Friday, October 16, 2009

[ac-i] Metode Sentra

 


Metode Sentra

JAKARTA : Penerapan sistem pendidikan dengan metode sentra, untuk membangun kemampuan dan keterampilan anak dengan bermain perlu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan sehingga dapat memupuk nilai-nilai positif bagi anak-anak sejak usia dini, ungkap Yudhistira Massardi, pengamat pendidikan, hari ini.

Metode sentra atau dikenal dengan nama Beyond Center and Circle Time (BCCT) membuat anak belajar dengan gembira dan menyenangkan. Suasana ini memang disarankan karena jika anak dalam kondisi tertekan, kecewa, sedih atau marah (emosi negatif), maka ia tidak akan dapat belajar.

"Otak sebagai pusat berpikir manusia tidak akan berfungsi jika emosi dalam keadaan negatif. Oleh karena itu jika mereka belajar sambil bermain dan anak sebagai subjek bukan objek, dapat membuat seluruh potensi kecerdasan bisa dibangun dan membuat mereka akan tumbuh menjadi anak yang kreatif, " kata Yudhistira.

Menurut dia, jika pemilik yayasan pendidikan, kepala sekolah dan guru-guru dapat menerapkan metode ini dengan konsisten maka otak kiri dan kanan anak, motorik halus dan kasar, hubungan sosial dan kepercayaan diri anak serta mental dan akhlaknya juga terbangun seimbang secara bersamaan.
Berkaitan dengan itulah pihaknya sebagai penyelenggara kegiatan konferensi dan lokakarya bertema Learning with Meaning, mengundang langsung Pamela Phelps dari Creative Pre-School, Tallahassee, Florida, USA, sebagai pencipta metode tersebut untuk berbagi pengalamannya bersama rekan senegaranya, Laura Stannard dan Wismiarti, pendiri Sekolah Al-Falah sebagai pembicara kunci di kegiatan yang akan berlangsung di Hotel le Meredien, Jakarta, 23-25 Oktober 2009.

Metode Sentra hak pakainya dibeli Diknas 13 tahun silam, namun hanya Sekolah Al-Falah di Ciracas, Jaktim itu yang melaksanakannya dengan diberi bingkai Islam , ungkap Yudhistira.
/ Hal yang membuat Wismiarti, memutuskan untuk mengadopsi sistem yang digunakan oleh Creative School, Talahase Florida, AS itu adalah setelah menerapkan metode tersebut anak-anak usia dini telah dapat menjalankan nilai-nilai mulia sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Qur'an .

"Sifat mulia itu seperti hormat, jujur, sayang teman, rajin, tanggungjawab, disiplin.. Nilai-nilai positif tersebut dibangun melalui program sehari-hari (daily activity), seperti makan, bermain, tidur.
Kemampuan klasifikasi pada anak-anak dibangun sangat kuat di sekolah itu. Klasifikasi pada benda kongkrit (mainan) berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran sudah mulai dibangun pada diri anak sejak bayi.

Di setiap sentra, kemampuan itu terus ditingkatkan baik saat bermain maupun saat membereskan mainan tersebut. Jika klasifikasi pada hal-hal yang kongkrit sudah terbangun, maka kelak mereka akan mampu menglasifikasi hal-hal yang abstrak" ia akan mampu membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
Dalam hal membangun disiplin anak, sekolah dengan metode sentra menerapkan Disciplin with Love. Dengan pendekatan tersebut, disiplin diterapkan melalui simulasi langsung pada anak-anak, sehingga mereka tahu dan mengerti tentang mengapa dan untuk apa aturan itu dibuat.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh oleh Sekolah Al-Falah, dan Pusat Program Pembangunan Anak Indonesia (PPPAI) tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan sstem pendidikan di Indonesia terutama Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Untuk menjaga program tersebut dilaksanakan secara benar dan konsisten serta untuk pengembangan pengembangan dari program tersebut, perlu diadakan pertemuan tahunan.

"Konferensi pertama dilakukan tahun lalu pada 14-16 November 2008 dan kali ini konfrensi tahunan kedua berlangsung selama tiga hari sehingga peserta dapat mendapatkan pengetahuan dan dapat saling berbagi pengalaman," kata Yudhistira.

Budayawan yang mendirikan sekolah gratis untuk dhuafa (TK/SD Batutis Al-Ilmi bersama istrinya Siska Massardi ini mengharapkan pada tahun-tahun mendatang program PAUD dapat semakin maju dan berkembang sehingga dapat mencapai hasil maksimal membangun multi intelegensi pada anak Indonesia.[[ (www.bisnis.com, 17 Oktober 2009)

__._,_.___
blog: http://artculture-indonesia.blogspot.com

-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Recent Activity
Visit Your Group
Ads on Yahoo!

Learn more now.

Reach customers

searching for you.

Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Group Charity

Citizen Schools

Best after school

program in the US

.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment