Sunday, October 25, 2009

[ac-i] dari www.Kompas.com

 

Ibu dan Anak Penyiksa PRT Diadili di Singapura
Loke Phooi Ling (38) dan Teng Chen Lian (67) diadili karena menyiksa PRT asal Indonesia.
Sabtu, 28 Maret 2009 | 07:26 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com — Penyiksaan kembali dialami oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Susilawati Kusnata, pembantu rumah tangga asal Indonesia, disiksa oleh majikan wanita dan anak perempuannya. Akibatnya, Loke Phooi Ling (38) dan Teng Chen Lian (67) diadili atas dakwaan penganiayaan yang menyebabkan luka-luka pada Susilawati.

Di persidangan, Loke mengaku menjambak rambut WNI tersebut dan membenturkan kepalanya ke dinding. Wanita asal Malaysia itu juga pernah meninju mata kiri Susilawati, menginjak kakinya, dan menggunakan alat-alat rumah tangga untuk memukul wanita Indonesia berumur 23 tahun itu.

Seperti dilansir media Singapura, Straits Times, Jumat (27/3), kasus itu terungkap setelah Susilawati berhasil kabur dari rumah majikannya, setelah memanjat jendela dapur, pada 5 Juli 2007. Ia kemudian membuat tangga dengan kain dari lantai lima flat tersebut ke arah tangga. Setelah itu, ia pergi ke sebuah masjid. Beberapa orang kemudian membawanya ke KBRI.

Penyiksaan itu terjadi di flat mereka di Pasir Ris, Singapura, antara Maret dan Juli 2007. Teng kepada hakim mengaku bersalah telah menampar pipi korban dan memukul kepalanya. Wanita asal Malaysia itu juga mengaku pernah mendorong tubuh TKI tersebut hingga terjatuh.

Di pengadilan terungkap bahwa dari akhir Maret hingga 4 Juli 2007, korban berulang kali mengalami penyiksaan fisik oleh Loke, Teng, dan anggota keluarga lainnya. Penyiksaan juga dilakukan suami Loke, Stanley Kuah Kian Chong (38), seorang eksekutif bank Malaysia di negara itu.

Korban tidak mendapatkan tidur dan makanan yang cukup. Bahkan, berat badan Susilawati sampai menyusut 13 kilogram selama 4 bulan, sejak ia bekerja pada keluarga tersebut. Hakim Singapura menegaskan, majikan TKI itu bersalah dan menolak jaminan agar mereka dibebaskan. Hakim yang menyidangkan kasus ini mengatakan, mereka akan ditahan di penjara distrik Jill Tan. (YAN)

Sent from Indosat BlackBerry powered by  


http://m.kompas.com di mana saja melalui ponsel, Blackberry, iPhone, atau Windows Mobile Phone Anda
A A A
Ada 19 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda
erik @ Sabtu, 18 April 2009 | 23:04 WIB
kayak ny ada unsur dendam nieh
Helen @ Minggu, 29 Maret 2009 | 06:25 WIB
BIsa dilihat sekarang apa bedanya tkw kerja diluar dan didalam negri. WNI etnis Tionghoa selalu kejam dgn pembantu rumah tangga, nyatanya diluar negri majikan Tionghoa melakukan kekejaman terhadap tkw karena tdk bisa berkomunikasi baik antara keduanya.TKW kurang smart dan tdk berbahasa Inggris sedikitpun atau mengerti tata cara bekerja.
wati @ Sabtu, 28 Maret 2009 | 21:55 WIB
Ini tanggung jawab agent juga yg mengirim tki tanpa ad a kemampuan kerja dan mahalnya agent yg harus dibayar sehingga membuat para majikan marah dan dirugikan dan kebodohan majikan yg tidak dipikir panjang lebih baik kehilangan uang agent dari pada harus menyiksa tki yg akhirnya harus berakhir dipenjara. sebelum dikirim harus diberi kemampuan kerja dan harus punya mental rajin kerja.
sarep @ Sabtu, 28 Maret 2009 | 18:45 WIB
bagus saya salut pada perkembangan perundang undangan tentang ham..khususnya pada tenaga kerja asing yang banyak kejadianya tentang penganiayaan majikan trhd pembatu rumah tangga.....di sigapura ....(asla kalian bekerja dengan benar sesuai kerjaan kalian) jangan takut untuk melawan/melapor pada pihak yang bersangkutan bila mendapat kekerasan terutama pada prilaku fisik...


Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
New web site?

Drive traffic now.

Get your business

on Yahoo! search.

Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Mental Health Zone

Learn about issues

Find support

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment