UNDANGAN
mempersembahkan Special Video ScreeningRETROSPECTHenry Foundation's video works 2000 - 2009 Kamis, 22 Oktober 2009jam 19.00 – 20.30 di RURU Galleryruangrupa Sebagai rangkaian program pameran tunggal Henry Foundation "copy-paste extraordinaire" di RURU Gallery, ruangrupa mengadakan program video screening "Henry Foundation's video works 2000 – 2009". Program video screening ini akan memutarkan kompilasi karya video dari Henry Foundation sejak 2000 sampai 2009. Henry Foundation adalah salah satu perupa yang intens berkarya dengan medium video. Karya videonya menjelajah dari mulai video musik, video art, video performance dan juga video instalasi Henry Foundation setelah menyelesaikan pendidikan seni grafis di Institut Kesenian Jakarta di tahun 2000 banyak melakukan eksplorasi seni dengan beragam media, dari grafis, performance art, interactive, video hingga berbagai proyek musik. Selain terlibat di banyak proyek seni rupa bersama ruangrupa, Henry Foundation juga bekerja sebagai video director bersama Anggun Priambodo lewat bendera The Jadugar, yang kemudian memberi referensi baru bagi estetika seni video musik di Indonesia melalui karya video mereka untuk band-band seperti LAIN, The Brandals, Naif, dan Boys R' Toys. Henry Foundation yang akrab dipanggil dengan nama Batman juga dikenal sebagai vokalis dari Goodnight Electric - band electronic pop yang telah merilis 2 album. Sampai sekarang Henry Foundation bekerja secara independen sebagai graphic designer dan video director, dan juga kerap bekerja memeriahkan pesta-pesta di club-club ibu kota dan acara-acara musik anak muda sebagai DJ. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Kapasitas 50 orang. Ditunggu kehadirannya dan terima kasih atas perhatiannya. . Salam, Indra Ameng (Koord. Program ruangrupa) |
Attachment(s) from indra ameng
1 of 1 Photo(s)
-----------------------
Art & Culture Indonesia (ACI) peduli pada pengembangan seni budaya Nusantara warisan nenek moyang kita. Warna-warni dan keragaman seni budaya Indonesia adalah anugerah terindah yang kita miliki. Upaya menyeragamkan dan memonopoli kiprah seni budaya Indonesia dalam satu pemahaman harus kita tentang mati-matian hingga titik darah penghabisan.
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
No comments:
Post a Comment