. Universitas itu mengundang para bekas mahasiswanya yang katanya sebanyak 500 undangan untuk bekas mahasiswa asing untuk datang ke Moskow bagi merayakan hari lahir Universitas itu dengan acara pertemuan, ekskursi, rapat-rapat, dsb. Saya langsung ingin mendaftar dan minta informasi lebih terperinci mengenai bagaiman cara mendaftar dan mendapat undangan.
Teman saya segra mengirimkan informasi yang lebih terperinci itu dan segra saya baca dan segra pula saya lupakan. Semua bayar sendiri, urus sendiri, termasuk biaya pengangkutan kendaraan, biaya nginap di Hotel yang mereka telah tunjuk sendiri dengan ongkos penginapan sehari semalam paling murah 100 hingga 160 dollar. Kalau saya bandingkan dengan ongkos pergi vakansi ke Sponyol, atau ke Junani selama 8 hari hanya memakan ongkos tidak lebih dari 500 euro di hotel 4 bintang dan semuanya gratis termasuk makan minum dan biaya piknik dan semua diurus oleh Biro Perjalanan Turis termasuk pengurusan visa.  Jadi  sudah pasti lebih murah dan lebih gampang tanpa repot-repot dibandingkan ke Moskow memenuhi undangan RUDN yang paling tidak memakan biaya lebih 2000 euro untuk selama 10 hari.
Saya punya kesan, undangan mahal ini lebih dimaksudkan untuk menarik turis kelas mahal daripada puya sifat reuni atau peringatan jubelium. Menurut teman saya itu, kesepuluh undangan mahasiswa lepasan Universitas Persahabatan yang tinggal dan berasal dari Indonesia semuanya tidak bisa datang karena alasan ketidak mampuan finasiel dan ada juga karena alasan usia yang sudah uzur. Saya belum uzur tapi kemampuan finansiel sayalah yang selalu uzur. Namun bilapun saya kaya atau mampu sekalipun, saya akan memilih pergi ke Mesir lihat Piramid yang pada hari ini saya lihat di toko Biro Perjalanan Turis di tempat saya di Hoofddorp diumumkan: 8 hari vakansi melihat Piramid, Hotel bintang lima, semua makanan gratis atau termasuk dan dengan pesawat udara, cuma dengan  harga 500 euro.
Mengapa Universitas Rusia RUDN ini memasang tarif untuk para bekas lulusan Universitas mereka begitu mahal, begitu banyak urusannya seperti harus menilpon sendiri, mengirimkan copy pasport dsb. Bukankah menilpon saja sudah banyak memakan biaya. Dulu Nikita Kruschov yang punya inisiatif mendirikan Universitas Persahabatan ini memberikan beasiswa gratis pada ribuan mahasiswa asing, semuanya gratis dan mendapat uang saku yang lebih besar dariapada gaji seorang dokter selama hingga 5 sampai 6 tahun sampai tamat dan mendapat ijazah. Sekarang untuk bisa memenuhi undangan mereka untuk reuni dipungut biaya yang begitu banyak tambah banyak urusan. Tentu saja setiap negara berhak untuk cari uang menurut caranya sendiri-sendiri. Jadi baiklah, biarkan mereka yang mampu dan punya kedoyanan untuk menghadiri pesta mahal dan banyak urusan ini. Saya lebih suka ber-angan-angan ke Mesir lihat Piramid dengan biaya seluruhnya 500 euro, di hotel bintang lima selama 8 hari yang cuma tinggal berangkat dari rumah, semua urusan perjalanan diurus oleh Biro Perjalanan MESKIPUN, cuma masih dalam angan-angan saya. Maklum jumlah yang 500 euro itu untuk saya tidaklah sedikit. Kesimpulan: undangan Universitas Persahabatan RUDN untuk saya sama sekali tidak menarik, mahal dan tidak bersahabat dan cepat saya lupakan. Untuk orang lain silahkan saja.
 
ASAHAN AIDIT ( bekas lulusan Universitas Bangsa-Bangsa "LUMUMBA" Moskow).

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment