Atas permintaan beberapa pendengar (dan mereka yang tidak sempat mendengarkan) , dengan ini kami coba transkrip rangkuman dari Talkshow bersama Raynia bersama guest-star Ananda Sukarlan di Delta FM, Jakarta, 29 Desember 2009
99.1 DeltaFM The Bright Side of Jakarta, cómo estás amigos Delta, soy Ananda Sukarlan, estoy con vosotros en Afternoon Bright
Begitu Ananda Sukarlan, pianis dan komposer kelas dunia asal Indonesia mencoba menyapa sahabat Delta dalam bahasa Spanyol. Ananda, atau yang akrab juga dipanggil Andy ini lalu menterjemahkan sapaannya itu, "apa kabar sahabat Delta, saya Ananda Sukarlan sedang bersama Anda di Afternoon Bright".
Kelahiran 10 Juni 1970, Ananda kembali akan menggelar New Year's Concert di awal tahun 2010 ini di Jakarta. Ketika ditanya apa alasannya memilih Jakarta, dengan cepat ia menjawab "Kan ini kota kelahiran saya. Ada keterikatan perasaan". Lebih lanjut Ananda menjelaskan bahwa konser ini sudah rutin ia selenggarakan dan selalu diadakan di setiap hari Minggu pertama di awal tahun. Konser yang akan digelar di awal tahun 2010 ini akan jatuh pada hari Minggu tanggal 3 Januari 2010. Konser ini akan melibatkan 100 musisi. Salah satu karya yang akan dimainkan adalah Libertas, atau dalam bahasa Indonesia berarti kemerdekaan. Libertas sendiri menurut Ananda bukan hanya berarti kemerdekaan tapi juga tentang hak asasi manusia. Karya Libertas ini mengambil beberapa puisi-puisi di antaranya Krawang-Bekasi karya Chairil Anwar, kemudian ada juga karya Walt Whitman, penyair Amerika, Luis Cernuda dari Spanyol, yang semuanya bercerita tentang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan berekspresi.
Ketika ditanya kenapa suka "mengawinkan" antara musik dengan puisi, sambil bergurau Ananda menjawab bahwa sebetulnya dia adalah sastrawan frustrasi. Dari sejak remaja ia memang sudah senang baca puisi. Karena mengaku tidak bisa menulis, akhirnya yang dilakukannya adalah "mengobrak-abrik" karya sastra orang lain. Penyair Indonesia idolanya adalah Sapardi Djoko Damono dan Chairil Anwar. "Tapi penyair nomor satu saya tentunya adalah Shakespeare", sambung Ananda.
Ilham Malayu, seorang penyair yang puisi karyanya juga menjadi bagian dari rangkaian karya Libertas, mempunyai kesan tersendiri untuk Ananda, "Ananda itu adalah satu-satunya musisi yang mengatakan bahwa musik klasik itu adalah musik sastra. Sehingga musik klasik itu tidak menjadi sesuatu yang menyeramkan". Sebaliknya, Ilham Malayu di mata Ananda adalah penyair Indonesia pertama yang puisinya ia buatkan musik. Dan puisi Ilham ini pulalah yang pertama kali memberikan insight tentang bagaimana bahasa Indonesia itu menjadi sebuah puisi.
Tinggal di Spanyol selama 23 tahun terakhir ini, Ananda mengaku makanan Indonesia lebih enak daripada makanan Spanyol. Ananda sangat mengemari makanan Sunda dan Jawa terutama gudeg Jogja dan bahkan selalu pulang ke Spanyol dengan membawa bumbu terasi setiap kali ia ada kesempatan ke Indonesia. Ditanya lebih lanjut tentang apa hadiah terindah yang pernah ia dapat sepanjang hidupnya Ananda menjawab, kebahagiaan itu adalah kehadiran putrinya, Alicia. Terlepas dari kebahagiaan dalam hidup, kebahagiaan lain juga ia dapatkan ketika setiap pergelaran konsernya berakhir. Dengan persiapan yang banyak dan berat maka ketika konser telah selesai dengan sukses dan penonton mendapatkan inspirasi, itu adalah kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan uang. "Karena saya percaya bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu, kita harus memberi", demikian ia menggarisbawahi.
Keinginan Ananda untuk selalu "memberi" juga ia wujudkan ke dalam Yayasan Musik Sastra Indonesia. Yayasan yang ia dirikan bersama Pia Alisjahbana, Dedi Panigoro dan Chendra Panatan ini inspirasinya ia dapat dari sebuah yayasan di Spanyol. Yayasan Musik Sastra Indonesia ini bertujuan ingin agar musik klasik itu bisa diakses oleh semua orang, sampai ke anak-anak miskin. Bahkan di Spanyol yayasan semacam ini mempunyai program untuk narapidana dan anak-anak cacat. Lebih lanjut Ananda menambahkan bahwa, musik klasik itu sudah dibuktikan bisa memberi keseimbangan otak yang akhirnya akan mencerdaskan, terutama kalau diperkenalkan sejak kecil. Sebuah eksperimen di Venezuela bahkan juga membuktikan bahwa musik klasik juga bisa mengurangi tingkat kriminalitas.
Menutup perbincangannya dengan Raynia Atmadja, Ananda mengatakan bahwa melihat gedung-gedung pertunjukkan Eropa di majalah atau koran waktu ia remaja, ternyata itu adalah mimpi untuk seorang Ananda Sukarlan. "Tapi saya sudah buktikan bahwa tidak ada hal yang mustahil dari mimpi saya. Jadi jagalah mimpi kita dan raihlah. Tapi tetap jangan lupakan darimana kita berasal, tetap menginjak tanah" (/kaw)
============================================ Informasi Konser
Tanggal/hari: Minggu, 3 Januari 2010 Tempat: Graha Bhakti Budaya - Taman Ismail Marzuki Show 1: 15.00pm Show 2: 20.00pm
Harga tiket: VIP Rp. 250.000,- Reguler Rp. 100.000,- Balkon Rp. 50.000,-
Reservasi: Chendra 0818-891038 ycep@yahoo.com |
|
|
No comments:
Post a Comment