Sejumlah Penyair Indonesia Masih di Brunei
Bandar Seri Begawan, - Sejumlah penyair asal Indonesia masih belum meninggalkan Brunei Darussalam, setelah mengikuti acara Pertemuan Penyair Nusantara ke-IV di Bandar Seri Begawan, pada tanggal 16 Juli - 19 Juli. "Saya baru bisa pulang 24 Juli, karena jadwal pesawat," kata penyair asal Batam, Tarmizi Rumahitam, di Pusat Belia di Bandar Seri Begawan, Selasa.
Disamping itu, penyair lainnya yang masih belum kembali ke Indonesia yaitu penyair asal Medan, Rahim Qahhar, penyair asal Jawa Timur, Ary Nurdiana (Ponorogo), Hardho Sayoko SPB (Ngawi), Anna Noor (Tangerang), Didik Wahyudi (Bojonegoro), Agus Sigro (Bojonegoro). Mereka, belum pulang hanya karena menunggu jadwal keberangkatan pesawat.
Tarmizi Rumahitam mengaku berangkat ke Brunei dengan uang saku pas-pasan hanya Rp4 juta. Dengan uang itu, tidak mungkin cukup untuk menempuh perjalanan dari Batam ke Brunei dengan pesawat. Karena itu, dia menghemat lewat Johor Malaysia, naik kapal Ferry dari Batam menuju Johor; lalu lewat darat naik bus ke Kuala Lumpur, sebelum akhirnya terbang dengan pesawat dari Kuala Lumpur ke Brunei.
Disamping itu, penyair lainnya yang masih belum kembali ke Indonesia yaitu penyair asal Medan, Rahim Qahhar, penyair asal Jawa Timur, Ary Nurdiana (Ponorogo), Hardho Sayoko SPB (Ngawi), Anna Noor (Tangerang), Didik Wahyudi (Bojonegoro)
Tarmizi Rumahitam mengaku berangkat ke Brunei dengan uang saku pas-pasan hanya Rp4 juta. Dengan uang itu, tidak mungkin cukup untuk menempuh perjalanan dari Batam ke Brunei dengan pesawat. Karena itu, dia menghemat lewat Johor Malaysia, naik kapal Ferry dari Batam menuju Johor; lalu lewat darat naik bus ke Kuala Lumpur, sebelum akhirnya terbang dengan pesawat dari Kuala Lumpur ke Brunei.
Di Kuala Lumpur, Tarmizi harus menginap satu malam di Rumah Gapena bersama para penyair tamu dari Indonesia,yakni Viddy AD Daery, Rahim Qahhar dan Hasan Al-Banna.
Viddy AD Daery karena membeli mendadak di KL Sentral Kuala Lumpur,maka kehabisan tiket sehingga tidak bisa berangkat ke Brunei, dan terus tinggal di Kuala Lumpur untuk menyelesaikan proposal rancangan proyek besar Pertemuan Budayawan Nusantara yang telah dimusyawarahkan bersama Gapena dan para Profesor ternama dari berbagai Universitas Besar Malaysia, antara lain UiTM dan UKM,sedangkan tiga penyair lainnya,yakni Tarmizi Rumahitam,Rahim Qahhar dan Hasan Al-Banna berangkat besok paginya, karena sudah memesan tiket sejak lama.
Dari tempatnya di Batam, Tarmizi Rumahitam yang berangkat sendirian membawa sejumlah cindera mata, mulai gantungan kunci, pulpen, juga video acara baca puisi yang dia lakukan termasuk buku-buku sastra."Saya berhasil menjual berbagai barang yang saya jual dan mendapatkan uang sekitar Rp1,8 juta," katanya menjelaskan.
Sementara itu, rombongan penyair asal Indonesia yang jumlahnya berkisar 130 penyair, sejak acara rampung pada tanggal 19 Juli, sebagian besar langsung kembali ke tanah air. Tak terkecuali Kepala Bidang Informasi dan Publikasi Kementerian Pendidikan Nasional, Dad Murniah dan Koordinator Penyair Indonesia, Achmadun Yosi Herfanda.
Sementara itu, dengan dipandu salah satu panitia PPN ke-IV Brunei, yaitu penyair wanita Brunei,Soshonjan Khan, rombongan penyair asal Jatim, antara lain Ary Nurdiana (Ponorogo) yang masih menunggu jadwal kepulangannya, menyempatkan pergi ke sejumlah obyek wisata. Sejumlah obyek wisata yang dikunjungi yakni pantai Jerudong yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Bandar Seri Begawan.
Mereka, juga menyempatkan meninjau lokasi hutan Shahbandar yang masuk kawasan wisata Jerudong, juga Amphy Teater Jerudong yang pernah menjadi lokasi Michael Jackson dan bintang Hollywod lainnya, termasuk Rhoma Irama pentas.
"Sebenarnya kami mengusulkan kepada panitia PPN IV, agar wisata hutan Shahbandar menjadi tempat para penyair berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan lainnya," kata Soshonjan Khan.
Namun, menurut dia, dengan berbagai pertimbangan, berbagai kegiatan yang digelar panitia PPN ke-IV, dilaksanakan di lokasi yang tertutup seperti di Radio Televisien Brunei (RTB) dan lokasi lainnya. Dalam acara di RTB, untuk penampilan penyair Indonesia di awali oleh penyair Anna Noor yang membacakan karyanya dengan judul "Terbangun Dari Tidur Panjang" dan ditutup penyair asal Ponorogo, Ari Nurdiana yang membacakan puisinya dengan judul, "Kepada Siapa Aku Bicara."
Dari tempatnya di Batam, Tarmizi Rumahitam yang berangkat sendirian membawa sejumlah cindera mata, mulai gantungan kunci, pulpen, juga video acara baca puisi yang dia lakukan termasuk buku-buku sastra."Saya berhasil menjual berbagai barang yang saya jual dan mendapatkan uang sekitar Rp1,8 juta," katanya menjelaskan.
Sementara itu, rombongan penyair asal Indonesia yang jumlahnya berkisar 130 penyair, sejak acara rampung pada tanggal 19 Juli, sebagian besar langsung kembali ke tanah air. Tak terkecuali Kepala Bidang Informasi dan Publikasi Kementerian Pendidikan Nasional, Dad Murniah dan Koordinator Penyair Indonesia, Achmadun Yosi Herfanda.
Sementara itu, dengan dipandu salah satu panitia PPN ke-IV Brunei, yaitu penyair wanita Brunei,Soshonjan Khan, rombongan penyair asal Jatim, antara lain Ary Nurdiana (Ponorogo) yang masih menunggu jadwal kepulangannya, menyempatkan pergi ke sejumlah obyek wisata. Sejumlah obyek wisata yang dikunjungi yakni pantai Jerudong yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari Bandar Seri Begawan.
Mereka, juga menyempatkan meninjau lokasi hutan Shahbandar yang masuk kawasan wisata Jerudong, juga Amphy Teater Jerudong yang pernah menjadi lokasi Michael Jackson dan bintang Hollywod lainnya, termasuk Rhoma Irama pentas.
"Sebenarnya kami mengusulkan kepada panitia PPN IV, agar wisata hutan Shahbandar menjadi tempat para penyair berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan lainnya," kata Soshonjan Khan.
Namun, menurut dia, dengan berbagai pertimbangan, berbagai kegiatan yang digelar panitia PPN ke-IV, dilaksanakan di lokasi yang tertutup seperti di Radio Televisien Brunei (RTB) dan lokasi lainnya. Dalam acara di RTB, untuk penampilan penyair Indonesia di awali oleh penyair Anna Noor yang membacakan karyanya dengan judul "Terbangun Dari Tidur Panjang" dan ditutup penyair asal Ponorogo, Ari Nurdiana yang membacakan puisinya dengan judul, "Kepada Siapa Aku Bicara."
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment