"Indonesia Channel 2009" Tunjukkan Kekayaan Budaya Indonesia
google.com <#>
Selasa, 20 Oktober 2009 | 02:25 WIB
*SOLO, KOMPAS.com*-
dilakukan oleh 50 seniman asing dari 31 negara di Pamedan Puri
Mangkunegaran, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu malam (18/10), menunjukkan
kekayaan budaya Indonesia.
Sejumlah tarian, musik tradisional, hingga kesenian kontemporer yang
merupakan kolaborasi dari kesenian-kesenian daerah di sejumlah daerah di
Indonesia, disajikan dalam sebuah pertunjukan yang diselenggarakan
Departemen Luar Negeri Republik Indonesia sebagai penutup program
Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2009.
Pertunjukkan dibuka oleh kolaborasi antara kesenian barongsai, Tari
Sesinggaan khas Jawa Barat, dan Tari Sesaji khas Solo yang dilakukan
sejumlah seniman Indonesia untuk menyambut kedatangan tamu undangan yang
terdiri dari sejumlah perwakilan kedutaan besar negara-negara penerima BSBI.
Ribuan penonton yang memadati Pamedan Puri Mangkunegaran tersebut
memberikan sambutan meriah saat 11 seniman asing, dari India,
Azerbaijan, Fiji, Papua Nugini, Singapura, dan Belanda, yang belajar di
Sanggar Seni Saung Angklung Udjo, Bandung, tampil di atas panggung
memainkan kesenian musik angklung.
Paduan musik angklung dengan sejumlah alat musik perkusi tersebut
berhasil membawa penonton untuk ikut bertepuk tangan dan bernyanyi
mengikuti irama tiga lagu yang dimainkan, Indonesia Pusaka karya Ismail
Marzuki, Black or White karya Michael Jackson, dan Lupa-lupa Ingat karya
Kuburan Band.
Usai penampilan dari 11 seniman asing tersebut, tiga kelompok senimman
asing lainnya yang belajar kesenian dan kebudayaan Indonesia di Solo,
Yogyakarta, dan Denpasar, bergantian tampil di atas panggung.
Mereka menampilkan sejumlah kesenian tari dan musik dari tiga daerah
tersebut, seperti tari Nawung Sekar dan tari Kuda-kuda dari Solo,
Karawitan Bali, dan seni drama tari (sendratari) Sondokoro dari Yogyakarta.
Pada bagian lain dalam pertunjukan tersebut, empat kelompok seniman
asing tersebut kembali menampilkan kesenian-kesenian Indonesia lainnya,
seperti rampak kendang, karawitan Surakarta, tari Pendet dan Baris Gede
dari Bali, tari Angguk Putri, dan pencak silat.
Sebanyak 50 seniman asing yang tampil secara berturut-turut terlihat
lihai dalam mempertunjukkan kebolehan mereka.
Seorang seniman dari Fiji yang menjadi peserta dalam program BSBI 2009,
Iliesa mengatakan, dalam pertunjukkan tersebut menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki keragaman budaya yang merupakan kekayaan bangsa tersebut.
"Di setiap gerakan dan alunan musik memiliki arti dan filosofi
tersendiri. Saya sangat menikmati kesenian-kesenian Indonesia yang saya
praktekkan dalam pentas tersebut," kata dia.
"Usai program ini, saya juga akan mempraktekkan dan mengajarkan
kebudayaan Indonesia yang saya pelajari. Satu hal yang menarik adalah
adanya pusat-pusat kebudayaan di Indonesia sebagai tempat pembibitan dan
pertunjukkan kesenian-kesenian setempat," kata dia.
Ilieasa mengatakan, hal tersebut yang tidak ada di negaranya, "Saya akan
menyampaikan kepada Pemerintah Fiji untuk membangun pusat-pusat
kebudayaan Fiji,".
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Hasan Wirajuda mengatakan, dia
memberi apresiasi dan salut kepada 50 peserta program BSBI 2009,
"Kebudayaan dan kesenian Indonesia yang mereka pelajari dapat mereka
praktekkan secara lihai,".
"Saya yakin melalui kebudayaan seperti ini dapat menjadikan alat
diplomasi yang bagus bagi Indonesia kepada negara-negara lain di dunia,"
kata Hasan yang pada kesempatan tersebut juga berpamitan usai masa
jabatannya berakhir.
Selain itu, lanjut Hasan Wirajuda, seni dan budaya menjadi alat
pemersatu bangsa yang sangat efektif, "Kesenian pada akhirnya memiliki
bahasa yang global, dapat dipraktikkan dan dinikmati oleh semua bangsa,".
Pentas yang berakhir Minggu, sekitar pukul 23:00 WIB, tersebut diakhiri
dengan kolaborasi seni dan budaya Indonesia oleh 50 peserta program BSBI
2009.
Selain 50 peserta BSBI 2009 tersebut, "Indonesia Channel 2009" juga
menampilkan sejumlah seniman dan artis Indonesia, seperti Tia AFI dan
Baim.(*)
*JY*
*Editor: jodhi*
*Sumber : Ant*
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment