Ibu dan Anak Penyiksa PRT Diadili di Singapura Sabtu, 28 Maret 2009 | 07:26 WIB SINGAPURA, KOMPAS.com — Penyiksaan kembali dialami oleh tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Susilawati Kusnata, pembantu rumah tangga asal Indonesia, disiksa oleh majikan wanita dan anak perempuannya. Akibatnya, Loke Phooi Ling (38) dan Teng Chen Lian (67) diadili atas dakwaan penganiayaan yang menyebabkan luka-luka pada Susilawati. Ada 19 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda erik @ Sabtu, 18 April 2009 | 23:04 WIB kayak ny ada unsur dendam nieh Helen @ Minggu, 29 Maret 2009 | 06:25 WIB BIsa dilihat sekarang apa bedanya tkw kerja diluar dan didalam negri. WNI etnis Tionghoa selalu kejam dgn pembantu rumah tangga, nyatanya diluar negri majikan Tionghoa melakukan kekejaman terhadap tkw karena tdk bisa berkomunikasi baik antara keduanya.TKW kurang smart dan tdk berbahasa Inggris sedikitpun atau mengerti tata cara bekerja. wati @ Sabtu, 28 Maret 2009 | 21:55 WIB Ini tanggung jawab agent juga yg mengirim tki tanpa ad a kemampuan kerja dan mahalnya agent yg harus dibayar sehingga membuat para majikan marah dan dirugikan dan kebodohan majikan yg tidak dipikir panjang lebih baik kehilangan uang agent dari pada harus menyiksa tki yg akhirnya harus berakhir dipenjara. sebelum dikirim harus diberi kemampuan kerja dan harus punya mental rajin kerja. sarep @ Sabtu, 28 Maret 2009 | 18:45 WIB bagus saya salut pada perkembangan perundang undangan tentang ham..khususnya pada tenaga kerja asing yang banyak kejadianya tentang penganiayaan majikan trhd pembatu rumah tangga.....di sigapura ....(asla kalian bekerja dengan benar sesuai kerjaan kalian) jangan takut untuk melawan/melapor pada pihak yang bersangkutan bila mendapat kekerasan terutama pada prilaku fisik... |
Lebih aman saat online.
Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. Dapatkan IE8 di sini!
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment