Sistem patriarki di Negara kita menjadikan seks sebagai alat kontrol. Pemimpin agama dan penentu kebijakan yang umumnya laki-laki, begitu getol menyekap seksualitas dengan definisi yang baku dan menjadikannya "momok", sehingga mereka tidak mengijinkan masyarakat memandang seks sebagai kenikmatan (terutama bagi perempuan). Tapi, pelacuran untuk pejabat kelas tinggi marak tapi rapi tersembunyi, poligami bagi lelaki (poligini) dapat diterima. Lalu, jangan tersentak bila pejabat tinggi atau pemuka agama yang gemar mendengungkan moralitas tiba-tiba kedapatan mempunyai gundik di bawah umur atau simpanan waria. Jurnal Gandrung tidak mengharamkan kenikmatan seks. Bisa dipesan di: sardjono.sigit@ Soe Tjen Marching. |
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment