Utan Kayu Literary Biennale 2009 Komunitas Salihara Jumat, 23 Oktober 2009 19:00-21:00 wib di Teater Salihara Pembacaan dan Diskusi: "Sejarah dan Ironi" Menampilkan: A Muttaqin (Indonesia), AS Laksana (Indonesia), Drisana Deborah Jack (St Martin), Handry TM (Indonesia), Vanni Bianconi (Swiss), Warih Wisatsana (Indonesia) 21:00-23:00 wib di Teater Atap Salihara Pembacaan, Musik, dan "Bantingan Puisi" (Poetry Slam) Menampilkan: Ahda Imran (Indonesia), Beno Siang Pamungkas (Indonesia), Zeno Gabaglio (Swiss), Musik: Rampak Bedug Rumah Musik Harry Roesli Setiap pembacaan karya sastra: puisi dan prosa kami menampilkan teks terjemahannya di layar. Acara ini terbuka umum dan tidak dipungut biaya. Melalui salah satu sponsor kami Indosat, penonton yang memakai nomer telepon selulernya dari produk Indosat: Mentari, IM3, dll akan mendapatkan pulsa cuma-cuma Rp 10.000 http://www.facebook http://salihara. http://literarybien "Bantingan Puisi" (Poetry Slam): Uji kebolehan Anda sebagai penyair, daftarkan diri Anda segera di riaudita@yahoo. ------------ Friday, Oct. 23 7 p.m. to 9 p.m. at Theater Salihara: Reading and Discussion: History and Irony. Featuring A Muttaqin (Indonesia), AS Laksana (Indonesia), Drisana Deborah Jack (St. Martin), Handri TM (Indonesia), Vanni Bianconi (Switzerland) 9 p.m. to 11 p.m. at Kafe Atap Salihara: Reading, Music Performance and Poetry Slam. Featuring Ahda Imran (Indonesia), Beno Siang Pamungkas (Indonesia), Zeno Gabaglio (Switzerland) and percussion music by Rumah Musik Harry Roesli |
Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
MARKETPLACE
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment